[Follow dulu sebelum baca]
Part lengkap
Hanya Aku dan Tuhan yang tahu. Hal yang tidak diketahui sepasang Ayah dan Anak di masalalu.
Aku bisa melihat mereka di mimpiku. Penyesalan, air mata dan kegilaan pria itu, bahkan topeng malaikatnya. -KTH
[Sel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menelepon Taehyung, Jennie mendengar langkah kaki, ayahnya semakin mendekat.
Heechul mungkin sudah keluar dari kamar Jennie, mendengar bunyi pecahan kaca membuat aliran darah Jennie menjadi tak terkendali. Belum lagi Heechul memanggil namanya. Jantungnya memompa hebat dengan cepat, Jennie harus lekas keluar dari rumah ini.
Tidak ia sangka, selama ini dia dengan mudah putus dengan semua mantan kekasihnya. Karena pria gila ini.
Duak.
Pintu itu, mungkin di buka secara paksa oleh Heechul. Saat menelepon tadi, Jennie kembali bersembunyi di bawah meja.
Jennie ingin pergi dari sini, meninggalkan Ayah angkatnya yang gila. Dan terobsesi dengan semua hal berbau ibunya.
........
Taehyung mengambil Jaket denimnya, yang tersampir di atas kursi. Tak lupa mengirim pesan pada Jimin. Lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan.
Untuk Jimin
Jimin, tolong bantu aku hari ini. Menyamarlah menjadi pasien di rumah sakit. Tolong aku sekali ini saja, aku mohon Jennie sedang dalam bahaya.
Jimin yang membaca pesan dari Taehyung mendadak tersendak. Sekarang ia bahkan sedang memakan bakso buatan Seokjin Hyung yang paling enak.
"Hwuek," sambil memukul-mukul dadanya sendiri.
"Jimin jangan hamil dulu, nanti kasihan anakmu hanya mempunyai Ayah!" Sahut Hoseok yang tertawa, dengan hidung melebar persis seperti kuda.
"Hyung kau ini apa-apaan? Aku tersendak karena kaget dengan pesan ini," sahut Jimin sambil mendengus.
"Pesan dari siapa? Kekasih Hyung yang sudah kau hamili ya Hyung?" Jungkook menyahut dari tempat duduknya. Kebetulan meja makan mereka berbentuk persegi panjang, jadi mereka duduk mengelilingi meja.
"Bukan Kook, ini dari Taehyung. Coba baca saja ini!" Jimin membawa ponselnya di tengah meja makan.
"Apa? Taehyung kabur dari rumah sakit? Lalu dia menyuruhmu berpura-pura menjadi pasien?" Seokjin merebut ponsel itu pertama kali, mulai melebarkan mata.
"Bagaimana ini? Bahkan tadi kita baru saja bertemu dengannya, sekarang dia akan membuat ulah lagi?" Kali ini Min Yonggi mulai menyindir kebobrokan sang adik.
"Sudahlah! Sekarang kita memang harus membantu Taehyung, Jimin kau harus ke rumah sakit. Dan kau Jungkook, jaga Jimin di sana. Bilang saja kau anggota keluarga pasien. Hoseok dan aku akan melacak keberadaan Jennie. Sedangkan Hyung kalian apa tidak keberatan membatu Taehyung? Kudengar Seokjin hyung, dulu pernah menjadi pembalap mobil. Kalau begitu kau yang membawa mobil Hyung. Yonggi hyung kau duduk saja di mobil mengamati. Dan hubungi polisi setelah ini." Bagai ahli strategi yang sudah pro. Namjoon mengarahkan semuanya, dia memang pantas di sebut leader.
