9. One In A Million🌻

420 101 29
                                    

Jangan lupakan berikan bintangmu dan komentarmu.👍

Bagiku kau adalah satu, dari sejuta keindahan yang pernah ada. Masuk ke mimpiku, mengusik relungku dan mengikatku dalam perasaan yang disebut cinta.
-KTH

⭐️⭐️⭐️

Setelah pertandingan itu berakhir. Tim cheerleader menampilkan tarian terakhirnya. Kebetulan tim lawan tidak membawa gadis cheerleader dari sekolahnya. Maka Jennie dan yang lainnya menari di tengah aula.

Taehyung tersenyum memandangi Jennie, terpesona karena keindahan gerakan tubuhnya. Padahal ia sudah sering melihat Jennie menari di dalam mimpinya. Taehyung mulai mengedarkan pandangannya mencari Taeyong, rupanya pandangan pria itu tak pernah lepas dari Jennie.

Taehyung berusaha mengintai dan menganalisa tempat dimana seharusnya ia mengejar Jennie. Rupanya ada pintu dimana ruangan tunggu dan panggung terhubung.

Kaki Taehyung mulai melangkah ke sana, dimana seharusnya ia menunggu Jennie. Taehyung tidak boleh terlambat bertemu Jennie. Atau jika tidak, Taeyong akan benar-benar menjadi kekasih Jennie.

Tim cheerleader telah selesai, menampilkan tariannya. Taehyung tersenyum, rupanya tebakannya benar, Jennie mulai berjalan ke arahnya.

Tatapan mereka bertemu, Jennie memberikan tatapan garang, saat berjalan mendekati Taehyung. Sedangkan Taehyung tetap memancarkan senyum.

"Dari mana kau mendapatkan high heels itu?" Jennie berkacak pinggang, karena Taehyung baru saja memakai high heels yang tak asing.

"Oh. Kemarin sewaktu kita selesai berbicara, Jisoo datang dan berbicara. Dia tanya memangnya kau punya high heels dan gaun?" Lalu Taehyung menggeleng, seperti kemarin ia merespon Jisoo.

Pandangan Jennie langsung mengarah kepada Jisoo, melotot setajam pisau. "Apa? JISOO. KENAPA KAU BERIKAN SEPATUKU PADANYA?!"

Jisoo hanya terkekeh menjawab respon Jennie. "Kau sih, tak mengajakku. Makanya kuberikan saja sepatumu yang ada di lokerku, lagi pula kau tidak memakainya saat kau sedang menari."

"Maaf. Ya Jennie, aku memakainya tanpa seizinmu, kupikir itu milik Jisoo." Taehyung menundukkan wajahnya, menyesal mencebik bibir, dengan tampang paling bersalah sedunia.

"Ya sudah kumaafkan." Jennie memang sudah memaafkan Taehyung, tapi wajahnya, masih terlihat garang.

"Terima Kasih tapi, kenapa wajahmu terlihat marah?" Taehyung mengangkat wajahnya, setelah Jennie memaafkannya.

"Aku tidak marah!" Jennie menggeleng memberikan sedikit senyum tipis.

"Baguslah jika kau tidak marah..." Taehyung berkata lirih.

Taehyung mengangkat kepalanya lagi, ia ingin mengingatkan Jennie, yang berjanji harus menuruti permintaan Taehyung kemarin.

"Jennie kau tidak lupa, kan? Kemarin kau berjaji padaku," Taehyung mulai berjalan mendekati Jennie.

"Apa? Janji? Kapan aku berjanji?" Jennie mengerutkan keningnya berpura-pura lupa.

"Kau berjanji akan menuruti keinginanku, Jen!" Taehyung semakin mengikis jarak, membuat Jennie merasakan panas di tubuhnya.

TEAR OF THE YEARS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang