Anggap aja bonchap yang pernah dijanjiin.
Bahasanya full baku.Happy reading
_______________^Azura Pov (full)
Ini kali pertamanya aku datang ke Indonesia. Setelah Papaku dipindah tugaskan dari perusahaannya ke negri yang dijuluki Zambrud Khatulistiwa ini.
Udaranya? Panas!
Berbeda sekali dengan negri asliku. Dan sejujurnya aku sangat merindukan kota kelahiranku Osaka.Tapi Indonesia tak terlalu buruk jika kau membayangkan sepanjang hari adalah musim panas. Aku bisa berjalan-jalan ke pasar tradisional dan juga menyambangi beberapa objek wisata lainnya seperti kebun binatang dan pantai.
Meskipun teknologi disini belum secanggih di Jepang tapi aku cukup menikmati segala sesuatunya. Contohkan saja dengan angkutan umum perkotaan, atau yang disebut orang-orangnya sebagai Angkot. Di Jepang tidak ada yang seperti ini.
Ah? Apa aku lupa memberitahukan siapa namaku? Maaf, aku memang sering melupakan hal sederhana itu.
Hallo, namaku Maori Azura Ikenami. Tapi disingkat hanya menjadi Maori Azura saja. Dan Azura-chan adalah panggilanku sewaktu di Jepang.
Aku anak tunggal di keluargaku. Dan saat ini usiaku sudah beranjak 15 tahun, dan ini adalah tahun pertamaku memasuki jenjang sekolah menengah atas. Tingkat sekolah yang sebagian besar sangat diimpikan oleh seluruh insan dimuka bumi ini. Karena disinilah semuanya bermula. Tentang masa remaja yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup, tentang sahabat dan tentang kisah cinta.
Kisah cinta ya?
Boleh kan aku menceritakan sedikit tentang hal itu pada kalian?
Tentang kisah cinta yang pertama kali aku rasakan sejak usiaku menginjak tahap remaja.Baiklah, jika boleh mungkin ini akan kuceritakan dengan versi diriku tentang dirinya. Tentang ia yang menjadi cinta pertamaku dan pun tentang aku yang menjadi pertama dan terakhir untuknya.
Namanya Bintang Albara Mahesa. Sebut saja Bara singkatnya.
Aku sebenarnya tak mengenal ia siapa, awal mula aku melihatnya saat melaksanakan masa orientasi siswa karena dialah yang paling mencolok diantara siswa-siswa lainnya.
Kulitnya putih bersih seperti kapas, rambutnya hitam kecoklatan bergelombang, tubuhnya tinggi semampai, hidung bangir, mata yang sedikit menyipit dan bibir merah muda merekah.
Dia indah. Itulah kalimat pertama yang muncul dihatiku saat pertama kali melihatnya.
Tak kusangka, sampai seorang pembina OSIS yang terus membentaki aku karena aku tidak mengerti apa yang ia ucapkan adalah pembuka perkenalanku dengan Bara.
Aku hampir menangis kala itu. Aku sungguh tidak tahu apa yang diucapkan sang senior padaku, hingga Bara mendekat dan membalas bentakannya.
Takut akan ada perkelahian lebih dari ini, aku pun mencoba memisahkan dengan semampuku, dan saat aku bicaralah mereka berdua terdiam. Oh, ataukah aku katakan saja jika saat itu satu sekolah terdiam memandangku.
Sampai Bara bertanya tentang dari mana asalku dan kemampuan bicaraku, disitulah sang senior tahu jika aku pendatang baru dan tak mampu berbicara dengan bahasa Indonesia seperti mereka.
Beruntungnya aku bisa mengenal Bara, karena cowok pucat itu ternyata fasih berbahasa Jepang. Dan dia mendadak menjadi google translate untukku saat guru-guru bertanya. Haha, lucu ya?!
Apakah sejak saat itu aku mulai jatuh cinta padanya? Entahlah. Kurasa terlalu dini jika dikatakan seperti itu. Mungkin sekedar kata suka sudah menjelaskan sebagaimana perasaanku tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
About My Brother ✔ [Banginho]
Novela Juvenil(belum direvisi, masih tulisan newbie) "Tak semua luka dapat diobati oleh waktu. Waktu yang melupakan, namun waktu juga yang mengingatkan." ••••• [Season 1: About Lenno] Lukman Ardiansyah, atau yang biasa dipanggil Lukman hanyalah cowok biasa. hidup...