17. Stigma 🌻

331 75 14
                                    

Jennie menahan nafas di bawah meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menahan nafas di bawah meja. Ayahnya telah duduk di kursi yang berada di depannya. Tampak jelas kaki sang pria paruh baya, tengah bergoyang santai.

Sepertinya, Jennie harus mencari tahu sendiri rahasia yang disembunyikan pria ini.

Triituittit.

Tak lama telepon Heechul berdering. Mendengar itu Jennie kembali bernafas.

"Halo?"

"..."

"Kau sudah melakukannya?"

"..."

"Bagaimana keadaan anak itu? Kau tidak salah orang, kan? Ingat namanya Kim Taehyung." Sahut Heechul sambil membuka kancing piamanya, ia merasa gerah.

Jennie yang berada di bawah meja, mencoba menajamkan pendengaran. Mengapa ayahnya menyebutkan nama Taehyung? Memangnya ada urusan apa dengannya?

"Aku suka hasil kerjamu, bersih seperti sebelumnya, waktu itu Kim Jongin dan ada satu lagi Kim Hanbin. Hahaha." Tawa Heechul menggelegar ke sekeliling ruangan.

Kenapa nada bicara ayahnya mulai berubah? Kemana pria yang selalu bertutur lembut itu perginya? Sekarang nada suara Heechul terdengar seperti aktor film thriller dengan peran psikopat.

"Siapa suruh mereka boleh mendekati Jennieku!"

Setelah kalimat itu masuk ke telinga Jennie, nafasnya mendadak tercekat. Tenggorokannya kering, jantungnya bertalu semakin kencang.

Tidak mungkin itu ayahnya, mana mungkin? Tapi saat Jennie melirik lagi ke depan ia melihat sandal santai yang biasanya di pakai sang ayah saat di rumah. Jennie tentu mengenali celana denim milik ayahnya. Tidak banyak yang memakai barang keluaran mahal ini.

Telepon itu pasti sudah dimatikan sang ayah, karena setelah terdengar kalimat bernada kepemilikan itu. Jennie tak mendengar lagi suara berat sang Ayah.

Semua hal itu hanya sanggup Jennie telan dalam pikiran. Sekarang bukan saatnya untuk menunjukkan diri. Benar, sekarang Jennie sedang bersembunyi.

Satu lagi terdengar bunyi langkah kaki seseorang, tapi saat mata Jennie menatap kaki di depannya tampak tidak ada pergerakan.

Berarti ada orang lain yang memasuki ruangan ini, mungkin pelayan yang ingin mengantarkan makanan.

"Kenapa kau kesini?" Sahut Heechul dari balik mejanya, tampaknya ia sedang mengerjakan sesuatu.

"Apa tidak boleh seorang Ayah menemui anaknya?" Sahut pria paruh baya yang tak Jennie lihat.

Ayah siapa? Kapan Heechul pernah menyebutkan memiliki Ayah? Setahu Jennie Heechul hidup sendirian. Apa Jennie salah, ya?

"Kau yakin? Hanya melihatku? Atau ingin merencanakan sesuatu, Pak tua!" Heechul menggeram dari tempat duduknya.

"Kau selalu begitu, tidak pernah sopan pada Ayahmu, ingat Heechul aku ini Ayahmu nak, Ayah kandungmu!" Sahut pria paruh baya dari tempat berdirinya.

TEAR OF THE YEARS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang