Satu kalimat yang selalu terukir di otakku, setelah bangun dari mimpiku. Aku ingin bertemu denganmu. Baik di mimpi maupun dunia nyata.
-KTHTaehyung baru saja kembali dari ruang kepala sekolah. Pikirannya dibanjiri oleh rasa penasaran, tentang siapa sebenarnya Jennie Kim. Otaknya memproses rencana matang agar semakin dekat dengan Jennie Kim.
Bagi Taehyung sendiri. Jika ingin menyelamatkan seseorang, cobalah upaya, lebih dekat dengan korban dan musuhnya. Ungkapan musuh dalam selimut itu benar adanya. Itu memang senjata yang paling ampuh, saat menyingkirkan musuh. Namun juga sangat berbahaya jika terlalu cepat ketahuan. Di bandingkan dekat dengan ayah Jennie, Taehyung akan mulai memilih dekat dengan Jennie terlebih dahulu, lalu berlanjut dengan ayahnya. Lebih dekat dengan korban dulu, tidak masalah.
Taehyung memang tidak satu kelas dengan Jennie, tapi kelas mereka bersebelahan. Saat Taehyung lewat di depan kelasnya Taehyung akan memperlambat jalannya bagaikan siput, agar bisa menatap seorang gadis cantik yang sedang fokus menulis. Sesekali mata elangnya memperhatikan tindakan kecil gadis itu, sembari mengejek gurunya ketika menulis di papan tulis. Tertawa di belakang dan membuat ekspresi mencebik bibir, begitu juga dengan teman di sebelahnya.
"Gwiyeobda (imut)!" Seru Taehyung dari balik pintu, sambil mengintip disela-sela lubang pintu.
Taehyung tidak menyadari, ada seseorang yang berdiri di belakangannya. Memukul pelan bahunya, lalu berdehem. Sayangnya sang korban tak menunjukkan, tanda-tanda terancam. Membuat sang pelaku gemas ingin mencubit. Tepat saat tangan itu mulai mencengkam bahunya, dengan cepat Taehyung berbalik.
"Apa yang kau lakukan di sini? Mengintip di kelas tetangga, lalu keluar dengan begitu lamanya, di saat jam pelajaranku sedang berlangsung?!" Sarkar Guru Lee.
Guru Lee menatap tajam Taehyung. Lalu menjewer telinga Taehyung, sehingga membuat Taehyung meringis. Menahan sakit yang luar biasa hebat.
"Akkhh. Ampun Lee Saem, aku hanya ingin mencari seseorang, Saem..." Guru Lee masih tak mau melepaskan. Dia semakin menarik telinga itu, hingga membuat sang empunya tertarik juga.
"Tidak ada ampun, untuk bocah manja sepertimu! Kau masih anak baru, tapi sudah seperti kucing jantan yang mencari betinanya. Dasar genit!" Guru Lee mengeraskan rahang. "Kau dihukum. Membersihkan ruangan olahraga, sampai jam istirahat berakhir!"
Tepat setelah telinga itu dilepaskan paksa, Taehyung langsung menjalankan titah sang penghukum. Untung saja Jennie tidak melihatnya di hukum. Memangnya mau diletakkan di mana wajah Tampan Taehyung?
.......
Totalitas memang diperlukan dalam sebuah pengabdian. Taehyung adalah tipe orang yang sangat mematuhi aturan, tapi tidak hari ini. Badannya sudah lelah, karena membersihkan ruangan dari sudut ke sudut. Berusaha membersihkan tanpa celah tapi, tetap saja ada celah bagaimanapun usahanya. Merasa percuma membersihkan ruangan sebesar lapangan gajah. Taehyung sebenarnya bosan melihat Lee Saem mengajar. Membuat mata mengantuk, dari pada Taehyung tertidur di dalam, bukankah lebih baik keluar, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
TEAR OF THE YEARS ✔️
Fantasy[Follow dulu sebelum baca] Part lengkap Hanya Aku dan Tuhan yang tahu. Hal yang tidak diketahui sepasang Ayah dan Anak di masalalu. Aku bisa melihat mereka di mimpiku. Penyesalan, air mata dan kegilaan pria itu, bahkan topeng malaikatnya. -KTH [Sel...