Orang asing +18

408 22 3
                                    

WARNING!!!!

Bagian part ini mengandung adegan kurang pantas, jika kurang nyaman dengan part ini, bisa di skip.

****

Seharusnya kusediakan kopi
bukan hati.
jika dari awal kau hanya sekedar
singgah, bukan menetap.

___________

"Sstttss.. Nikmati ini sayang.."

Kornea mata biru milik Gio teralih, melihat Tatto angsa warna-warni yang ada di dada kiri Belle, perpaduan warna yang cantik pikirnya.

"Tatto yang bagus, dan apa ini.."

"Don't call me Angel.." Eja Gio saat melihat tulisan latin, tepat dibawah Tatto gambar angsa warna-warni milik Belle.

"Why I can't call you an Angel dear?" Tanya Gio dengan smirk diwajah nya.

Namun tak ada jawaban.

Belle terisak, kala tangan dingin tersebut menyentuh buah dadanya yang dikatakan cukup besar untuk remaja seusianya.

Gio meraba dada Belle sensual, membuat Belle menggelinjang tak karuan. ia belum pernah melakukan ini sebelum nya.

"Stopp hikss gue mohon.."

Dengan santai Gio mengulum puncak dada ranum milik Belle dengan lembut.

Tangis Belle semakin menjadi jadi.

"Gue mohon stoppp.. hikss.. ngghh.."

Gio yang mendengar suara desahan tertahan Belle tersenyum miring.

Tangannya yang semula diam kini sudah berpindah meraba paha mulus itu, Gio mengelusnya pelan membuat badan Belle menggelinjang hebat.

"Hikss.. j-jangann.."

Gio tak memperdulikan ucapan Belle, Gio mulai memasukan kedua jari besarnya kedalam lubang surga dunia itu dan memanjakan nya secara teratur.

"Ahh.." Desahan Belle semakin terdengar nyaring.

Suara desahan milik Belle membuat miliknya berdenyut ingin segera dipuaskan.

"Ahhh.. Gue mau-" desah Belle mencoba menahan sesuatu yang ingin keluar.

"Keluarin sweethear" Gio semakin mempercepat alunan tangannya dan..

"AKHHH..." Badan Belle bergetar hebat ketika mendapat orgasme pertamanya.

Tanpa jijik Gio menjilat semua cairan tersebut sambil memainkan lidahnya.

Setelahnya, dengan tergesa gesa Gio melepas celana jeans ketat miliknya dan kemeja yang ia kenakan, ia segera mengeluarkan senjata yang selalu ia banggakan ini.

Tatto bergambar mawar hitam menarik perhatian Belle, sangat kontras dengan warna kulit putih bersih milik Gio.

Namun saat menunduk yang ia lihat justru..

Belle yang melihat itupun bergetar takut.

"Takut eh?"

"Gue mohonn jangann.. "

"Lo pikir gue peduli?" jawan Gio sinis.

Gio tak memperdulikan Belle, Gairahnya sudah di ubun ubun dan butuh pelepasan. ia menuntun miliknya kearah milik Belle, dengan sengaja ia menggesek gesek kan nya membuat Belle mendesah.

"Ahh.. stopp Gue mohon Gio.. Gue masih Virgin.." ujar Belle menahan desahannya dengan air mata yang kembali mengalir di pipinya.

Seketika Gio terdiam.

Pathetic18+ (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang