Author POV
Saat sudah melihat Kania tertidur, perlahan lahan ben keluar dari kamar dan menutup pintu. Ben pun berjalan ke arah dapur untuk memasak sesuatu.
Setelah cukup lama berkutat dengan semua bahan masakan dan peralatan dapur, akhirnya Ben selesai membuat sup. Ia berniat memberikannya pada Kania agar wanita itu menjadi lebih baik.
Ben membuka pintu kamar perlahan, dan yang pertama ia lihat adalah seorang Kania yang serius membaca novelnya
Lagi sakit, malah baca novel. Batin Ben
"Kalau sakit itu istirahat, jangan baca novel" ucap Ben membuyarkan konsentrasi Kania
"Eheheh, aku bosan soalnya" ucap Kania cengengesan
"Hadeh, yaudah ini sup nya di makan dulu" ucap Ben duduk di tepi tempat tidur
"Say aaaa" ucap Ben dan Kania pun menirukan.***
Setelah selesai makan, kania segera meminum obat yang Ben sudah siapkan, sedangkan Ben berjalan menuju dapur untuk membersihkan piring kotor.
Setelah menyelesaikan cucian piringnya, Ben segera berjalan menuju kamar Kania. Saat masuk, Ben melihat Kania lagi lagi membaca novel
Apa serunya sih baca novel? Romantis lagi. Batin Ben
"Istirahat Kania" ucap Ben saat sudah berjalan masuk ke kamar Kania
"Iya iya sabar, ini lagi bagian serunya" ucap Kania tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari novel yang sedang ia baca.
"Yaudah, setelah itu istirahat yah, kamu jangan terlalu capek. Aku telfon Sinta buat temenin kamu, aku mau pergi urus catring buat acara pernikahan kita nanti" ucap Ben hanya mendapat gumaman dari KaniaBen hanya bisa mengelai nafas, lalu ia segera mencari kontak Sinta, tak lama kemudia ia menelfon sinta dan langsung mendapat jawaban
"Halon sin" ucap Ben membuka suara
"Halo Ben, ada apa?" tanya Sinta dari sebrang sana
"Kamu bisa ke rumah Kania gak buat temenin dia?, aku mau pergi soalnya" ucap Ben"Oh bisa bisa, bentar au mandi dulu, udah yah" ucap Sinta lalu memutuskan sambungan
"Sinta bakal datang buat temenin kamu" ucap Ben tetapi Kania tidak menjawab
"Kania" panggil Ben sedangkan yang di panggil hanya bergumam
"Kania" panggil Ben lagi
"Iya? Kenapa?" tanya Kania buka suara
"Sinta bakal datang ke sini buat temenin kamu" ucap Ben mengulang perkataannya
"Iya iya, aku dengar kok tadi kamu bilang itu" ucap Kania kembali fokus ke novelnya
"Kalau gitu aku berangkat yah" ucap Ben
"Hati hati di jalab" ucap Kania tetapi pandangannya masih saja terarah ke novel yang sedang ia baca. Akhirnya Ben pun pergi.***
Beberapa menit setelah Ben pergi, terdengar suara ketukan pintu
"Kania Ini aku Sinta" ucap orang yang mengetuk pintu
"Oh, iya masuk saja" teriak Kania dari dalam kamar, kali ini ia sudah tidak membaca novel
"Kania?" ucap Sinta saat masuk ke dalam kamar
"Maaf yah, Ben ngerepotin kamu, padahal aku bisa kok sendirian di sini" ucap Kania
"Ahahaha, tak apa, lagi pula aku lagi senggang" ucap Sinta. Akhirnya mereka berbincang bincang mengenai banyak hal.***
Hari ini adalah hari pernikahan Kania dan Ben. Di sini sudah ada Orang tua Kania yang beberapa hari lalu datang. Sedangkan saat ini Kania sedang berada di kamarnya bersama dengan Sinta dan Kitty. Kitty adalah orang yang sedang merias wajah Kania untuk mempersiapkan diri. Sinta saat ini sedang mendampingi Kania, namun di sisi lain, Sinta sangat cemas, bagaimana caranya ia bisa mencelakakan Kania, sedangkan ia sudah menganggap Kania sebagai Saudaranya, tapi di sisi lain ia tak bisa menolak permintaan Clara.
"Wah, akhirnya selesai" ucap Kitty, Sinta pun tersenyum melihat wajah Kania yang begitu cantik
"Waw, kau sangat cantik Kania" ucap Sinta
"Ah, kau membuat ku bertambah gugup" ucap Kania
"Hahaha rilex saja, aku akan selalu ada di samping mu" ucap SintaAku sepertinya tidak bisa melukai Kania. Batin Sinta
"Aku permisi keluar dulu yah" ucapan Sinta mendapat anggukan dari Kania. Sinta segera berjalan keluar menjauh dari keramaian. Saat merasa tempatnya saat ini berdiri cukup sepi, ia mengambil handphone nya yang berada di tas kecil miliknya
Ia mulai mencari nomor yang akan ia hubungi, setelah mendapatkan nomornya, ia segera menelfonnya
"Halo Clara" ucap Sinta saat Clara sudah mengangkat telfon darinya
"Kamu jadi pulang kan?" tanya Sinta
"Iya ta, gue udah di kampung ini, gue ada perubahan rencana" ucap Clara
"Apa Cla?" tanya Sinta ragu
"Kali ini pekerjaan lo cukup mudah" ucap Clara
"Lo cukup ajak Kania keluar ke pinggir jalan, ntar gue datang naik mobil terus gue tabrak dia" sambung Clara. Sinta tidak menjawab, ia hanya terdiam, bingung mau berkata apaTbc
.
.
.
.
.Haiiii, eheheheh.. Gimana yah? Sinta bakal nolong? Atau enggak
Tau deh, baca aja-Maaf jika ada kesalah kata/Kalimat
-Jangan lupa Voment~Terima kasih sudah membaca~
![](https://img.wattpad.com/cover/195948085-288-k652051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love [COMPLATED]
RomanceCinta itu gila Terkadang cinta membuat kita lupa akan diri kita dan kita hanya memikirkan orang yang kita cintai Cinta itu buta Terkadang cinta membawa kita kejalan yang sesat dan tanpa kita sadari kita hanya mengikuti langkahnya bagaikan orang buta...