#2 Pertemuan

91 15 2
                                    

"Mak, tahu sambel berapa duit?" tanyanya dengan masih menggunakan baju kaos putih karena tadi dari ruang praktek.

Mak Nah yang sedang duduk sambil bercerita panjang lebar(re: ghibah) bersama beberapa siswi kelas dua belas itu menoleh, "biasa, limaratusan doang mas," lalu lanjut lagi.

Pemuda tadi mengambil dua tahu sambel dan memasukkan pada plastik bening lalu membayar dengan uang berwarna biru.

"Oo cah pethuk! Kalo cuma jajan seribu uangnya kecilan dikit!" amuk Mak Nah saat pemuda itu membayar.

Pemuda itu hanya meringis mendapat semprotan pagi itu.

"Mbak Wendy yang baik hati dan tidak som-"

"Ssuuttttt! Diam. Sana  pergi! Iye gue bayarin!" usir Wendy si kakak kelas cantik bersuara nyaring saat percakapannya diganggu.

Pemuda itu tersenyum riang dan pergi begitu saja. Lalu balik lagi, "makasih mbak Wendy ku," lalu pergi lagi.




Berjalan riang karena mendapat tahu gratis pagi ini. Tahu gini dia bakal jajan tahu lagi kalau ada Wendy anak orang kaya itu dan bayar pakai uang besar. Tanpa sadar dirinya bersenandung kecil dengan santai dan menyanjung dirinya yang pintar ataukah licik  ini.

Saat tiba di belokan, pemuda itu melihat seorang gadis tinggi yang seperti mengendap-endap ingin melihat sesuatu di ruang alat musik.

Mengernyitkan dahi, "He mau ngapain lo kayak cicak nemplok di tembok?" hardiknya.

Gadis itu berbalik dan gelagapan begitu saja, "Eh? Anu! Ada anu itu!" paniknya.














Gadis itu berbalik dan gelagapan begitu saja, "Eh? Anu! Ada anu itu!" paniknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liat apa lo?" curiganya.


****

SIRIUS STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang