Setelah keluarga Jeon tidak lagi terlihat Suzy mendudukan tubuhnya dengan benar, tapi itu hanya bertahan beberapa detik karena setelahnya ia memilih membaringkan tubuhnya dengan menaruh kepala diatas paha Jimin.
"Yak kau sudahkan besar bukan lagi anak-anak kenapa tidak bisa duduk saja didalam mobil".
"Kau ini berisik sekali sih, akukan sedang dalam mode merindu padamu".
Jimin pasrah membiarkan Suzy berbaring.
"Apa nona merasa nyaman selama di rumahku?" Tuan Jeon memberanikan diri untuk bertanya.
"Ya rumahmu sangat nyaman, sangat nyaman malah hanya saja" Suzy sengaja menjeda membuat tuan Jeon was-was dan Jimin menunduk.
"Ada satu orang bernama Kwon Eunbi yang selalu menggangguku, kau tahu apa yang sudah dia lakukan padaku? Dia berani menyerangku".
"Apa? I...itu tidak mungkin nona, Eunbi adal,-".
"Wanita baik-baik begitu?".
Tuan Jeon terdiam, suara Suzy terdengar sangat dingin meski masih dalam posisi rebahan.
Wanita itu tertawa sembari memperhatikan jari-jarinya yang tidak lagi terlindungi cat kuku.
"Beruntung karena dia teman dekat anakmu, jadi aku mengancamnya jika dia berani melakukan itu lagi terhadapku maka aku akan membuat hidupnya sengsara" Suzy berujar membuat tuan Jeon takut.
"Aku minta maaf atas nama Kwon Eunbi nona".
"Untuk apa kau yang meminta maaf? Itukan bukan salahmu dia yang salah lagi pula, sebaiknya ya tuan Jeon keluargamu berhati-hati terhadapnya mulut wanita itu astaga licik sekali".
"Suzy!" Jimin memperingati.
"Apa? Aku berbicara fakta".
Jimin segera membekap mulut Suzy sekaligus menutup paksa mata Suzy dengan telapak tanganya yang lain.
"Ah jangan dengarkan dia tuan Jeon, kau tahukan Suzy suka sekali asal bicara".
"Hmmph hamph" Suzy memberontak.
"Sudah tidur saja perjalan masih jauh hmm".
---***---
Sesampainya Suzy di rumah orang pertama yang ia temui adalah kepala pelayan Seo, dia adalah ketua pengurus rumah yang sudah Suzy anggap sebagai keluarganya.
"Ini ada baju untuk bibi, aku membelinya dari uang hasil kerjaku selama disana".
"Terima kasih nona tapi seharusnya kau tidak perlu repot-repot".
"Sekali-sekali ya tidak apa-apa".
Ia juga menemui ayahnya dan juga sang kakak yang memilih untuk menetap di Korea, dia bilang ingin membantu tuan Bae mengurus perusahaan padahal dari dulu dia selalu menolak.
Rasa canggung dan segan masih saja meliputi Suzy, ayahnya selalu memiliki aura mengintimidasi begitu juga dengan Jin yang tidak banyak bicara.
Mereka makan malam bersama setelah sekian lamanya tidak pernah melakukan hal semacam ini, tidak ada yang membuka suara hanya dentingan piring yang beradu dengan sendok dan garpu.
"Ayah sudah mendengar semuanya dari tuan Jeon selama kau disana, bahkan kakakmu juga ikut bercerita".
Suzy melirik Jin sesaat yang tak ditanggapi oleh kakaknya.
"Besok kau bisa menjalankan aktivitas seperti biasa, dan ayah harap kau bisa mencari pekerjaan secepatnya".
"Ya aku mengerti".
---***---
Jungkook meratapi kamarnya yang begitu sepi ini hari belum sehari wanita itu pergi tapi suasana rumahnya sangat terasa berbeda, jika biasanya jam segini Suzy akan berada dikamarnya atau dibawah sekedar mengobrol bersama dengan Kai atau dirinya tapi sekarang dibawah saja sudah tidak ada orang karena sudah masuk kedalam kamar masing-masing.
"Jungkook! Eunbi datang" suara ibunya mengintrupsi.
Jungkook turun kebawah dimana Eunbi berdiri tepat didepan tangga dengan senyum manis seperti biasanya.
"Ini sudah malam noona untuk apa kau datang kesini?".
Eunbi merasa tidak enak, wajah dan cara bicara Jungkook tidak seperti biasanya dia terlihat tidak menyukai kehadiranya.
"Kalau begitu ibu tinggal kedalam ya" ucap nyonya Jeon sembari menunjuk kearah kamarnya.
"Aku hanya ingin melihatmu, kau nampak tidak baik" ujar Eunbi.
"Noona".
TBC~
Udah di bilangkan Suzy itu arogan gk mandang bulu mau siapa aja tetep di lawan walaupun itu temenya Jk sekalipun, diakan kaya bisa ngelakuin apa aja wkwk
Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S EASY [JJK & BSZ] ✅
FanfictionKetika gadis metropolitan harus terpaksa menetap di pedesaan yang jauh dari gemerlapnya ibu kota, Bae Suzy menerima fakta bahwa dirinya dibuang jauh oleh sang ayah untuk belajar menjadi manusia yang berguna dan bermoral Mampukah Suzy bertahan untuk...