Author POV
Setelah merasa baikan, Kania menceritakan semuanya dari awal, mulai saat dia dan Vino bertemu sampai saat Vino mengkhianatinya.
"Aku udah lupa sama dia, aku udah bahagia sama kamu, tapi kedatangannya membuat luka yang selama ini berusaha ku lupakan kembali terngiang di kepalaku" ujar Kania saat telah selesai menceritakan semuanya ke Ben
"Aku akan membuatmu lupa dengannya" ujar Ben
"Benarkah? " tanya Kania memastikan
"Tentu saja, aku akan membuatmu melupakannya dan aku akan membuatmu untuk hanya mengingat ku" ujar BenKania hanya terdiam dan meresapi kata kata Ben. Saat itu juga tiba tiba Ben memegang tangan Kania
"Maukah kau menjadi istri ku?" ujar Ben
"Be.. Ben" ujar Kania grogi
"Mungkin ini terlalu cepat bagimu, tapi aku sudah sangat mencintai mu, baik dan buruk mu aku sudah menerimanya" ujar Ben"Aku mau, aku mau menjadi istrimu, aku mencintai mu Ben" ujar Kania dan segera memeluk Ben, tanpa terasa air matanya jatuh perlahan, bukan karena sedih, namun Kania sangat bahagia.
Keesokan harinya, Kania di lamar oleh Ben. Mulai saat itu, mereka berdua di sibukkan oleh persiapan pernikahan mereka
Mulai dari mencari baju pengantin, cincin pernikahan, dan lain sebagainya. Kania sudah kembali melupakan Vino dan mulai terlihat ceria lagi.
Hari hari berlalu begitu cepat. Kini mereka berdua sudah ada di jembatan cinta
"Kanu ingat Ben, kamu pernah bilang, kalau ada pasangan yang lewat di jembatan ini, mereka akan bisa bersama selamanya dan kurasa kuta adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengalami hal itu" ujar Kania"Benar, aku benar benar bersyukur aku tidak salah memilih orang untuk ku bawa ke sini" ujar Ben
"Kau adalah yang pertama dan juga yang terakhir" ujar Ben sembari menatap Kania"Aku mencintaimu" ujar Kania
"Aku lebih mencintai mu" balas Ben
"Oh iya, ayah dan ibu kamu kapan datang ke sini?" tanya Ben
"Mereka bilang, mereka akan datang besok, kan acara pernikahan kita akhir bulan, sedangkan ini masih tanggal 11" ujar Kania
"Iya juga yah, baiklah" jawab Ben singkat.Hari sudah menjadi semakin sore, matajari sudah mulai menghilang
"Sebaiknya kita pulang" ujar Ben
"Iya aku juga agak pusing nih" ujar Kania.Akhirnya mereka berdua pulang. Di perjalanan, mereka berdua ingin menyebrang, namun tiba tiba saja Kania Jatuh tergeletak di tengah jalan
"Kania?.. Kania kamu kenapa? Kania bangun Kania" ujar Ben panikAkhirnya ia menggendong Kania dan segera membawanya ke puskesmas dan untung saja mereka tidak jauh dari puskesmas
Akhirnya dengan cepat Ben membawa Kania menuju puskesmas tersebut. Saat sudah berada di puskesmas, Ben sesegera mungkin memanggil suster dan saat suster datang Kania segera di bawa dan di periksa
"Mohon maaf, apakah anda keluarga dari saudari Kania?" tanya sang doktwr saat telah selesai memeriksa Kania
"Saya tunangannya, ada apa dok? Apakah dia baik baik saja?" tanya Ben panik"Sepertinya kabar ini tidak terlalu baik, tapi saya akan tetap memberitahukan kepada anda" ujar sang dokter
"Jadi begini, saudari Kania menderita penyakit autoimun. Penyakit ini biasanya memiliki gejala seperti kelelahan, demam ringan dan rambut rontok. Apakah saudari Kania sering mengalami gejala gejala seperti ini?" sambung sang dokter
"Entahlah, saya jarang memperhatikan hal itu, tapi memang belakangan ini dia sering mengeluh sering cepat lelah dan beberapa hari yang lalu dia sempat demam tapi tidak begitu parah" jawab Ben
"Baiklah, Saudari Kania mungkin bisa pulang besok" ujar Sang dokter
"Baiklah, makasih dok" ujar Ben dan segera berjalan menuju ke tempat Kania terbaring sekarang"Maaf, aku kurang merhatiin kesehatan kamu, aku gak berguna" ujar Ben sambil memegang tangan Kania
~Tbc~
Hai readers
Maaf baru Up lagi, ehehehe
Oh iya, Wattpad ku yg ini udah kau tamat. Pendek? Ya iyalah, kan cuma mimpi, ini aja banyak yang aku tambahin-Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat
-Jangan lupa Vote, Komen Dan share yah~Terima kasih sudah membaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love [COMPLATED]
RomanceCinta itu gila Terkadang cinta membuat kita lupa akan diri kita dan kita hanya memikirkan orang yang kita cintai Cinta itu buta Terkadang cinta membawa kita kejalan yang sesat dan tanpa kita sadari kita hanya mengikuti langkahnya bagaikan orang buta...