Setelah mereka berdua selesai makan siang, mereka berdua langsung check in di hotel. Saat di dalam kamar hotel Erina langsung berkata...
" Awas ya kalau kakak macam-macam sama Erin...!!! "
" Iya sayang, kakak nggak akan macam-macam sama kamu kok. Kecuali... "
" Kecuali apaan? Kecuali kakak khilaf sama Erin...?!?! "
" Nggak sayang. Maksud kakak kecuali kalau kita berdua sudah sah sebagai suami istri. "
" Oh. "
Ucap Erina tersenyum malu-malu. Malam harinya tiba-tiba telepon Erina berdering. Erina yang kaget langsung berkata...
" Kak Erick gimana nih, mama telepon Erin. "
" Aduh, gimana nih sayang? "
" Kakak kok balik nanya sih sama Erin. "
" Habisnya kakak bingung. "
" Kakak sih ngajakin Erin kawin lari tapi nggak pakai perencanaan yang matang. "
" Maaf. "
Telepon Erina pun kembali berdering. Erina kembali panik dan berkata...
" Kak, papa telepon. Di angkat nggak?
" Di angkat aja sayang dan bilang kita berdua kawin lari. "
" Tapi Erin takut kak. Kakak aja ya yang angkat telepon dari papa Erin? "
" A...apa? "
Ucap Erick sangat kaget. Erina yang melihat ekspresi ketakutan di wajah Erick langsung berkata..." Kakak nggak mau ya angkat telepon dari papa Erin? Kakak takut juga ya?"
" Iya sayang, maaf. "
" Ya udah deh, Erin balik aja ke rumah. "
" Sayang jangan...!!! "
" Tapi gimana kak, papa mama teleponin Erin terus-terusan? "
" Ya udah deh, biar kakak angkat aja teleponnya. "
Dengan sangat ragu-ragu Erick mengambil hp Erina. Erick menatap lama pada layar ponsel dan berkata...
" Sayang, doain kakak ya? "
" Iya kak, teleponnya di loudspeaker aja ya kak biar Erin bisa dengar? "
" Iya sayang. "
Dengan suara gemetaran Erick berkata..." As...salam...muala...ikum..."
" Waalaikumsalam. Erick? Kamu Erick kan? "
" I...iya om. "
" Kenapa kamu yang jawab hp Erin? Apa sekarang kalian berdua sedang bersama? "
" I...iya om. "
" Apa? Keterlaluan...!!! Bisa-bisanya kalian berdua bersama...!!! Cepat berikan hpnya sama Erin...!!! "
" I...iya om. "
Ucap Erick terbata-bata. Erick pun memberikan hp pada Erina. Tetapi Erina yang takut hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja dan berbisik...
" Nggak mau...!!! Kakak aja yang ngomong sama papa. Erin takut kak...!!! "
" Hallo...!!! Hallo...!!! Hallo Erin...!!! "
" Ini Erick om. Erin nya nggak mau ngomong sa...ma om. "
" Kenapa? Apa dia takut ngomong sama saya karena sudah berbuat salah? "
Erina mengangguk-anggukkan kepalanya dan Erick pun berkata...
" I...iya om. "
" Dimana kalian berdua sekarang...?!?! "
" Di...di ho...tel om. "
" Apa? Di hotel? Dasar anak sialan...!!! Laki-laki brengsek...!!! Bisa-bisanya kamu ajak putri saya ke hotel...!!! "
" Ma...maaf om. "
" Maaf...!!! Enak saja kamu bilang maaf..!!! Cepat suruh Erina pulang ke rumah sekarang juga brengsek...!!! "
" Pu...pulang ke rumah? Nggak mau, kita berdua nggak mau pulang ke rumah. Kita berdua mau kawin lari. "
" Apa...?!?! Kawin lari...?!?! "
" I...iya om. "
" Dasar pria brengsek...!!! Pria sialan...!!! Bisa-bisanya kamu bawa kabur putri kesayangan saya...!!! Sekarang juga saya akan buat perhitungan sama kedua orang tua kamu dan sekarang juga saya akan secepatnya menjebloskan kamu ke dalam penjara...!!! "
Ucap papa Erina dengan sangat kesal dan langsung mematikan hp nya begitu saja tanpa mengucapkan salam. Erina yang ketakutan langsung berkata...
" Gimana nih kak? Tadi papa marah banget sama kita berdua. "
" Kamu tenang ya sayang. "
" Tenang gimana, orang tangan kakak aja masih terasa dingin gini dan masih gemetaran gini. Kak, kita pulang ke rumah aja yuk? Kawin lari nya di cancel aja. "
" What? Di cancel? Nggak mau...!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembok Cin(t)a
RomanceKisah cinta siswi Putih Abu-abu dengan mahasiswa yang terhalang tembok cin(t)a karena permusuhan kedua orang tua mereka masing-masing.