Aku sudah menyelesaikan perawatanku dirumah sakit selama 2 hari. Setiap aku terbangun dari tidurku, aku selalu mendapati sebuah bucket bunga yang indah dimeja kamarku. Selalu berbalut pita warna merah muda dan bunga bunganya tampak segar. Aku sempat bertanya pada perawat yang menjagaku siapa pengirimnya, tapi perawat itu hanya mengatakan seorang kurir bunga yang mengantarkannya.
"Mungkin Mark Lee" batinku
Hari ini adalah hari kepulanganku dari rumah sakit. Aku melarang Mark memberitahu kepada keluargaku jika aku sakit. Bisa panjang urusannya jika Mamaku tau aku masuk rumah sakit karena event kampus.
Akhirnya siang itu Renjun mengirimkanku sebuah pesan. Dia berjanji akan menjemputku dan mengantarkanku pulang ke apartemen. Mengingat sibuknya jadwal Mark dengan agenda NCT
Gue udah dijalan. Jangan dulu berkemas. Nanti gue bantu
Sender : Huang RenjunMaaf. Tapi gue udah berkemas. Hehe
Send to : Huang RenjunBeraninya >_<
Sender : Huang RenjunAku tersenyum sendiri membaca pesan pesan dari Renjun.
Lee Jeno, aku bersyukur dia sudah diperbolehkan pulang saat sesudah aku terbangun dari tidurku. Tidur panjangku maybe.
Setelah kepulangan Mark dan Taeil, mereka dijemput oleh Manager-nim lalu diantar ke apartemen mereka.
Aku hanya berharap Renjun datang bersama Mark diam diam. Karena jujur saja setelah hari itu, saat aku membuka mataku dan yang kulihat pertama kali kala sadarku adalah Mark. Dia sudah tidak menampakkan lagi dirinya. Aku benar benar semakin merindukannya.
Tak lama kemudian saat aku tertunduk merenung sambil memeluk bucket bunga cantik yang selalu kutemukan dimeja kamar inapku, seseorang masuk kedalam kamarku.
Ya, Huang Renjun.
Dengan senyumannya yang khas dan rambut hitam agak panjangnya yang selalu memikat dia mendorong sebuah kursi roda kosong."Anyeong, Jian-ah" sapa Renjun yang berdiri didepan pintu kamarku
"Anyeong" balasku.
Renjun mendekatiku, membawa kursi rodanya lalu membantuku untuk berdiri meskipun dia tau aku sudah sehat dan segar kembali.
"Gue udah bisa jalan tegak, Renjun" tegurku saat Renjun mencoba memapah tubuhku
"Jangan keras kepala" katanya
Akhirnya aku terduduk dikursi rodanya. Lalu Renjun merapikan ranjangku,meskipun nantinya akan ada petugas yang merapikannya. Kemudian mengambil barang bawaanku dan mendorong kursi rodaku keluar kamar.
"Bunganya cantik" ucapnya saat melirik kearah pelukanku
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum saat mengingat aku selalu mendapat bucket bunga cantik disetiap bangun tidurku.
"Lo tau itu dari siapa?" Tanya Renjun yang membuatku secara reflek menoleh kearah wajahnya
"Dari Lee Jeno" mata Renjun menyorot ke wajahku kala ia menyebut nama Lee Jeno. Masih dengan tatapan nanarnya yang dihiasi senyum entah membungkus ekspresi apa.
Mataku terbelalak. Selama ini aku mengira meskipun Mark sedang sibuk sibuknya dia masih mampu mengirimkan bunga untukku, tapi ternyata dugaanku salah.
Lee Jeno, dia adalah Secret Flowers in the Morning.
"Ahh. Lee Jeno. Bagaimana keadaan dia sekarang?" Tanyaku kemudian.
Renjun masih tampak menatap kedepan, dengan langkahnya yang selalu berhati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER | end✓
Fanfictionend✓✓✓ Siapa bilang laki laki dan perempuan tidak bisa bersahabat? Aku bisa. -kata mereka Buktinya, sekarang aku bisa menemukan celah antara kejelasan perasaanku dan sahabat lelakiku, Lalu, siapa yang akan jatuh cinta duluan? Aku, atau kita berdua? ...