1 Minggu kemudian...
Erina dan Erick duduk berpangkuan sambil sesekali berciuman mesra. Erick menatap kedua mata Erina dengan lembut dan berkata...
" Sayang, kamu ingat nggak pertama kali kita berdua pacaran? "
" Ingat donk kak. "
Erina dan Erick pun teringat kejadian beberapa tahun yang lalu.
Flashback...
Saat Erina akan berangkat ke sekolah, tiba-tiba Erina bertemu dengan Erick di depan gerbang rumah mereka. Erick yang melihatnya langsung tersenyum dan berkata...
" Hi Rin..."
" Hi kak Erick. "
" Mau pergi ke sekolah? "
" Iya. Kakak ternyata Putih Abu-abu, bukan Putih Biru? "
" Iya. Pergi ke sekolah bareng kakak yuk? "
" Yeach kak Erick, memangnya kita berdua searah apa? "
" Kali...!!! Memangnya kamu SMP mana sih? "
" Nih. "
Ucap Erina menunjukkan name tag nama sekolahnya yang ada di bahu seragam sekolahnya. Erick pun langsung membaca nama sekolah Erina dan berkata...
" Tuh kan beneran searah. "
" Beneran? "
Ucap Erina langsung melihat name tag di bahu seragam sekolah Erick. Erina pun berkata...
" Iya kak searah. "
" Ayo buruan naik biar kakak anterin kamu ke sekolah. "
" Tapi kak, kalau kita berdua ketahuan sama kedua orang tua kita berdua gimana? Kakak kan tahu kedua orang tua kita berdua itu adalah musuh bebuyutan. "
" Iya makanya buruan, mumpung nggak ketahuan. "
" Iya ya kak. "
Erina pun langsung naik ke atas moge dan duduk sambil berpegangan di tas punggung Erick. Erick pun berkata...
" Udah? "
" Udah. Ayo mamang ojek kita jalan. "
" What? Mamang ojek? Memangnya kak Erick tukang ojek apa? "
" He...he...he...becanda kak. Ayo kak buruan jalan, kalau tiba-tiba orang tua kita berdua tiba-tiba lihat kita berdua boncengan gini kan gawat. "
" Iya. "
Erick pun langsung mengendarai mogenya. Di sepanjang perjalanan menuju ke sekolah, mereka berdua kembali mengobrol-obrol...
" Kak Erick, kak Erick kelas berapa? "
" Kelas 3 SMU. "
" Oh. Enak nggak sih kak jadi murid Putih Abu-abu? "
" Ada enaknya dan ada nggak enaknya. "
" Enaknya apaan? Dan nggak enaknya juga apaan? "
" Enaknya, seperti kata orang-orang, masa SMU itu adalah masa yang paling indah dan tak akan terlupakan. "
" Benarkah? "
" Iya tapi itu untuk orang-orang yang punya pacar di satu sekolah yang sama. "
" Gitu. Terus pacar kakak siapa? "
" Nggak ada. "
" Kenapa? "
" Karena kakak belum bertemu dengan soulmate kakak. "
" Gitu. Kak, yang nggak enaknya jadi murid Putih Abu-abu apaan? "
" Harus belajar lebih serius dan lebih extra aja dari murid Putih Biru seperti kamu. "
" Karena pelajarannya lebih susah ya kak? "
" Salah satunya, selain itu kita juga harus mulai mikirin masa depan. "
" Masa depan? "
" Iya. Selesai SMU kan kita harus lanjut kuliah. Saat di kuliah nanti, kita harus benar-benar pilih jurusan yang akan menuju karier kita nanti. "
" Karier? "
" Iya Rin. "
" Buat apaan? "
" Buat pekerjaan kita nanti. "
" Kok gitu? "
" Ya gitu Rin. Saat kita kuliah nanti, kalau kita pilih jurusan kedokteran, berarti kita kerjanya jadi dokter. Kalau kita kuliahnya ambil jurusan Ekonomi bisnis, kerjanya ya seperti papa kamu dan papi aku. Ngerti? "
" Ngerti. Terus nanti kakak kuliahnya mau ambil jurusan apa? Ekonomi bisnis ya kak? "
" Iya. Kakak kan harus meneruskan usaha keluarga. Kedua orang tua kak Erick kan cuma punya kakak, sama seperti kamu. "
" Jadi maksud kakak, Erin juga nanti kuliah dan kerja seperti kakak. "
" Mungkin, itu kalau kamu mau meneruskan usaha keluarga kamu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembok Cin(t)a
RomanceKisah cinta siswi Putih Abu-abu dengan mahasiswa yang terhalang tembok cin(t)a karena permusuhan kedua orang tua mereka masing-masing.