Part 12

703 42 0
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Saat Erina akan melahirkan di rumah sakit, Erick sangat cemas sekali menantikan kelahiran anak pertamanya. Tidak lama kemudian Erina pun melahirkan secara normal dan di sambut suka cita oleh keluarga Erick dan keluarga Erina. Saat mereka semua sibuk mencari sebuah nama untuk anak Erick dan Erina, tiba-tiba papi Erick berkata...

" Besan, gimana kalau cucu kita ini kita beri nama Kawin Lari? "

" Setuju. "

" What...?!?! Kawin Lari...?!?! Nggak boleh...!!! "

Ucap Erick dan Erina bersamaan. Mami Erick pun berkata...

" Kenapa nggak boleh? Nama Kawin Lari kan bagus untuk nama anak kalian berdua. Iya kan semua? "

" Betul...!!! "
Ucap mama papa Erina dan papi Erick. Erick dan Erina speecless mendengarnya. Erick pun berkata...

" Mami, papi, papa, mama, kalian berempat kok tega sih sama kita berdua. Masa nama anak kesayangan kita berdua di kasih nama Kawin Lari sih. "

" Iya benar. Mami, papi, papa, mama, please...nama anak kita berdua jangan Kawin Lari ya? Nama Kawin Lari kan jelek banget, aneh lagi. Iya kan kak Erick sayang? "

" Iya sayang. Lagian papi, mami, papa dan mama tega banget sih kasih nama cucu sendiri dengan nama Kawin Lari. "

Papi Erick pun berkata...
" Suka-suka kita berempat lah. "

" Betul. Lagian memangnya kalian berdua lupa kalau kalian berdua pernah kawin lari? "

" Nggak pa. Kita berdua nggak lupa kok. Iya kan sayang? "

" Iya kak. "

" Bagus deh, berarti pas donk nama anak kalian berdua itu Kawin Lari. Kan bisa mengingatkan kalian berdua tentang masa lalu kalian berdua yang me...ma...lu...kan...!!! "

" Mami kok gitu banget sih ngomongnya. "
Ucap Erina dengan sedih. Mama Erina pun berkata...

" Tapi kan benar Rin yang di katakan oleh mami mertua kamu? Iya kan Rick? "

" Iya sih ma. Tapi, gara-gara kita berdua kawin lari, permusuhan 2 keluarga bisa terhapuskan. 2 keluarga yang tadinya musuhan bertahun-tahun bisa baikkan lagi. "

" Benar banget kak. Bahkan perusahaan papa dan perusahaan papi sekarang bukan saingan bisnis lagi bahkan merger bareng. Iya kan kak? "

" Iya sayang. Selain itu tembok Cina sudah hancur rata dengan tanah. "

Papi Erick yang sangat kesal sekali mendengarnya langsung berkata...

" Tembok Cina, sembarangan aja kamu ngomong. Tembok itu namanya bukan Tembok Cina, tapi Tembok Cinta. "

" Tembok Cinta? "
Ucap Erick dan Erina bersamaan dan saling berpandangan. Papa Erina pun ikut berkata...

" Udah deh, kalian berdua jangan sok lugu gitu. Kita berempat juga tahu kok kalau tembok pemisah rumah papi mami dan rumah papa mama itu kalian berdua namai dengan nama Tembok Cinta. Iya kan Erick, Erina? "

" He...he...he...iya pi. Papi mami dan papa mama tahu aja. "

" Ya iyalah kita berempat tahu. Di tembok Cinta tersebut kalian berdua sering kan ngobrol bareng, ketemuan dan pacaran. Pakai acara naik tangga segala. Untung aja kalian berdua nggak pernah jatuh dari tangga. "
Ucap mama Erina dengan sangat kesal. Erina dan Erick hanya cengengesan. Erick pun berkata...

" Kita berdua kan naik tangganya selalu hati-hati ma. Lagian, allah swt selalu melindungi hambanya yang sedang mabuk cinta. "

" Apa? Mabuk cinta? Dasar anak gila...!!! "

" Ya allah pi, papi kok ngomongnya gitu banget sih sama Erick. Masa Erick di bilang anak gila sih. Kalau Erick anak gila, berarti papi gila juga donk. "

" What...?!?! Erick...!!! "

Ucap papi Erick sangat kesal. Tiba-tiba baby Erina dan Erick menangis. Erina dan Erick pun sibuk mendiamkan anak mereka berdua. Saat anak mereka berdua tertidur kembali tiba-tiba papi Erick berkata...

" Erick, Erina, terserah kalian berdua mau kasih nama apa untuk anak kalian berdua. Yang pasti, nama akhirnya harus Fernandes. "

" Iya pi. "

Tembok Cin(t)a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang