SMK N 1 Aurora memiliki dua gedung sekolah. Dan di sini adalah sekolah Unit 1, berada di Jalan Asem Gede No. 5. Sekolah dengan 3 lantai yang ukurannya lumayan besar dengan 2 halaman satu di luar dan satu di dalam. Ditambah air mancur sederhana di tengah lapangan luar sekolah.
Hari itu hari Kamis. Di mana para kakak kelas laki-laki banyak bermain basket di lapangan. Melihat kakak kelas yang pada keringetan itu, jiwa-jiwa perawan para siswi bangkit dan bergairah.
Sana-sini berteriak tak jelas padahal ini bukan pertandingan atau apa. Ini hanya hari Kamis yang bener biasa saja. Hari Kamis memang masuk pukul 7.30, jadi para kakak kelas itu memanfaatkan waktu dengan bermain.
"Diem-diem bae. Ngopi ngapa ngopi," suara nyaring menggema di gendang telinga Weni. Siapa lagi kalau bukan Ayuningsih Kinanti si gadis berwajah bulat dengan suara ringan nan nyaringnya itu.
"Emang lo mau gue ngapain? Salto?" dengan wajah datar tak bersemangat itu.
Ayu hanya nyengir lalu kembali menatap lapangan penuh lelaki tampan itu.
"Eh lo ikut ekskul apa dah Wen?" tanya Ayu yang berada disampingnya.
Weni mendongak, "gue? Ah, marching band," jawabnya singkat.
Ayu menegak, "lah marching toh. Gue kira ikut tonti. Elo kan tinggi, cocok tuh jadi penjuru,"
Gadis dengan rambut diikat kuda itu mendengus, "emang kalau tinggi harus banget ya ikut tonti?" tanyanya tak mengerti.
Memiliki gen tubuh tinggi dari sang bapak membuat ia tinggi pula. Sedikit tidak mengerti dengan pertanyaan banyak orang; "kok nggak ikut tonti?" "Sayang banget itu dek tingginya nggak kepake," "ikut tonti yuk, entar kamu jadi penjuru deh," kata banyak orang.
Padahal kan di tidak suka.
Dibandingkan marching band, tonti lebih sulit.
Dimulai dari sikap siap sempurna yang tak boleh sedikitpun bergerak. Selalu menghadap depan. Harus siap pasang mata dan kuping. Belum lagi para DPT yang merupakan senior-senior yang sok garang itu.
Huft.
Kalau marching band kan, mereka akan dituntut untuk santai, tidak boleh kaku. Kalau kaku malah jadinya aneh.
Jadi karena Weni orang yang santai, dia masuk marching band saja sesuai dengan isi hpnya yang kebanyakan note untuk main pianika ataupun bellira. Tak sedikit juga ada cara untuk bermain bendera. Pokoknya banyak koleksinya.
"Hehe yaudah gue cuma tanya," cengir Ayu merasa tak bersalah. "Eh kak Bayu keringetan gitu ganteng gak sih? Kalau kata gue sih ganteng," celetuknya sudah memilah-milah para senior smk di unit 1 ini."Lo kenal banyak kakak kelas ya Yu?" tanya Weni heran karena si kecil ini tidak jarang memanggil para senior dengan namanya dengan tidak ada sopan-sopannya.
"Gini ya, gue kemarin Rabu udah ada pertemuan anggota radio, dan lo tau, gue dapat banyak teman baru yeeeeyyyyy," ucapnya riang. Betapa mudahnya gadis ini mendapatkan teman, tak seperti dirinya yang pendiam di luar rumah.
***
"Lo udah keren?" tanya si cowok dingin.
Mata besar nan tajam itu kini beraura dingin menusuk, menatap mata kecil si cowok di pojok belokan lab studio, "kenapa? Ada masalah?" tanyanya dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS STARS
Fiksi RemajaBerjalan mengendap-endap pada samping ruang alat musik. Mendengar sesuatu yang sangat asing bagi kupingnya. Tak sadar ada laki-laki tinggi yang baru saja beli jajan tahu sambel di kantin Mak Nah. Mendelik, "He ngapain lo kayak cicak nemplok di temb...