Author POV
Untunglah rumah Kania tak begitu jauh dari tempat kejadian, jadi Sinta dengan cepat sampai di rumah tersebut
"Apa aku tunggu saja yah sampai bangun, gak mungkin ku tinggalkan sendirian juga kan?" tanya Sinta pada dirinya sendiri. Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu kania sadar
***
Saat ini ben sudah membawa Rendi ke rumah sakit. Dia tak menunggunya hingga selesai di tangani, ia hanya mengantarnya dan mengatakan dia di keroyok entah dengan siapa.
Ben sesegera mungkin melangkahkan kakinya agar cepat sampai di runah, ia benar benar khawatir dengan Kania
Ku harap kau baik baik saja. Batin Ben
Tetapi baru saja Ben sampai di halaman depan rumah, tiba tiba Handphone nya berdering dan menghentikan langkahnya
Saat melihat layar handphonya, sudah tertulis nama 'Clara' di situ
"Halo" ucap Ben saat sudah mengangkat telfon
"Halo Ben, gimana keadaan kamu"
"Baik, maaf Cla aku ada urusan sangat pentinh, nanti ku hubungi lagi" ujar Ben cepat dan segera mematikan telfon dan langsung berlari menuju RumahLain hal nya dengan Clara yang bingunv mengapa Ben begitu terburu buru, biasanya jika ia sedang ada di luar kota Ben akan senang dan bahkan akan berbicara lama dengannya
Namun kali ini? Lelaki itu bahkan tak menanyakan balik bagaimana kabarnya. Clara hanya bisa pasrah dan melanjutkan aktivitasnya
***
Akhirnya Kania sadar. Ben yang melihat Kania perlahan membuka matanya segera menuju sisi tempat tidur
"Kamu tak apa?" tanya Ben pada Kania
"Ya, aku baik baik saja" ucapan Kania sukses membuat Ben bernafas lega, pasalnya ini untuk pertama kalinya Kania pingsan sangat lama"Ben" panggil Kania, tetapi Ben hanya berbalik dan menatap kania seolah berkata "ada apa"
"Aku mengingat semuanya" lagi dan lagi ucapan Kania membuat mata Ben membelalak"Benarkah?" ucap Ben dengan semangat
"Ya, aku ingay saat aku datang di sini, aku ingat saat kita menghabiskan waktu bersama di jembatan itu, aku juga ingat saat kita membuat kue coklat" ujar KaniaMendengar penuturan kania, Ben benar benar merasa senang. Tetapi lain halnya dengan Sinta yang sedari tadi hanya berdiri mendengar pembicaraan Kania dan Ben dari liar kamar
Sinta terkejut saat mendengar bahwa Ben mengajarkan Kania membuat kue coklat itu. Bagaimana tidak, dirinya dan Clara yang sudah bertahun tahun menjadi sahabatnya, tak pernah sekalipun di beri tau pembuatan kue coklat yang rasanya sangat lezat itu
Yah, Ben memang sangat jago dalam hal masak memasak. Entah dari mana ia belajar, yang jelas semua masakannya begitu lezat.
Setelah sibuk dengan pikirannya sendiri, Sinta di kejutkan dengan kedatangan Ben yang langsung menggebrak meja
Brakk
"Eh copot eh copot, ih Ben ngagetin aja" ujar Sinta kaget
"Hahaha, Kania udah ngingat semuanya" ujar Ben dengan semangat
"Benarkah?" ujar Sinta pura pura tak tau
"Ya, aku sudah ingat, dan aku juga sudah ingat bahwa Ben ternyata benar benar tunangan ku dan kami akan menika minggu ini" ujar Kania dengan senyum manis nyaKania dan Ben menikah?. Batin Sinta
Sinta POV
Seketika aku kaget dan buru buru pamit pulang, aku beralasan perut ku sakit dan untungnya mereka berdua percaya.
Sebenarnya aku baru sadar setelah Kania mengucapkan ia mengingat hari penikahan mereka
Ya, ada orang yang tidak menyukai kabar itu, tapi bukan aku tentunya. Orangnya adalah Clara, saat aku memberitahukan bahwa Ben dan Kania telah tunangan, Clara benar benar marah.
Beruntungnya saat itu hanya menelfon, jika aku dan dia bertemu ia pasti sudah mencubit ku dan memukul ku karena marah.
Clara sudah menyukai Ben saat kami berlima masih duduk di bangku SMA kelas 11, dan tentunya dia sering bercerita pada ku karena di antara kami berlima, hanya aku dan dia yang wanita, dia gak mungkin bercerita pada Romi atau Boby.
Dan waktu aku memberi tahunya bahwa Ben dan kania tunangan, Tanpa nerfikir panjang, ia memberi tahukan ku hal gila
Tbc
Hai reader, eheheh, apa kira kira yang clara beritahukan.. Nantikan(eak)
Pokoknya tunggu aja deh:v-Maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat
-Jangan lupa Voment~Terima kasih sudah membaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love [COMPLATED]
RomanceCinta itu gila Terkadang cinta membuat kita lupa akan diri kita dan kita hanya memikirkan orang yang kita cintai Cinta itu buta Terkadang cinta membawa kita kejalan yang sesat dan tanpa kita sadari kita hanya mengikuti langkahnya bagaikan orang buta...