#15 Angin Romansa yang Juga Menyebalkan

17 3 3
                                    

On People

Tutup kuping saat mendengar nada jelek! Kibaran bendera pun mulai tak sesuai irama


Malam yang damai kini Weni manfaatkan waktunya untuk berada di depan laptopnya. Mempelajari materi coding yang tadi siang dijelaskan oleh gurunya.

Baru sampai di hostname, dirinya sudah lupa apa yang harus diketik pertama kali.

Dengan segera membuka catatan yang ada. Padahal tadi Pak Haki sudah menjelaskan dan memberikan urutannya. Dirinya yang memang pelupa hanya merutuk tak jelas.

Cd public_html

Public_html

Mkdir tugas1

Pico index.html

Klik!

Lah?

Ini salah ya?

Bagian mananya ya?

Halaman tidak muncul, mungkin ada yang kurang. Sepertinya dia juga kurang mencatat tadi waktu Pak Haki menjelaskan.

Nanya siapa ya?!

Bertanya pada Affan tak mungkin. Kakak sulungnya itu menempuh pendidikan SMA, bukan SMK. Radit juga sangat tidak mungkin, beda jurusan. Dirinya tiba-tiba terpikirkan oleh satu cowok, Jidan.

Weni: Jidan

Weni: gue lupa nih urutan coding

Sedikit lama, tetapi Weni mendapat balasannya. Jidan memberikan catatan miliknya yang super duper rapi. Weni sampai melongo melihat catatan indah itu. Ternyata cowok ini banyak nilai plusnya.

Tak heran jika dia sering mendapat nilai bagus dalam pelajaran komputer. Cowok itu memang sangat pandai dan rapi. Webnya milik cowok itu saja sudah bisa dibuka dengan mudahnya, tak macam miliknya.

Tahu gini Weni bakalan deketin itu cowok agar nilai komputernya bisa terbantu. Xixixi.

Jari-jari lentiknya menari di atas keyboard.

Pelajaran coding sangat memusingkan. Salah satu huruf saja web tidak akan jadi, lalu harus kembali ke papan coding mencari di mana letak kesalahan di antara banyaknya bahasa pemrograman yang ada.

Ctrl-Y

Enter

Ya. Akhirnya selesai. Beruntung tugas yang diberikan baru saja hanya menulis tebal tipis lalu huruf besar dan kecil saja, belum ada tabel maupun yang lain.

Ah, terimakasih ya Jidan.

Tugas pertama telah usai. Tugas kedua bisa nanti dimulai.

Dari mematikan laptop, lalu mengambil smarthphone birunya, kemudian menuju ranjang dengan seprai kotak-kotak hitamnya. Bukan, seprai ini milik Radit. Dirinya saja yang suka mengambil barang-barang milik kakak tengahnya itu tanpa sepengetahuan orangnya. Tahu-tahu saja sudah dia pakai dan akhirnya Radit mengamuk dan ngambek. Tapi apa peduli Weni?

Notifikasi menghiasi lockscreennya. Dari nomor baru yang tak ia kenali.

Dan di samping nomor itu,

081542xxx: hai Weni, ini Reno

***

Akhirnya setelah tadi gelud dengan Jidan si bocah tengik, dia bisa merampas ponsel milik pemuda itu paksa. Mencari-cari di daftar kontaknya.

SIRIUS STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang