Jungkook pulang ke rumahnya dengan membawa uang satu kantong penuh, ladangnya panen besar dengan keuntungan hampir 100% jadi dengan perasaan senang ia pulang sembari bersiul.
"Aku pulang" sapa Jungkook.
"Eoh apa ini bu? Bekal makan siang? Kenapa banyak sekali".
Nyonya Jeon menyuruh duduk Jungkook dihadapanya dengan bekal makan siang yang diberikan oleh Eunbi.
"Apa semalam kau pergi dengan Eunbi? Saat acara festival".
Raut wajah Jungkook berubah dan nyonya Jeon mengetahuinya.
"Kau meninggalkan Suzy semalamkan? Karena itu kau panik semalam mencarinya".
"Ba....bagaimana ibu tahu?".
Nyonya Jeon menunjuk bekal makan siang dihadapanya dengan dagunya.
"Itu makanlah, Eunbi sudah susah payah membawanya untukmu ibu harus menyelesaikan cucian piring yang harusnya Suzy kerjakan".
Jungkook terdiam memandang bekal makan siang yang dibawa oleh Eunbi sepertinya wanita itu menceritakan kejadian semalam.
"Lalu dimana Suzy bu?".
"Pergi ke ladang, dia bilang jangan menunggunya untuk makan malam".
Jungkook langsung bakit menuju ladang dengan deru nafas yang sudah tidak bisa ia bendung.
---***---
Suzy terus membawa tumpukan garam kedalam troli besi menaruhnya kedalam ruang penyimpanan begitu terus selama berjam-jam melupakan kakinya yang lecet akibat kejadian semalam, dimana ia berdiri selama dua jam lebih.
"Akh" Suzy meringis mendongakan kakinya keatas melihat luka merah diatas tumit "sial" desisnya.
Kembali mendorong troli sudah tiga jam ia mendorong troli besi itu sampai garam-garam itu hampir habis dilapangan.
"Suzy, sedang apa kau disini" itu Jungkook yang menghadang jalan trolinya.
"Tentu saja bekerja memang apa lagi".
Suzy kembali menjalankan trolinya yang ditahan oleh Jungkook saat ia hampir melewati tubuh sang pria.
"Ini bukan saatnya untuk kau bekerja, apa kau lupa?".
"Lepaskan Jung, aku melakukan ini agar bisa cepat kembali ke Seoul jadi minggirlah".
Jungkook tak mendengarkan malah menarik Suzy sampai tubuh wanita itu kembali mundur.
"Kau ini kenapa heoh, lepaskan tanganmu padaku".
"Ayo pulang lagi pula semua garam sudah kujual besok kita bisa melanjutkanya dan biarkan pekerja yang lain memebereskanya".
"Tidak perlu aku harus bertanggung jawab ini tugasku".
Jungkook mengehla nafasnya kenapa Suzy sangat keras kepala sekali, pria itu memutar tubuhnya berjalan cepat dan menarik Suzy untuk pulang, menyeretnya paksa.
"Lepaskan!".
---***---
Nyonya Jeon dan Kai terkejut dengan kedatangan Jungkook serta Suzy di rumah.
"Jungkook, Suzy".
Suzy menyentak cengkraman Jungkook hingga telepas.
"Aku akan langsung mandi, permisi".
Suzy memilih masuk kedalam toilet meninggalkan ketiga keluarga itu didepan pintu rumah.
"Jungkook apa yang kau lakukan pada nona Suzy?".
"Dia terlalu keras kepala jadi aku menyeretnya untuk pulang".
"Hyung kau tidak pernah berbuat kasar sebelumnya, kenapa kau melakukan hal itu pada nona Suzy? Jika keluarganya tahu kita bisa mendapatkan masalah".
Jungkook tak menanggapi memilih masuk kedalam rumah meninggalkan nyonya Jeon yang merasa kepalanya berdenyut.
---***---
Acara makan malam berlangsung dengan kehadiran Suzy yang dipaksa oleh Kai, dimeja makan hanya si bungsu yang banyak bicara sementara ketiga orang dewasa hanya mendengarkan.
"Noona teman-temanku bilang mereka ingin bertemu denganmu, bu apa boleh aku mengajak Suzy noona menemui mereka?".
"Kenapa bertanya pada ibu, kau harus menanyakanya langsung dengan nona Suzy".
"Hmm noona bagaiamana menurutmu?".
Suzy menaikan sebelah alisnya, ia tidak mendengarkan apapun tadi.
"Mau tidak kau bertemu dengan teman-temanku? Mereka sangat penasaran dengan dirimu noona".
Suzy menatap satu persatu anggota keluarga Jeon dengan canggung.
"Terserah padamu Kai".
Heuning Kai memekik senang, tanpa tahu bagaimana perasaan Suzy yang sebenarnya.
"Setelah makan malam biar aku saja yang mencuci piringnya bi, anggap saja ini untuk tanggung jawabku tadi siang".
"Hmm terima kasih Suzy".
TBC~
Adakah yang mulai kesal dengan si gondrong?
Jangan lupa vote dan komenya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S EASY [JJK & BSZ] ✅
FanfictionKetika gadis metropolitan harus terpaksa menetap di pedesaan yang jauh dari gemerlapnya ibu kota, Bae Suzy menerima fakta bahwa dirinya dibuang jauh oleh sang ayah untuk belajar menjadi manusia yang berguna dan bermoral Mampukah Suzy bertahan untuk...