Happy reading
_________________^MOS mungkin bukan sesuatu yang menyenangkan untuk sebagian murid. Terlebih karena mereka harus melakukan apapun yang diperintahkan oleh para OSIS dan pembina.
Pun dengan Bara.
Disiang terik, ia beserta para murid baru SMK itu harus rela berdiri dibawah sinar matahari yang garang hanya untuk mengikuti masa orientasi--yang sebenarnya untuk Bara tidaklah penting.
"BERDIRI YANG BENER!"
"HEH!! KEMAREN GUA NYURUH LO BAWA APA?!"
"ITU YANG DIPOJOK GAK USAH NYEDER-NYENDER KE TEMBOK!!"
"PUSH UP 20× BUAT YANG GAK BAWA BAHAN-BAHAN KEMAREN!!"
"LO SIWER YA?! GUA KAN NYURUH BAWA TELOR PUYUH! NGAPA LO BAWA TELOR ASIN?!!"
Bentakan demi bentakan terdengar menghujami rungu-rungu mereka. Tak ada yang berani melawan karena sebagaimana pun para murid baru itu benar-benar dibawah kendali para OSIS tersebut.
Terkecuali Bara.
Sejak tadi ia menekuk wajahnya terus, merungut dibawah sinar matahari. Kulit putih bersihnya jelas membuatnya sedikit lebih special dibanding dengan murid-murid lain yang notabene berkulit sawo matang.
Indah? Tentu saja. Bara bahkan sudah menjadi most wanted boys sejak kakinya pertama kali melangkah masuk ke dalam gerbang sekolah itu, mengalahkan serta merta seluruh kakak kelasnya dan juga menjadikan dirinya incaran para siswi, entah itu dari yang seangkatan hingga kakak kelasnya terlihat belomba-lomba mendekatkan diri pada pemuda berparas tampan tersebut.
Tapi, percuma saja. Karena Bara adalah orang yang dingin, dan cuek. Ia hanya akan membuka mulutnya dan berbicara seperlunya saja.
Ansos.
Itulah yang tersemat pertama kali jika tahu sifat asli darinya. Ya, bisa dikatan benar, bisa juga tidak.
Sampai manik elangnya itu menangkap satu pemandangan jauh di depannya.
Diantara gadis-gadis lain, ia yang paling mendominan. Kulitnya putih bersihnya sama seperti Bara, namun terlihat lebih hidup dibanding ia yang sering dijuluki vampir kesasar itu.
Rambutnya panjang, terkuncir kuda dengan rapi, maniknya mulat dengan sedikit sipit, hidung bangir nan runcing, bibir yang merah merekah bak bunga mawar yang indah, pun dengan tubuh molek yang semapai.
Siapa yang tidak jatuh hati memandang salah satu ciptaan Tuhan yang sempurna itu? Terkecuali Bara.
Ia terus memperhatikannya sejak tadi karena gadis tersebut nampak gelisah. Beberapa kali para OSIS yang menjadi pembina itu membentaknya, menanyakan mana barang miliknya yang harus ia bawa untuk hari ini, tapi setiap kali itu juga ia nampak kebingungan.
Bahkan saat salah satu dari mereka menanyakan namanya pun si gadis nampak bingung untuk menjawab.
Karena kesal melihat perempuan itu terus dibentaki bahkan hampir sampai menangis, Bara pun akhirnya mendekat untuk sekedar membela.
"NAMA LO SIAPA?!" Bentak pembina MOS itu pada si gadis.
"Emm?..." ia tidak menjawab, hanya menghumam tidak jelas.
"LO BUDEK YA?! GUA NANYA, NAMA LO SIAPA?! APA JANGAN-JANGAN LO BISU!?"
"SANTAI NAPA JADI ORANG! KALO NANYA GAK USAH PAKE OTOT!!" bentak Bara yang mendadak hadir disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
About My Brother ✔ [Banginho]
Ficção Adolescente(belum direvisi, masih tulisan newbie) "Tak semua luka dapat diobati oleh waktu. Waktu yang melupakan, namun waktu juga yang mengingatkan." ••••• [Season 1: About Lenno] Lukman Ardiansyah, atau yang biasa dipanggil Lukman hanyalah cowok biasa. hidup...