Setelah pertengkaran itu terjadi Suzy langsung masuk kedalam rumah keluarga Jeon meninggalkan Seokjin didepan rumah sendirian dengan seorang supir yang menunggunya didalam.
Seluruh keluarga Jeon nampak terdiam canggung karena kehadiran Suzy yang secara tiba-tiba.
"Bibi orang yang berada didepan tadi adalah kakakku, kau bisa menyuruhnya masuk jika dia ingin aku harus naik keatas sepertinya aku lupa berberes pakaianku".
"Noona akan pergi?".
Suzy hanya menggeleng lalu naik keatas dengan langkah pasti.
"Dia kakak yang kejam bu sepertinya" seru Jungkook yang baru muncul dari halaman belakang, dia memutar agar tidak ketahuan sudah meguping.
"Tunggulah disini biar ibu saja yang menghadapinya".
Jin memijit kepalanya yang tiba-tiba merasa pening, hingga keluarlah wanita paruh baya tadi yang menemuinya pertama kali.
"Apa kau ingin mampir terlebih dahulu? Suzy bilang kau kakakknya itu berarti suatu kehormatan bagiku untuk mengajakmu masuk kedalam".
Baiklah sepertinya mampir sebentar tidak ada salahnya.
"Baiklah".
Tidak disangka acara makan malam kali ini Jin mau bergabung ini pertama kalinya bagi Suzy setelah empat tahun tidak makan bersama kakaknya.
Jin jadi tidak enak dengan kejadian tadi sore didepan rumah, jadi ia berniat berbaik hati mengambil makanan untuk Suzy.
"Kau makanlah daging cumi-cumi ini bagus untukmu".
Suzy hanya menurut Jin jadi canggung sendiri.
"Suzy apa kau punya waktu? Bisa kita pergi ke mini market nanti?" Tanya Jungkook.
Suzy hanya mengangguk.
Selesai acara makan malam Suzy pergi dengan Jungkook meninggalkan Seokjin dan nyonya Jeon diruang tamu.
"Maaf sebelumnya karena aku tidak tahu kalau nona Suzy memiliki kakak".
"Tidak apa-apa aku senang melihatnya berada di rumah ini".
Nyonya Jeon tersenyum mengingat bagaimana perubahan Suzy selama tinggal disini.
"Nona Suzy sudah banyak berubah, dia jauh lebih dewasa ketimbang pertama kali datang kesini biasanya dia akan selalu mengeluh atau merengek tapi setelah terbiasa nona Suzy selalu menuruti perkataanku dan dia juga bekerja keras di ladang garam".
Seokjin hanya tersenyum sebagai balasan.
---***---
Jungkook sesekali melirik kearah Suzy yang berjalan dalam diam biasanya wanita itu akan selalu berbicara sepanjang jalan, mungkin memang suasana hati Suzy sedang tidak baik.
"Kau mau es krim?" Tawar Jungkook.
"Ambil saja yang kau butuhkan agar kita bisa cepat sampai rumah".
Nyatanya mereka berdua berakhir dengan makan ramyeon padahal baik Suzy maupun Jungkook mereka habis makan malam tadi.
"Apa benar yang dikatakan oleh kakakmu?" Jungkook bertanya hati-hati.
"Apa maksudmu?".
"Tentang kau sebagai gadis arogan".
Suzy menaruh sumpitnya diatas meja dengan suara keras membuay Jungkook terkejut, Suzy dengan wajah kesalnya begitu menyeramkan.
"Kau menguping?".
"Ti...tidak su...suaramu yang terlalu besar tadi" elak Jungkook.
Suzy menghela nafasnya benar apa yang dikatakan Jungkook ia terbawa emosi sampai memekik pasti semua keluarga Jeon didalam mendengarnya.
"Kau percaya dengan kata-kata kakakku".
Jungkook mengangguk ragu.
Suzy tertawa sumbang.
"Ya begitulah aku, bukankah aku pernah mengatakan pada Eunbi bahwa orang-orang di Seoul munafik?" Jungkook masih diam hanya menatap Suzy yang menunduk.
"Hampir setiap malam aku pergi ke club dan mencari masalah, aku tidak suka orang lain meremehkanku mereka menganggapku teman tapi saat dibelakang mereka menusukku dan aku tidak mau diam saja" ada jeda disana.
"Aku membalas mereka yang telah mengkhianatiku, aku menyerang mereka dengan tenagaku sendiri dan terjadi keributan hebat begitu terus sampai orang-orang memberiku julukan si gadis arogan. Ayahku terlalu lelah membereskan kekacauan yang kubuat bahkan aku pernah menabrak seseorang ketika aku mabuk".
Jungkook masih setia mendengarkan.
"Aku begini bukan tanpa alasan, aku hidup dengan dua laki-laki yang sangat keras kepala mereka berdua terlalu fokus dengan pekerjaan sampai lupa jika masih ada aku yang harus mereka urus. Ayahku menyerahkan kepada kepala pelayan Seo untuk mengurus segala keperluan pribadiku begitu juga dengan Jimin dia adalah satu-satunya teman yang tidak pernah menusukku dari belakang".
Suzy kembali tertawa sumbang.
"Aku tumbuh sebagai gadis yang kesepian meski begitu aku masih bersyukur hanya dengan memiliki Jimin juga kepala pelayan Seo saja itu sudah cukup, tidak perduli jika sekarang ayah membuangku atau menambah masa hukumanku sampai satu bulan kedepan itu bukan masalah".
Jungkook menatap wajah Suzy yang memaksakan senyumanya, wanita itu menoleh mendapati wajah Jungkook yang nampak serius.
"Ayo pulang ramyeonku sudah habis".
TBC~
Jadi gimana? Sifat Suzy begitu ya karena kelurganya sendiri yang terlalu cuek sama Suzynya.
Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S EASY [JJK & BSZ] ✅
FanfictionKetika gadis metropolitan harus terpaksa menetap di pedesaan yang jauh dari gemerlapnya ibu kota, Bae Suzy menerima fakta bahwa dirinya dibuang jauh oleh sang ayah untuk belajar menjadi manusia yang berguna dan bermoral Mampukah Suzy bertahan untuk...