33-Baikan

373 11 1
                                    

Bagaimana kisah kelam mereka wkwk
Gak sekelam itu juga kali Thor :v

Lanjut...votement menunggu kalian hehe
~Menunggu itu gaenak Thor(Readers gelap)~

"Ekhemm"dehem Ferdi seraya memecah keheningan.
Selama 10 menit ia menunggu wanita yang ada disebelahnya ini kalut dalam pikirannya.Raganya ada disampingnya namun jiwanya terbang ke masa lalu.

Sudahlah,bicara masalalu pasti siapapun ingin membuyarkan khayalannya.Dan bicara masalalu ada hal yang tak ingin lagi untuk diingat.

Bagi Ferdi sendiri masih ingat sekali masalalu itu,namun daripada pikirannya sakit lebih baik ia sudahi dan lebih mencari cara agar ia bisa mencari solusi agar masalalu nya ini mau berbaikan dengannya.

Disisi lain ada Michelle juga yang sedang menerawang kisah 4 tahunnya bersama pria yang ada disampingnya ini.Terakhir kali mereka bercengkrama dan bertegur sapa.
Bukannya menambah kebencian malah menambah rasa tidak enak hati pada seseorang yang berada disampingnya.
Siapa yang bisa menyalahkan perasaan apa perasaan itu harus diundang dulu.
Perasaan bisa muncul kapan saja dan siapapun tidak bisa mencegah itu termasuk Michelle. Bukannya menyelesaikan permasalahannya ia malah menghindar karena takut.

"Maaf"satu kata yang terlontar dari bibir Michelle.

"Maaf gue egois"sambungnya.
Tak terasa cairan bening pun turun dari pelupuk matanya.
Cengeng....

Biasanya ia bisa menahan tangisnya.

"Ssstttt jangan menangis"ucap Ferdi.

"Jangan diingat,kalau sedih lupain aja"ucapnya lembut seraya menghapus sisa cairan yang ada.

Lalu Michelle menoleh kearah Ferdi.
Dengan mudahnya ia melupakan
Dirinya semakin tidak enak hati.

"Gue bodoh,gue egois kan "ucap Michelle.

"Engga kok ,udah ya gausah diingat yang penting kamu maafin aku"ucap Ferdi

Dahi Michelle mengerut.
Mengapa Ferdi yang minta maaf.

"Aku yang salah aku yang gabisa jadi sahabat yang baik bagi kamu,aku gabisa ngelindungi kamu,aku gabisa nenangin kalau kamu sedih aku gabisa jadi Didi yang dengan senang menerima keluh kesah kamu.Dengan bodohnya aku mengucapkan kalimat itu yang membuat semuanya hancur"ucap Ferdi.
Dia malah berdiri dan memukul dinding.Pukulan demi pukulan terus dilayangkan.

"Lo menderita Chel,aku hianati kamu aku ingkari janji kita semua hancur kan"

"Dari dulu aku pengen terus terang sama kamu tapi kamu selalu ngehindar dari aku dan kamu berubah chel.kamu ngga kayak Michelle yang dulu.Aku benci diriku sendiri saat kamu kembali terjerumus.Seharusnya aku yang disamping kamu kita bareng bareng berjuang tapi aku malah...

Arggggghhh pukulan kuat ia tumpahkan ke dinding.
Hufttt ada perasaan lega dihatinya.
Bisa berterus terang dan berharap Michelle mau memaafkannya.

"Cukup fer cukup"ucap Michelle dengan isak tangisnya.

Ia menarik tangan Ferdi agar tidak memukul dinding lagi.

"Gue yang salah fer gue"ucapnya.

"Ssstttt jangan nangis,aku gabisa liat kamu nangis.Apa kamu tau kalau liat kamu nangis itu bawaannya pengen mukul tau karena ngerasa gagal jagain peri kecil "ucapnya dengan senyumnya.

Michelle menggeleng kan kepalanya.
Sungguh ia merasa menyesal telah berlaku tak adil pada Ferdi.
Membiarkannya dalam perasaan tak enak hati Dalam waktu yang lama.

"Maafin aku Ferdi,aku takut kalau hubungan itu terjadi kamu bakalan berubah sama aku,kamu bakalan nuntut buat senang senang bareng jalan jalan bareng.Dan kamu gabakal denger cerita aku dan kamu malah lebih fokus sama hubungan kamu bukan persahabatan kita.makanya aku pergi supaya kamu lupa sama aku"ucap Michelle.

My Romantic Boyfriend (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang