Ekstrakurikuler marching band hari Sabtu pagi mengadakan pertemuan untuk menyambut anggota baru.
Weni menyambut dengan atusias sangat karena temannya, Yuna, juga ikut ekskul yang sama dengan dirinya. Mereka akan berangkat bersama.
Weni yang sudah siap dengan kaos lengan panjang dan celana training hitam, juga sepatu olahraga berwarna peach duduk di depan rumah menunggu kedatangan temannya itu.
Tak sampai lima menit, suara motor matic terdengar mendekat dan masuk ke halaman rumahnya.
Seorang cewek dengan pakaian kategori sama dengannya memakai helm bogo warna hitam.
"Bunda mana?" tanya Yuna. "Lama gak ketemu nih hehe," turun dari motor dan mendekat ke teras rumah sederhana itu.
"Bundaaaa!" teriak Weni ke dalam rumah. Terdengar sautan suara seorang perempuan dari dalam rumah. Keluar dengan daster bunga dan celemek di tubuhnya.
"Eh, nak Yuna," sambutnya riang lalu menyambut salam dari Yuna. "Yuna gimana kabarnya?" tanyanya.
"Baik bunda. Bunda sendiri gimana?" tanya Yuna balik.
Bunda menjawab dengan anggukan seraya tersenyum. Mereka berdua berbincang sedikit karena sudah lama tak berjumpa.
Yuna ini termasuk teman dekat yang sering Weni ajak ke rumahnya. Gadis tinggi dengan senyum lebar itu nyatanya mudah akrab dengan ibunya.
Dan satu lagi, Yuna naksir dengan kakak pertamanya, Affan.
"Yaudah bunda. Takut telat aku sama Weni berangkat dulu ya," pamit Yuna.
"Udah nih kangen-kangenanya?" sindir Weni yang dicueki dan dia hanya duduk sambil main hp.
Yuna dan bunda hanya nyengir.
Mereka pamit dan salim kepada bunda lalu pergi.
"Ya maap Wen. Pendekatan sama calon ibu mertua," ucap Yuna saat sudah keluar dari halaman rumahnya.
Weni hanya mencibir saja sudah biasa dengan tabiat temannya ini. Lalu mereka membicarakan apa saja di jalan menuju sekolah.
***
"Saya mengucapkan selamat datang kalian para anggota baru. Saya kak Agus dan di samping saya-"
Kak Agus mempersilahkan perempuan di sampingnya, "saya kak Sofia,"
"Kami pelatih senar drum," ucapnya. "Sebenarnya kami mempunyai tiga anggota pelatih senar drum, satu lagi sedang berada di Semarang, jadi tidak bisa ikut hari ini. Namanya kak Tora,"
Lalu semua pelatih memperkenalkan diri.
Semua saling memperkenalkan diri. Anggota baru maupun anggota sebelumnya berdiri dari kursi untuk sekadar mengucapkan nama dan kelas.
"Ini para pentolan tom mana?" tanya kak Agus.
Para murid baru yang tak tahu menahu hanya diam. Dan ada satu murid kecil kelas 11 berdiri, "Reno sama Fauzan mereka tidak bisa datang kak. Sedang ada kepentingan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS STARS
Teen FictionBerjalan mengendap-endap pada samping ruang alat musik. Mendengar sesuatu yang sangat asing bagi kupingnya. Tak sadar ada laki-laki tinggi yang baru saja beli jajan tahu sambel di kantin Mak Nah. Mendelik, "He ngapain lo kayak cicak nemplok di temb...