Dua Lima

40 2 0
                                    

Seorang pria terbangun saat mendengar seseorang wanita memanggil namanya.

“Alvin!! Alvin bangun nak!!”
Pria yang bernama Alvin itu membuka matanya. Ia melihat sosok wanita yang sudah lama tidak datang ke mimpinya.

“I—ibu?.” Ya wanita itu adalah Adellia Pertiwi, Ibu kandung Alvin dan Dilla.

Alvin memeluk erat ibunya. Ia menangis seperti anak kecil yang kehilangan mainan nya. Sudah lama ia tidak merasakan pelukan dari seorang ibu. Terkadang, Alvin sangat ingin pelukan dari ibu nya namun itu hal yang sangat mustahil, namun Viola selalu berada disamping nya dan memeluk nya serta menenangkan Alvin disaat ia sedang ada masalah.

“Ibu, Alvin gagal menjaga keluarga Alvin. Bunda masih koma dan sekarang ayah juga.”

Adellia tersenyum. “Kalau begitu bangunlah nak, pastikan kali ini keluarga kalian akan berkumpul lagi.”

Alvin menggelengkan kepalanya. “Alvin takut bu, bagaimana jika ayah dan bunda tidak kembali? Kalau gitu lebih baik Alvin tetap disini. Menunggu mereka disini.”

Adellia menggelengkan kepalanya, “Belum saatnya kamu disini. Kembali lah karena mereka membutuhkan mu.”setelah nya Adellia mengecup kening Alvin lalu menghilang. Alvin melihat sebuah cahaya putih memasuki indra penglihatan nya.

🖤🖤🖤

“Alvin!!” itu suara Danish. “Om Rando!! Alvin udah sadar!!”
Rando langsung menghampiri ranjang Alvin. Diruangan itu memang hanya ada Danish dan Rando.

“Dan panggil dokter sekarang.” Danish mengangguk lalu berlari memanggil dokter.

“Vin kamu udah sadar? Apa yang sakit?” tanya Rando.
Alvin menatap kesekelilingnya.

“A—yah.” Ucap Alvin. Rando terkejut. Tak lama dokter datang dan memeriksa seluruh tubuh Alvin.

“Gimana dok?” tanya Rando.
“Syukurlah, saat ini Alvin sudah membaik. Sebaiknya jangan terlalu banyak gerak dulu yaa.”Dokter pun meninggalkan ruangan.

“A—yah.” Ucap Alvin. Ia masih kesulitan berbicara karena tenggorokan nya terasa sakit.
Rando menghela nafasnya.

“Ayah Alvin berada di ICU. Sudah hampir dua minggu disana.”

Alvin sedikit bernafas lega.

“Bun—da?” Tanya Alvin.

“Bunda masih sama. Minggu lalu serangan jantung nya datang lagi.”

Alvin menghela nafasnya. Rada sakit diseluruh tubuhnya mulai ia rasakan.

“Vin.” Itu suara Radit yang baru saja datang daj berdiri di samping ranjangnya.

Radit terlihat senang dan lega saat Danish mengabari bahwa Alvin sudah sadar.

“Jangan banyak gerak dulu.” Ucap Radit saat melihat Alvin ingin bangkit dari tidur nya.

“Gue harus liat ayah.”

“Setelah lo pulih Vin. Lo baru aja bangun. Gue hampir aja kehilangan lo karena terlalu banyak darah yang keluar karena tembakan itu. Belum lagi daya tahan tubuh lo lemah saat operasi. Jadi kali ini lo harus dengerin apa kata gue.”

Alvin mengangguk paham.

“Gimana kondisi ayah?”

Radit mengambil kursi dan duduk disamping ranjang Alvin.

VIOLAVA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang