[Follow dulu sebelum baca]
Part lengkap
Hanya Aku dan Tuhan yang tahu. Hal yang tidak diketahui sepasang Ayah dan Anak di masalalu.
Aku bisa melihat mereka di mimpiku. Penyesalan, air mata dan kegilaan pria itu, bahkan topeng malaikatnya. -KTH
[Sel...
Aku memang bukan lelaki sempurna yang kebanyakan mengejarmu sambil memamerkan kekuasaan dan hartanya. Namun, aku hanyalah Kim Taehyung yang hanya mencintai satu gadis bermata kucing dengan senyum menggemaskan semanis es-cream strawberry kesukaanku, dan kau harus tau gadis itu hanya seorang Jennie Kim. -KTH
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung POV
"Kau. Gadis itu?"
Sesuatu hal yang menyenangkan, mungkin memang baru saja terjadi. Gadis dengan senyuman semanis permen strawberry kesukaanku berbicara padaku.
Dia tersenyum dan meminta maaf padahal aku yang baru saja menabraknya. Oh, dia manis. Persis seperti di mimpiku, jantungku berdebar lebih kencang saat ini, rasanya lebih dari saat aku bertemu dengannya di dalam mimpi.
Pipinya, bagaimana bisa menjadi menggemaskan seperti ini? dia begitu lucu saat memohon. Aku ingin mendekatinya, mencoba berupaya mengikis jarak.
Aku mulai menyentuh pipinya, jujur aku masih belum percaya, benarkah ini dia? gadis yang ada di mimpiku, dia nyata? sepertinya aku harus membuktikan ini mimpi atau bukan.
Aku mulai menampar pipiku sendiri. Ini sakit. Tapi aku belum percaya sepenuhnya dengan apa yang mataku lihat sekarang, sepertinya gadis ini juga harus membuktikannya juga.
"Boleh aku minta tolong? bisa kau cubit tanganku?" gadis itu tampak memandangku aneh, sedikit terlihat bingung denganku. Tapi aku harus membuktikan ini mimpi atau bukan, kan? dia mulai mendekatkan jarinya ke arah punggung tangan kananku yang kuhadapkan padanya. Lalu...
"Akkkhh. Sakit."
Aku mungkin terlihat aneh saat ini, tapi gadis cantik ini yang selalu aku mimpikan akhir-akhir ini, ada di depanku saat ini.
Sulit dipercaya, bukan? Apa ini yang disebut takdir? tapi ini baru satu kali, aku masih menganggapnya kebetulan jika baru sekali.
Aku harus tahu namanya. Aku mulai mengangkat sebelah tanganku, berharap ia akan menyambutnya juga.
"Oh iya. Ayo kita berkenalan, namaku Kim Tae..."
Ucapanku terpotong oleh seseorang yang datang, ia menghampiri gadis di depanku ini.
"Jennie... Ayah sudah mencari kemana pun. Akhirnya bertemu. Apa yang kau lakukan disini?" Telingaku menangkap suara yang tak asing, yang pernah masuk ke ingatanku.
Kuputuskan menghadapkan mataku ke sumber suara. Jantungku yang tadinya berdebar, kini lebih dari sekedar berdebar. Sayangnya, kali ini bertambah dengan dadaku yang sesak. Aku bahkan tak sanggup untuk berbicara lagi.
Wajah ini tidak asing lagi, ini bukan disebut sebuah kebetulan lagi. Mana ada kebetulan lebih dari sekali, sial.
Pria ini. Juga ada di mimpiku, apa tadi dia bilang ayah? Jadi dia adalah Ayah gadis ini? Tapi sepertinya perutku mendadak sakit setelah mengetahui kenyataan ini.
