Crazy fans' Attack!

55 15 0
                                    

"Lee Jeno" panggil Suho yang seketika membangunkan Jeno dari lamunannya

Jeno menoleh, mata kecilnya melebar.

"Iya sunbae"

"Pertama lo harus bawa cewek ini ke Taeil dan Taeyong. Pastikan menemui mereka berdua diwaktu yang sama. Lalu minta mereka menjelaskan tentang apa yang terjadi di agensi kita"

Kata kata Suho membuat Sehun terperanjat. Ia menatap Suho dengan tatapan tidak yakin.

"Hyung! Lo udah gila ya?" Bentak Sehun
"Kita belum yakin dia benar bisa dipercaya apa enggak"

Sehun meremas rambutnya yang sudah tertata rapi. Wajahnya tampak tidak percaya Suho bisa mengijinkanku untuk mengetahui semuanya

"Sehun-ah. Dia pacar Mark. Kalo dia nggak bisa dipercaya, dia bisa bikin Mark selangkah lebih dekat dengan jurangnya" Suho tersenyum menatapku yang mulai panik berada didalam perbedaan pendapat para idola setiap remaja ini.

"Bisa gue pastiin kok, Jian nggak akan begitu" sahut Jeno

"Oke. Setelah cewek ini tau semuanya pastikan dia paham dengan penjelasan dari Taeil dan Taeyong. Setelah itu, gue bakalan bantu kalian buat nemuin apa yang kalian inginkan" lanjut Suho

"Mark?" Gumamku

Suho hanya menggeleng sambil tertawa

"Segitu nggak sabarnya ketemu Mark, pokoknya lo harus benar benar paham sama apa yang dijelasin anak anak itu nanti"

"Abis itu, lo boleh dateng kesini lagi. Ntar kita jelasin lagi langkah selanjutnya harus gimana" sambung Sehun tanpa menatapku dan Jeno

Setelah itu, aku dan Jeno berpamitan kepada Suho dan Sehun. Kami bergegas mencari dimana keberadaan Taeil dan Taeyong

"Gue nggak ada ponsel" kata Jeno

"Mau apa?"

"Yaa mau apa lagi, telpon Taeil hyung lah"

Sambil terus berjalan menyusuri setiap ruangan di Shio Kingdom yang entah ada berapa pintu, aku tetap berusaha menghubungi Taeil sebisa mungkin.

And Finally....

"Halo. Oppa!"

Jeno seketika melirik kearahku yang terdengar memanggil Taeil dengan sebutan Oppa

"Cih udah deket aja sampe manggil Oppa"
"Berisik..."

Terdengar suara gemersik dari ponselku. Sedang ada dimana Taeil?

"Halo... Jian-ah"
"Oppa! Gue di Shio Kingdom sama Jeno. Lo dimana. Urgent"

Seketika itu, panggilanku dimatikan. Entah ada apa dengan Taeil? Kenapa dia mematikannya tiba tiba tanpa menjawab pertanyaanku. Dan suara gemersik apa itu?

"Kenapa?" Tanya Jeno yang memandangiku
"Telponnya dimatikan. Ini aneh nggak biasanya dia begini"

"Nggak biasanya?" Aku mengangguk
"Berarti lo sering dong telpon Taeil hyung"

"Bawel banget sih. Yaudah ayo tinggal cari dimana Taeyong"

"Apa"

"Ahh kamjagiya!" Teriakku

Sontak Jeno tertawa sampai terbahak bahak melihatku terkejut. Ternyata sedari tadi Taeyong sudah ada dibelakangku. Rambut cerahnya yang tentu saja menyilaukan mataku, juga wajah tampannya yang berkilauan.
Hampir saja aku marah, ku kira Jeno yang sengaja mengejutkanku

"Ada apa" tanya Taeyong lagi

Aku dan Jeno hanya terdiam. Kemudian Taeyong tampak menerima telepon dari seseorang.

"Iya... apa? Oke hyung... iya... oke"

Aku dan Jeno saling memandang. Siapa yang menelpon Taeyong?

"Kalian butuh gue sama Taeil hyung kan?"

