Teman Pertama🌄

89 23 0
                                    

Hari ini seharusnya jadi hari yang melelahkan buatku karena harus berjalan kaki dari Yongdo sampai ke Taesan. Entah kenapa saat melaluinya bersama Taeil, semuanya terasa biasa saja. Bahkan sekarang aku masih mampu berjalan berkeliling Universitas Taesan agar nantinya aku tidak tersesat karena benar saja kampusnya sebesar dan seluas ini.

Bagian depannya dihiasi taman yang cantik, ditengahnya ada air mancur dengan air jernih yang mengalir. Dan beberapa kursi taman elit tertata rapi diantaranya.

Tiba tiba aku sangat ingin memotret pemandangan ini dan mengirimkannya ke Mark. Ku ambil ponselku lalu memotret beberapa foto dan mengirimkannya ke Mark.

"Gue ada di Taesan! Pemandangannya menyegarkan mata. Lihatlah, Mark. Lo harus kesini lain kali. Selamat berlatih."
Send to: Mark Lee

Setelah itu dengan langkah ceriaku aku berjalan menyusuri halaman Taesan. Jujur saja aku kesulitan menemukan jalan menuju tempat pendaftaran karena luas dan besarnya kampus ini.

"Uh.. seriously?" Pekikku sambil menghela nafas panjang..

Sepertinya hanya akulah seorang pendatang dari luar Gangnam. Semua anak anak disini sibuk berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain dan hanya aku yang menyendiri. Entah hanya aku yang pendatang atau aku yang tidak bisa berteman?

Entahlah. Aku lebih memilih duduk di salah satu kursi taman disini sambil menatap ponselku berharap Mark akan membalasnya dan mengajakku bertemu di waktu luangnya. Entah ada apa, hari ini aku benar benar merindukannya. Rindu.

"Anyeong" aku mendongak melihat siapa yang tiba tiba menyapaku yang sedang kesepian.

Seorang gadis berambut coklat sebahu dengan mata bulat yang cantik dan hidung yang mancung. Tubuhnya juga tinggi dan penampilannya cukup modis.

"Anyeong" jawabku sambil terus mendongak. Ia tersenyum padaku dan mengulurkan tangannya

"Kim Chaerin, mahasiswa fakultas psikologi" lanjutnya

"Woaa.. akhirnya ada yang satu fakultas juga sama gue" jawabku heboh karena bertemu dengan orang yang tepat.

"Yoon Jian. Lo mahasiswa baru juga?" Lanjutku

"Iya. Kenapa sendirian? Belum nemuin tempat pendaftaran ya?" Tanyanya kemudian.

Aku terfokus dengan map warna merah muda yang ada dipelukannya. Itu artinya dia sudah berhasil mendapatkan kartu studinya.

"Belum. Kampus ini terlalu besar buat dijelajahi sendirian. Makanya gue istirahat dulu sebentar" jawabku.

Chaerin hanya tertawa kemudian menarik tanganku layaknya kami sudah terlalu dekat dan sering bersama. Padahal baru 2 menit kami saling menyapa.

"Sebelum antreannya makin panjang. Ayo" ajaknya.

Aku hanya mengikutinya kemana dia berjalan, toh aku hanya butuh jalan menuju tempat pendaftaran lalu mendapatkan kartu studiku dan bergegas kembali ke Apartemen. Karena hari ini aku hanya ingin menemui Mark. Bukan yang lain.

"Oiya gue tinggal di asrama resmi Taesan. Berkunjunglah sesekali, kita juga satu fakultas kan? Lo tinggal dimana?" Lanjutnya memecah kecanggungan diantara kita

Dia tinggal di asrama kampus. Tidak mungkin aku jujur dan mengatakan kalo aku tinggal di Apartemen Yongdo. Bisa semakin canggung nantinya kalo sampai Chaerin tau.

"A..a..gue tinggal di salah satu rumah sewa dekat sini kok. Gue dateng dari Seoul." Jawabku.

Chaerin hanya mengangguk. Seketika itu suasana menjadi semakin canggung diantara kami.

CLOSER | end✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang