Part 20

664 38 0
                                    

Saat Erina dan Erick sedang sibuk membicarakan tempat bulan madu mereka berdua, tiba-tiba telepon Erick berdering. Erick dan Erina sangat kaget sekali mendengarnya. Erina yang takut berkata...

" Kak...!!! "

" Udah jangan takut, kamu tenang aja. Santai..."

" Santai apaan? Itu telepon dari papi kak Erick. Ayo donk kak teleponnya di angkat. "

" Nggak mau...!!! Kakak males angkat telepon dari papi. "

" Kakak nggak boleh ngomong seperti itu. Ayo cepatan di angkat teleponnya sebelum papi kak Erick tambah marah sama kakak. Tapi nanti teleponnya jangan di loudspeaker ya kak? "

" Kok gitu? "

" Soalnya Erin takut dengar suara papi kak Erick. Papi kak Erick pasti telepon ingin memarahi kakak habis-habisan. Nanti kakak ceritain aja sama Erin apa aja yang di omongin sama papi kak Erick. "

" Ih...kamu curang...!!! Kakak nggak mau ah cerita sama kamu. "

" Kakak kok gitu sih? "

" Bodo'...!!! "

" Ya udah deh telepon dari papi kak Erick di loudspeaker aja. "

" Gitu donk, itu namanya senasib sepenanggungan. "

" Iya. Buruan sana jawab teleponnya sebelum papi kak Erick bertanduk. "

" Iya deh. "

Dengan malas-malasan Erick berkata...

" Assalammualaikum, pi. "

" Waalaikumsalam. Erick, kamu dimana? "

" Di hotel. "

" What? Hotel? Sama siapa? "

" Ya Erin lah pi. Memangnya sama siapa lagi. "

" Jadi benar kamu bawa lari anak gadis orang? "

" Ya iyalah pi, masa ya iya donk. "

" Erick...!!! Kamu itu bisa serius sedikit nggak sih? "

" Bisa pi. Ini juga serius, malahan sangat serius. Makanya Erick ajak Erin buat kawin lari. "

" Apa? Kawin lari? Jadi benaran kamu ngajakin Erin kawin lari? "

" Ya iyalah pi. "

" Ya allah Erick, kamu kenapa bikin papi mami malu gini sih? Apa kamu mau papi jantungan? "

" Ya nggaklah pi. "

" Kalau gitu, cepat kamu bawa Erin pulang ke rumah sekarang juga...!!! "

" Nggak mau...!!! "

" Erick...!!! Kamu jangan ngebantah seperti itu...!!! Cepat kamu bawa Erin pulang ke rumah sekarang juga sebelum papanya Erina melaporkan kamu ke kantor polisi dan menjebloskan kamu ke dalam penjara...!!! "

" Nggak mau...!!! Pokoknya Erick nggak mau bawa Erin pulang ke rumah. Kalau papi nggak mau Erick masuk penjara, cepat sekarang juga papi lamar Erin di depan kedua orang tuanya. Setelah itu, papi harus minta papi Erin secepatnya menikahkan kita berdua. "

" Apa? Menikah? "

" Iya pi, kita berdua mau nikah sirih secepatnya. Setelah Erin lulus SMU nanti, kita berdua baru mendaftarkan pernikahan kita berdua secara negara dan mengadakan resepsi pernikahan kita berdua. "

" Dasar anak gila, seenaknya saja kamu ngomong. Erin itu anak musuh bebuyutan papi. Papi nggak mau punya besan seperti papanya Erin. Ngerti...?!?! "

" Memangnya saya mau menjadi besan anda...?!?! "

Ucap papa Erina tiba-tiba. Papi Erick pun langsung menghentikan pembicaraannya dengan Erick dan lupa mematikan hpnya. Erick dan Erina pun mendengarkan semua pembicaraan kedua orang tua mereka. Tiba-tiba papa Erina kembali berkata...

" Cepat suruh anak anda bawa pulang anak saya sekarang juga atau saya sekarang juga akan laporkan anak anda ke kantor polisi...!!! "

Mendengarkan hal tersebut, papi Erick akhirnya mengalah dan berkata...

" Pak Anwar, saya minta maaf atas kelakuan anak saya. Saya mohon jangan laporkan anak saya ke kantor polisi. Tolong terimalah putra saya menjadi menantu anda pak Anwar. Izinkan mereka berdua menikah sirih secepatnya. "

" Apa? Nikah sirih? Enak saja anda ngomong. Anda pikir putri kesayangan saya itu apaan...!!! "


Tembok Cin(t)a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang