Part 21

710 43 0
                                    

Papi Erick menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal dan berkata...

" Maksud saya bukan seperti itu pak, Erin kan masih SMU. Erick bilang, setelah Erin lulus SMU nanti, mereka berdua akan nikah secara resmi dan mengadakan resepsi pernikahan mereka berdua. Lagi pula, buat apa anda menolak putra saya. Saat ini mereka berdua sedang berduaan di hotel. Apa anda yakin tidak akan terjadi apa-apa dengan putri anda? Bisa saja kan mereka berdua khilaf dan melakukan perbuatan dosa. Apalagi mereka berdua sedang di mabuk cinta. "

" Ya sudah, baiklah kalau begitu, saya akan menerima putra anda sebagai menantu saya. "

Di dalam kamar hotel Erick dan Erina sangat senang sekali mendengarnya. Mereka berdua langsung berdiri, berpegangan tangan dan melompat-lompat kegirangan dan berteriak...

" Yeah...berhasil. "

" Sayang, kita berdua berhasil. "

" Iya kak. "

" Itu semua berkat pikiran papi yang negatif tentang kita berdua. "

" Iya kak, padahal kan kita berdua pacaran selama 2 tahun lebih nggak pernah ngapa-ngapain, cuma sebatas pegangan tangan aja. "

" Iya sayang. "

Tidak lama kemudian hp Erick kembali berbunyi, mereka berdua langsung menghentikan lompatan mereka dan cepat-cepat mengangkat hp.

" Assalammualaikum pi. "

" Waalaikumsalam. Rick, tadi papi udah lamarin kamu sama papanya Erin. Saat Erin liburan semester ganjil nanti, kalian berdua boleh nikah sirih. "

" Benaran pi? "

" Iya. Jadi cepatan sekarang juga kamu bawa Erin pulang ke rumah orang tuanya dan minta maaf. "

" Iya pi. Tapi papi janji dulu sama Erick. "

" Janji apaan? "

" Pertama, papi harus baikkan sama papanya Erin dan nggak musuhan-musuhan lagi. Kedua, cepat suruh orang hancurkan tembok Cin(t)a yang membatasi rumah kita dan rumah papa mamanya Erin. "

" Iya. "

" Iya apaan pi? "

" Iya papi akan baikkan sama papanya Erin dan nggak musuhan-musuhan lagi. Papi juga akan secepatnya suruh orang hancurkan tembok cin(t)a yang membatasi rumah kita dan rumah papa mamanya Erin. Puas kamu? "

" Iya pi. Terima kasih banyak ya pi. "

" Iya. "

Erick dan Erina pun secepatnya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka berdua langsung minta maaf pada kedua orang tua mereka. Keesokkan harinya mereka berenam membicarakan pernikahan sirih Erick dan Erina. Saat liburan semester ganjil mereka berdua menikah sirih dan pergi berbulan madu ke Bali.

Flashback end.

Setelah mengingat hal tersebut, mereka berdua sama-sama tersenyum. Tiba-tiba Erina berkata...

" Ngapain kak Erick senyum-senyum gitu? Pasti kak Erick lagi mikirin wanita lain kan selain Erin? "

" Ya allah istriku sayang yang super posesif, bisa nggak sih kadar keposesifan kamu itu berkurang jadi 50%, bila perlu 100% deh. "

" Nggak bisa...!!! "

" Kok gitu sih sayang? "

" Memangnya kakak mau kadar cinta Erin sama kakak itu berkurang 50% juga? Atau kadar cinta Erin sama kakak itu berkurang jadi 100%? "

" Ya nggak maulah. Lagian apa hubungannya? "

" Aish...!!! Baka...!!! "

" Sayang, kamu kok ngomong Baka sih. "

" Habisnya kakak bodoh. Kalau kadar posesif Erin sama kakak berkurang 50% atau 100%, berarti Erin nggak cinta lagi donk sama kakak. Erin kan posesif sama kakak karena Erin sangat sayang dan cinta sama kak Erick. Jadi, kadar posesif dan kadar cinta Erin nggak akan pernah berkurang sedikit pun. Ngerti? "

" Iya sayang. Sayang, kamu jangan ngomong baka lagi ya? Kakak nggak suka dengarnya. Kamu tahu kan efeknya itu seperti apa? Putri kesayangan kita berdua jadi suka ikut-ikutan kamu ngomong Baka. "

" Iya kak maaf. "

" Janji nggak ngomong baka lagi? "

" Nggak janji deh. "

" Sayang...!!! "

" Iya iya Erin janji. "

" I love you Erin sayang... "

" I love you more kak Erick sayang. "

Erick dan Erina pun berciuman mesra. Tidak lama kemudian mereka berdua ML.

Tembok Cin(t)a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang