Setelah kepergian Mark malam itu, aku selalu menghabiskan waktuku di Apartemen tanpa beranjak pergi kemana pun. Untuk makan pun aku selalu memesan melalui jasa pengiriman. Aku hanya berdiam dikamar, membaca buku, menonton acara TV dengan berharap menampilkan Mark dan NCT.
Hari ini, sudah hari kelima sejak kepergian Mark ke Jepang.
Aku memandang ke luar jendela. Menatap keramaian jalanan kota Gangnam. Sambil memikirkan apa yang terjadi denganku dan Mark tempo hari.
Kami hanya bersahabat, tapi kenapa harus semenyakitkan itu mendengar kabar jika kami harus terpisah?
Kenapa harus setragis ini kami menangisi satu sama lain?Apakah benar ini yang dinamakan sahabat menjadi cinta? Entahlah. Aku tidak merasakan apapun.
Ponselku berdering. Aku sangat malas menerima telepon dari siapapun. Jadi aku selalu mengabaikannya
Tapi, kali ini berbeda. Aku berjalan kearah tempat tidurku mengambil ponselku yang sedari tadi berdering.
16 missed call (unknown number)
"Siapa ini?" Gumamku.
Ku dapati ada sebuah pesan yang menyempil diantara 16 missed call.Hai. Yoon Jian-sie. Aku Moon Taeil. Hari ini kedatangan kami dari Jepang di Bandara Incheon. Kira kira pukul 2 siang kami tiba. Kalo lo pengen liat Mark sebelum agensi menyibukannya. Datanglah. Dan hati hati.
Sender: unknown numberTaeil benar.
Aku sangat ingin menemui Mark. Merindukan Mark setiap hari sudah seperti menghirup oksigen saja. Ya, sudah harus ku lakukan jika aku ingin terus hidup.
Memang kedengarannya sangat berlebihan. Aku bukannya merasa ingin membunuh diriku sendiri jika tidak bisa menemui Mark. Tapi jujur saja, seumur garis pertemananku aku hanya memiliki Mark. Dan sekarang aku sedang berusaha untuk ikhlas.
Dalam artian aku harus mengerti jika aku ingin Mark bahagia saat menggapai impiannya, sekarang pun Mark sedang berada didalam impiannya. Aku pun harus menepati janjiku semasa sekolah dulu untuk terus mendukung dan memberi semangat untuk Mark agar ia bisa menggapai impiannya menjadi seorang idol.
Meskipun berat, aku harus berusaha menepatinya. Dan sekalipun ini akan memisahkanku dengan Mark, aku sudah siap kehilangan dia.
Asal Mark bahagia.
Aku bergegas untuk pergi ke Incheon sebelum bandara dipenuhi oleh para fans NCT. Aku mengambil beberapa keperluan selama aku pergi ke Incheon tak lupa memakai masker dan mengikat rambut panjangku lalu menutupnya dengan topi warna kuning terang dengan patch panda yang pernah diberikan Mark sewaktu kami masih sekolah.
Pukul 10 pagi, aku berangkat ke Incheon dengan bus umum.
Rasanya berbeda saat aku harus diam diam menemui Mark.Ah, melihatnya diam diam maksudku.
Hanya cukup melihat Mark dari kejauhan saja ku rasa bisa sedikit meredakan rinduku pada seorang sahabat setelah 5 hari tak bertegur sapa.
Lucu sekali kedengarannya karna kami bukannya tidak bertemu bertahun tahun, melainkan hanya sebatas 5 hari.
Jantungku berdebar debar saat mengingat aku akan melihat Mark nanti.
Seketika itu aku ingin mengirimkan pesan pada Taeil jika aku datang. Aku hanya ingin tau reaksi Mark jika melihatku ada dibandara saat kedatangannya.
Taeil oppa. Maaf baru balas. Gue datang. Sekarang gue lagi ada didalam bus menuju Incheon. Tolong sampaikan pada Mark
Send to: Moon Taeil.Aku tak berharap Taeil akan membalasnya. Aku hanya berharap dia akan menyampaikan pesanku ini pada Mark. Agar aku bisa menemuinya setidaknya hanya 5 detik kami bertatap muka.

KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER | end✓
Fanficend✓✓✓ Siapa bilang laki laki dan perempuan tidak bisa bersahabat? Aku bisa. -kata mereka Buktinya, sekarang aku bisa menemukan celah antara kejelasan perasaanku dan sahabat lelakiku, Lalu, siapa yang akan jatuh cinta duluan? Aku, atau kita berdua? ...