Part 22 (End)

1K 48 0
                                    

Pagi harinya...

Erick dan Erina terbangun dari tidurnya. Mereka berdua saling tersenyum bahagia dan berkata...

" Pagi istriku sayang... "

" Pagi suamiku sayang. "

Cup...Erick mencium kening Erina dengan lembut dan mesra. Tiba-tiba Erina berkata...

" Kak, kalau ML semalam nggak berhasil jadi baby lagi gimana? "

" Kita coba terus sampai berhasil donk sayang. "

" Tapi kak, sejak melahirkan Nana, Erin kan jadi sulit hamil lagi. Padahal kan kita ML nggak pernah pakai alat kontrasepsi apa pun. Makanya Erin suka takut kakak kawin lagi dan punya anak lagi dari wanita lain. "

" Sayang, kakak nggak akan kawin lagi dan punya anak lagi dari wanita lain. "

" Janji? "

" Janji. Sayang, gimana kalau kita ikut program bayi tabung lagi? "

" Lagi? Kalau nggak berhasil lagi gimana kak? "

" Ya nggak gimana-mana sayang, yang penting kita berdua udah coba dulu, siapa tahu berhasil. Lagian kan kamu tahu sendiri request dari putri kesayangan kita Nana itu apaan. Dia kan udah lama banget pengen punya adik kembar, bahkan bukan kembar 2 tapi kembar 10. "

" Iya ya kak. Nana ada-ada aja deh. "

" Namanya juga anak kecil yang selalu kesepian sayang. Lagi pula siapa tahu keinginan Nana dikabulin sama allah swt. "

" Kembar 10? Kebanyakkan donk
kak. "

" Iya sih tapi di-aamiin-in aja. "

" Iya kak, aamiin. "

" Sayang mandi wajib yuk, setelah itu kita sholat shubuh berjamaah. "

" Iya kak. "
___________________

1 bulan kemudian...

Saat Erina keluar dari dalam kamar mandi, Erina menangis sedih. Erick yang kaget melihatnya langsung bertanya...

" Sayang kamu kenapa nangis? Apa terjadi sesuatu sama kamu? "

" Kakak, Erin bulan ini datang bulan lagi. Maaf..."

" Sayang, nggak apa-apa kok. Kamu jangan nangis lagi ya? "

" Tapi kak, Nana pasti sedih banget dengarnya. "

" Nggak kok sayang. Kalau Nana nanti tanya apakah dia akan punya adik atau nggak, nanti kakak yang akan memberi pengertian sama dia. "

" Terima kasih banyak kak. "

" Sama-sama. Sayang, Minggu depan kita ke rumah sakit ya buat konsultasi sama dokter kandungan buat program bayi tabung lagi. "

" Iya kak. "

1 Minggu kemudian Erick dan Erina pun pergi bersama-sama ke rumah sakit untuk menjalani program bayi tabung.
_______________

5 tahun kemudian...

Ketika sore hari saat Nana putri Erick dan Erina baru pulang dari sekolahnya dan membuka pintu kamarnya, tiba-tiba dia langsung berteriak kencang...

" Mommy...!!! Daddy...!!! "

Erick dan Erina langsung cepat-cepat datang ke kamar Nana dan berkata dengan sangat panik...

" Kenapa sayang...?!?! "

" Itu mommy, daddy, lihat...!!! Kamar Nana jadi seperti kapal pecah. Berantakkan dan dinding kamar Nana penuh dengan coretan. "

Ucap Nana menunjukkan isi kamarnya yang berantakkan. Erick dan Erina sangat kaget sekali melihatnya dan berkata...

" Ya allah, kenapa jadi gini? Ini sih bukan kapal pecah lagi, tapi habis gempa. Iya kan mommy? "

" Iya daddy. Mana gempanya pakai tsunami lagi. "

" Mommy, daddy, mommy and daddy kok ngomong seperti itu sih? Semua ini kan gara-gara 3 kurcaci...!!! "

" Sayang, nggak boleh ngomong seperti itu donk. Masa adik-adik kamu sendiri kamu bilang 3 kurcaci sih. "

" Maaf mommy, habisnya Nana kesal sama mereka bertiga. Mereka bertiga nakal-nakal semua. Mommy sih pakai acara hamil kembar 3 segala. Mana ke 3 adik-adik Nana laki-laki semua lagi. "

" Sayang, masih untung adik kembar kamu cuma kembar 3 bukan kembar 10. Dulu kan kamu mintanya kembar 10. Ingat nggak? "

" He...he...he...iya daddy. "

" Lagian ya Nana sayang, butuh waktu 10 tahun lebih mommy and daddy bisa punya baby lagi. "

" Kalau gitu maafin Nana ya mommy, daddy... "

" Iya sayang. "

" Mommy, daddy, ketiga adik-adik kembar Nana mana? Lagi nonton TV ya? "

" Iya. "

" Kalau gitu, Nana mau gangguin mereka bertiga ah. "

Ucap Nana langsung cepat-cepat melemparkan tas sekolahnya di atas ranjang dan langsung berlari ke ruang keluarga tanpa mengganti seragam sekolahnya terlebih dahulu.

Nana pun langsung mengganggu ketiga adik kembarnya yang baru berusia 3 tahun yang sedang asyik-asyiknya menonton TV. Erick dan Erina tersenyum bahagia melihat canda tawa anak-anaknya.

THE END.


Tembok Cin(t)a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang