Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di depan sekolahan Erina. Erina langsung turun dari atas motor gede Erick dan berkata...
" Terima kasih ya kak udah nganterin Erin ke sekolah... "
" Sama-sama tapi ongkosnya mana? "
Ucap Erick langsung mengulurkan tangan kanannya. Erina yang kaget langsung berkata...
" What? Ongkos? "
" Iya. "
" Seriusan? "
" Iya, kan tadi kamu yang bilang kak Erick itu tukang ojek. "
" Iya deh. "
Ucap Erina sambil merogoh uang di saku roknya. Erina pun langsung memberikan uang 5 ribu rupiah dan berkata...
" Ini kak uangnya. "
Erick tersenyum melihatnya dan berkata...
" Bercanda. Kak Erick cuma bercanda Rin. Memangnya kamu aja yang bisa bercanda? "
" Ih...ih...kak Erick, kirain Erin beneran. "
" Maaf. Buruan masuk sana..."
" Iya kak. Kakak juga buruan sana pergi ke sekolah... "
" Iya. Da Erin..."
" Da kak Erick. "
Erina pun langsung masuk ke sekolahnya dan Erick langsung mengendarai mogenya menuju ke sekolahnya.
Beberapa tahun kemudian...
Saat Erina akan pergi ke sekolah, tiba-tiba Erina bertemu dengan Erick di depan pagar rumahnya. Erick langsung berbisik...
" Erin, mau kakak anterin ke sekolah nggak? "
" Memangnya kak Erick mau kemana? "
" Cari sarapan. "
" Memangnya mami kak Erick atau pembantu di rumah nggak masak sarapan? "
" Masak sih tapi bosan. "
" Oh. "
" Ayo buruan naik... "
" Iya kak. "
Erina pun langsung naik ke atas motor gede Erick. Di sepanjang perjalanan menuju ke sekolah Erina, mereka berdua mengobrol-obrol.
" Rin, gimana rasanya jadi siswi Putih Abu-abu? "
" Menyenangkan. "
" Bagus deh. Udah punya pacar belum? "
" Belum. "
" Alhamdullilah. Bagus deh..."
" Kok gitu? "
" Kalau kamu punya pacar, kak Erick jadi patah hati. "
" What? Kak Erick suka sama Erin? "
" Iya. Kenapa? Nggak boleh ya? "
" Iya. "
" Kenapa nggak boleh? "
" Kata papa kan, kita berdua nggak boleh pacaran. "
" Iya sih tapi sebenarnya kamu suka nggak sih sama kakak? "
" Sukalah. "
" Beneran? "
" Iya. "
" Ya udah, kalau gitu kita berdua pacaran aja. Gampang kan? "
" Gampang gimana? Kalau kita berdua ketahuan pacaran sama kedua orang tua kita masing-masing gimana? "
" Ya paling terjadi perang dunia ke
3. "" Ih...ih...kak Erick becanda aja deh. "
" Kakak nggak becanda Rin, lagian apa pun yang terjadi, terjadilah. Masa iya gara-gara permusuhan mereka berdua kita berdua harus mengorbankan perasaan kita berdua. Iya kan? "
" Iya sih. "
" Jadi gimana, kamu mau nggak pacaran sama kakak? "
" Hm...kak Erick pacar yang setia nggak? "
" Ya iyalah. "
" Yakin? "
" Yakin. "
" Nggak bo'ong? "
" Ya nggaklah Rin. "
" Tapi memangnya kak Erick mau punya pacar posesif? "
" Memangnya kamu posesif? "
" Iya. "
" Seberapa parah? "
" Parah banget. "
" Seriusan? "
" Iya. "
" Kenapa kamu posesif? "
" Ya karena Erin nggak mau lah kehilangan orang yang sangat Erin sayangi dan Erin cintai. Lagian Erin nggak mau lah pacaran cuma untuk main-main dan gonta-ganti pacar melulu seperti teman-teman Erin di sekolah. "
" Gitu. Ya udah, kalau gitu kak Erick terima segala keposesifan kamu. "
" Nggak nyesal? "
" Nggak. "
" Yakin? "
" Yakin. "
" Berarti hari ini kita berdua jadian kak? "
" Iya. "
" Terus panggilan sayang kita berdua apaan kak? "
" Gimana sayang aja, setuju nggak? "
" Setuju. "
Erina dan Erick pun akhirnya tiba di depan sekolah Erina. Saat Erina sudah turun dari atas motor gede Erick, Erick pun berkata...
" Erin sayang, cepatan masuk sana. "
" Iya kak Erick sayang. Sekarang kakak cepatan pulang sana, jangan lupa sarapan dan pergi ke kampus. Tapi ingat ya kak, kakak nggak boleh selingkuh dari Erin. Kakak harus selalu setia sama Erin. "
" Iya pacarku yang posesif. I love you Erin, sayang... "
" I love you too kak Erick, sayang. "
" Sayang, ciumnya mana? "
Ucap Erick memonyongkan bibirnya. Karena sangat kaget mendengar ucapan Erick, kedua pipi Erina tiba-tiba memerah. Erina pun cepat-cepat berlari masuk ke dalam sekolahnya dan berkata...
" Da kak Erick sayang... "
Flashback end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembok Cin(t)a
RomanceKisah cinta siswi Putih Abu-abu dengan mahasiswa yang terhalang tembok cin(t)a karena permusuhan kedua orang tua mereka masing-masing.