Malam harinya apa yang dikatakan oleh Huening Kai adalah benar, hujan turun dengan sangat deras bersamaan dengan petir yang menyambar.
Suzy tidak bisa tidur cahaya kilat tak henti-henti menghantuinya biasanya jika ia dirumah kepala pelayan Seolah yang menungguinya sampai tidak ada lagi bunyi petir.
Suzy memiliki ketakutan sendiri terhadap petir karena saat kecil ia pernah terjebak sendirian didalam gudang, posinya ia terkunci didalam dan tak bisa keluar bersamaan dengan turunya hujan beserta petir yang menggelegar. Sampai saat inilah phobianya terhadap petir tak pernah hilang.
Buru-buru Suzy turun kebawah masuk kedalam kamar Jungkook dan merebahkan tubuhnya disana, diantara Kai dan juga pria berotot itu.
Menelusupkan wajahnya pada ketiak Jungkook yang berhasil membuat pria itu terbangun dari tidurnya, ia menoleh kesamping dimana Suzy memeluknya dan menelusupkan wajahnya pada ketiak.
"Suzy" panggil Jungkook dengan suara serak.
Wanita itu tak menjawab hanya semakin menelusupkan wajahnya.
"Yak yak yak, apa yang kau lakukan" pada akhirnya Jungkook sedikit mengangkat tubuhnya.
"Aku takut" lirih Suzy.
Tatapan mereka bertemu Jungkook dapat melihat wajah cemas Suzy, bahkan wanita itu sampai berkeringat.
"Aku takut suara petirnya terlalu kencang".
Jungkook kembali merebahnya tubuhnya, membiarkan Suzy memeluknya bahkan pria itu dengan sengaja menarik lengan kiri sang wanita untuk semakin mempererat pelukan pada tubuhnya.
"Tenanglah ada aku disini" tangan kananya ia gunakan untuk mengelus punggung Suzy.
Kamar Kai tidak memiliki ranjang hanya kasur lipat jadi muat untuk mereka bertiga meski merasa sempit Jungkook tidak mempermasalahkan asalkan keadaan Suzy membaik.
Sepanjang malam Jungkook menjaga Suzy begitu juga dengan sang wanita yang terjaga akibat bunyi petir yang menyambar.
"Tidak tidur?" Tanya Jungkook yang menundukan kepalanya.
"Sulit untuk tidur".
Jungkook terkekeh pelan ia semakin mengikis jarak dengan Suzy, kesempatan tidak boleh dilewatkan menurutnya.
"Kalau begitu begini saja sampai hujanya reda".
"Itu memang rencanaku".
Hening tak ada yang membuka suara, gemuruh petir mulai mereda namun kedua orang yang asik berpelukan sama sekali tidak memejamkan mata.
"Jungkook".
"Hmm".
"Wanita seperti apa yang menurutmu ideal?".
Jungkook nampak berfikir, kakinya dengan lancang mengukung Suzy.
"Jangan mengambil kesempatan" Suzy memberikan peringatan namun tidak memberontak.
"Tipe idealku? Dia harus cantik, berbakat, pintar, bentuk tubuhnya juga harus bagus, ukuran dada ya standar tidak besar juga tidak kecil yang jelas pas jika ditanganku".
Suzy berdecih memukul pelan dada Jungkook.
"Dasar mesum".
"Kenapa memangnya bertanya seperti itu? Kau sudah masuk kedalam tipe idealku kok".
Suzy tertawa kecil.
"Ukuran dada Eunbi jauh lebih besar dibandingkan denganku, kau akan lebih puas jika bersamanya" wanita itu berucap santai dan langsung memejamkan mata reflek Jungkook membuat jarak sejenak.
"Yak apa yang kau katakan heoh".
"Sudah ayo tidur suara petirnya semakin mengecil, aku akan naik keatas sebentar lagi".
"Cih aku saja bisa merasakan dadamu".
Suzy yang sudah memejamkan matanya kembali memukul Jungkook.
Nyatanya sampai pagi menjelang Suzy tetap berada didalam kamar Kai masih dengan acara berpelukan mereka tidur dengan sangat pulas.
Kai menyibak selimutnya dan pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah posisi tidur Jungkook dan Suzy yang berpelukan, ia berteriak histeris karena terlalu terkejut.
"Argh!".
Dengan santainya Suzy dan Jungkook mengerjap melepaskan pelukan sembari merenggakan otot, nyonya Jeon yang terkejut segera berlari melihat situasi.
"Astaga".
"Bu noona dan hyung".
Diruang makan Suzy menyantap sarapanya dengan santai begitu juga dengan Jungkook.
"Bibi aku sudah selesai sarapan, mau mandi oke".
Nyonya Jeon mengangguk kaku tertinggalah keluarga Jeon dimeja makan.
"Hei apa yang kau lakukan semalam dengan nona Suzy? Kenapa kalian bisa sampai tidur berpelukan begitu?".
"Kau juga, semalam selama tidur kau dengar suara-suara aneh tidak".
Kai langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak mendengar apapun hanya selimutnya yang sesekali bergerak".
Nyonya Jeon langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Ommo! Yak Jeon Jungkook apa yang kalian lakukan sebenarnya".
"Ibu ini dengarkan penjelasanku dulu, semalam itu Suzy tidak bisa tidur karena takut dengan petir ia masuk kedalam dan tidak bisa tidur karena itu aku memeluknya untuk menenangkan".
"Kau yakin?".
"Bu".
Nyonya Jeon pasrah ia percaya dengan anaknya.
"Aku mengerti, aku mengerti".
TBC~
Part tanpa Eunbi wkwk tuh ya gaes sedikit pemanis buat tim kookzy 😂
Jangan lupa vote dan komenya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S EASY [JJK & BSZ] ✅
FanfictionKetika gadis metropolitan harus terpaksa menetap di pedesaan yang jauh dari gemerlapnya ibu kota, Bae Suzy menerima fakta bahwa dirinya dibuang jauh oleh sang ayah untuk belajar menjadi manusia yang berguna dan bermoral Mampukah Suzy bertahan untuk...