Jin memutuskan untuk menginap di rumah tuan Jeon ia diperbolehkan untuk tidur dilantai dua membuat Suzy terdiam diambang pintu.
"Sedang apa kau disini? Ini kamarku".
Jin menoleh kebelakang Suzy masuk menghampiri dengan wajah bingung.
"Aku akan menginap selama semalam disini, nyonya Jeon bilang aku bisa menempati kamar ini".
"Ini kamarku, oppa cari saja kamar yang lain" Suzy berucap santai seolah-olah ada kamar lain yang bisa ditempati nyatanya sudah tidak ada.
Rumah ini hanya terdiri dari tiga kamar dan kamar paling besar memang ditempati oleh Suzy.
Seokjin tidak menanggapi dan memilih untuk merebahkan tubuhnya diatas ranjang, menatap langit-langit kamar.
"Apa benar kau merasa nyaman?".
"Keadaan yang membuatku nyaman" jawab Suzy tanpa mau menoleh kearah Jin.
"Hukuman untukmu akan benar-benar berlaku sampai satu bulan kedepan".
Suzy melipat pakaianya dan berbaring disebelah Jin dengan membelakanginya.
"Mau kau menyuruh ayah untuk aku tinggal disini selama satu tahunpun aku tidak perduli lakukan saja apa yang oppa inginkan" Suzy langsung memejamkan matanya.
Mendengar penuturan Suzy, Jin hanya bisa menghela nafasnya masih menatap langit-langit kamar.
---***---
Pagi-pagi sekali Suzy sudah berangkat ke ladang bersama dengan Jungkook, Jin nampak bingung karena keberadaan sang adik yang tidak bisa ia temukan.
"Nona Suzy sudah berangkat sejak jam 07.00 pagi tadi, apa ada yang tuan perlukan?".
"Ah tidak perlu, sebentar lagi supirku akan tiba dan aku harus segera pulang ke Seoul".
Nyonya Jeon tersenyum memberikan satu set sarapan untuk Jin santap.
"Terimakasih".
Sementara di ladang garam Suzy dan Jungkook kembali bekerja keras, bulir keringat tak henti-hentinya menetes kali ini Suzy diberi tugas untuk mengangkut hamparan garam dilapangan. Membawanya ketempat penyimpanan agar mudah dikemas.
Wajah letih tidak bisa Suzy tutupi begitu juga dengan Jungkook mereka berdua terdiam sejenak merenggangkan otot tubuh, Jungkook menghampiri Suzy mengelap keringat sang wanita dengan handuk kecil miliknya.
"Kita istirahat dulu bagaimana? Wajahmu terlihat tidak baik".
"Wajahku?" Suzy menunjuk wajahnya sendiri dengan nada tak percaya.
Jungkook langsung menarik tangan Suzy membawanya kesalah satu saung kembali mengelapi wajah Suzy yang hanya pasrah menerima perlakuan manis dari anak sulung keluarga Jeon.
"Kau selalu bersikap manis seperti ini kepada setiap wanita apa?".
"Kenapa? Kau terbawa suasana?".
Suzy tertawa ayolah dia tidak pernah mudah terbawa perasaan hanya dengan usapan diwajah kecuali memang Jungkook pelakunya, Suzy nampak gugup tapi ia terlalu pintar menutupi.
"Tidak sama sekali, aku bahkan pernah melakukan hal lebih dari ini dengan pria jadi ini bukan apa-apa".
"Termasuk dengan kekasihmu?".
Suzy semakin tertawa kali ini terbahak-bahak.
"Kalau dengan kekasih aku biasa melakukan adegan romantis ya seperti berpelukan, ciuman atau sekedar" Suzy menyempatkan untuk melirik Jungkook yang memasang wajah masam.
"Sudah tidak perlu dijelaskan itukan seharusnya menjadi rahasia hubunganmu".
Suzy menepuk bahu Jungkook dengan senyuman jahil.
"Kenapa? Itukan hal wajar yang dilakukan oleh sepasang kekasih".
"Jika aku menjadi kekasihmu apa kau akan melakukan hal yang sama?".
Suzy mengerjapkan matanya, masih mencerna ucapan Jungkook serta tatapan dalam dari pria itu.
"Berpelukan, berciuman, atau mungkin tidur bersama?".
Seketika Suzy terbatuk, apa Jungkook sudah gila fikirnya.
"Ah bicara apa kau ini, jelas aku ini bukan tipemu dan kau bukan tipeku seharusnya minta saja sana dengan Kwon Eunbi noonamu itu" Suzy berujar dengan nada mengejek.
Suzy hendak pergi tapi tanganya tercekal.
"Kau masih marah dengan kejadian tempo hari lalu?".
Suzy hanya menaikan sebelah alisnya lalu menatap kearah belakang Jungkook dimana sosok Eunbi berada.
"Bukankah aku sudah mengatakanya, aku tidak marah hanya kecewa" selanjutnya Suzy menunjuk kebelakang dengan dagunya.
"Panjang umur sekali ya noona tersayangmu".
Jungkook lantas langsung menoleh terkejut dengan kehadiran Eunbi dibelakangnya, Suzy sendiri sudah melepaskan genggaman Jungkook pada tanganya memilih untuk pergi tanpa mau bergabung.
Eunbi tersenyum tulus kepada Jungkook, menutupi perasaan yang sebenarnya bagaimana Jungkook berbicara tadi dengan Suzy.
"Eoh noona sedang apa kau disini?".
"Membawakanmu makan siang, ayo makan bersama".
Jungkook menatap sesaat kearah samping dimana tubuh Suzy semakin menjauh.
"Aku memasaknya sendiri" tambah Eunbi.
Jungkook hanya membalasnya dengan deheman.
TBC~
Jadi siapa yg ambyar liat JK yg udh potong rambut? Wkwk
Sebenernya sih mau itu rambut panjang atau pendek tetep aja diamah ganz, smg aja dia potong rambut ikhlas ya tanpa paksaanJangan lupa vote dan komenya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S EASY [JJK & BSZ] ✅
FanfictionKetika gadis metropolitan harus terpaksa menetap di pedesaan yang jauh dari gemerlapnya ibu kota, Bae Suzy menerima fakta bahwa dirinya dibuang jauh oleh sang ayah untuk belajar menjadi manusia yang berguna dan bermoral Mampukah Suzy bertahan untuk...