"Darimana hyung tau?"

"Ayo"

Taeyong berjalan melewatiku dan Jeno. Kami pun bergegas mengikutinya seperti seekor induk bebek dan anak anaknya
Tepat dibelakang Taeyong, melewati beberapa pintu yang motifnya berbeda sampai tiba di pintu putih dengan ornamen ukiran klasik.. lagi lagi pintu yang terlihat mewah. Siapa lagi yang mendiami ruangan ini? Mengingat hanya ada beberapa pintu yang didesain mewah dan salah satunya sudah ditempati oleh para member EXO. Sang pemilik tempat ini

"Masuk" kata Taeyong setelah membuka pintunya

Seketika itu aku dan Jeno masuk, tiba tiba Taeyong mengunci kami dari luar

"Hyung! Buka pintunya!"

"Plis buka! Gue mohon buka!!"

Aku dan Jeno secara bersahutan saling meminta tolong hingga kami lelah. Akhirnya kami memutuskan untuk menyerah saja.

"Taeyong hyung nggak akan nyelakain kita. Gue yakin"

"Tau darimana? Buktinya kita dikurung disini"

"Tenang aja..."

"Hmmmmm....." aku mendengus panjang

Melihat seisi ruangan yang tertata rapi dengan beberapa lukisan abstrak yang tertempel didindingnya. Sofa sofa lembut juga ruangannya yang terdesain rapi.

"Woah"

"Udah gue bilang kan. Kita nggak akan mati disini. Bentar lagi pasti hyung datang"

Aku dan Jeno hanya menghening didalam ruangan itu. Menunggu seseorang datang untuk kami.

Tiba tiba...

Prakkkkk...

"Apa itu?"
"Jeno, gue takut"

Kami menjauh dari pintu. Mendengar kericuhan yang terdengar dari luar. Ada kejadian apa diluar?

Kepalaku mulai sakit, memikirkan masalah demi masalah yang datang padaku ditengah tengah pencarian Mark

"Mark!!!" Teriakku.

Jeno reflek menutup mulutku. Membekapku dengan lingkaran tangannya. Meskipun aku memukul mukul lengannya, dia hanya diam sambil mengambil jarak aman dari pintu.

Tiba tiba ponselku dipenuhi dengan notifikasi yang bertubi tubi.

"Hah"

Aku melihat kedalam ponselku tentang pemberitahuan live di sosial media.
Berita tentang keberadaan Shio Kingdom. Beberapa fansite sasaeng fans berhasil menemukannya!
Dan salah satunya, Kim Chaerin.

"Apa. Ada apa"

"Jeno, diluar banyak fans!! Salah satu fansite sasaeng fans akhirnya nemuin keberadaan Shio Kingdom"

"Waddaf**k!"

"Salah satu pemilik akun peachyboo dikonfirmasi seorang mahasiswa Taesan, Kim Chaerin"

"Kim Chaerin? Siapa dia?"

"Teman satu fakultas. Yang dulu bikin Taeil sama gue dikejar cewek satu kampus"

Jeno tampak menggaruk garuk kepalanya karena kebingungan dengan penjelasanku.

Sekarang ini, aku mengetahui apa yang dimaksud Jeno tentang Taeyong tidak akan menyelakai kami meskipun dia mengunci kami didalam ruangan ini rapat rapat. Bahkan ruangan elit didalam Shio Kingdom pintunya hampir tak terlihat dan hanya berbentuk seperti tembok saja.

Mungkin siapa yang menelepon Taeyong memberitahu padanya tentang penyerangan sasaeng fans hari ini. Lalu, Suho dan Sehun. Aku yakin tak ada seorang pun yang menemukan mereka dibalik lift.

"Gimana keadaan diluar? Gue takut"

Jeno menggenggam tanganku. Sekarang ini dia sudah tidak lagi canggung berada didekatku. Bahkan tanpa aba aba dia berani bersentuhan fisik denganku

"Sabar. Semuanya akan baik baik saja, Jian-ah"

Menenangkan. Memberi warna disetiap kekawatiranku.

CLOSER | end✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang