Dibalik Senyum Yuta

1K 124 15
                                    









"15 menit lagi aku sampe.." kata seseorang disebrang sambungan telfon yang sedang menuju kerumahku.

Iya, hari ini Yuta mengajak aku pergi ke suatu tempat yang bahkan aku sendiri tidak diberi tahu kemana dan tempat apa yang akan kita kunjungi.
Ini adalah pertemuan pertama setelah terakhir kali aku dan Yuta pergi ke Dufan juga keesokan hari nya menepati permintaan Rendy untuk menonton sebuah film layar lebar, tepat nya 2 minggu yang lalu.

Selama 2 minggu itu, Yuta benar-benar sibuk dengan pekerjaan nya yang membuat dia tidak bisa bertemu aku dihari sabtu maupun minggu. Dan kemarin malam, Yuta meminta aku untuk menemani nya ke suatu tempat.

Yuta memang orang yang santai, tapi terkadang misterius juga.




















"Kak, mau kemana sih tumben masih pagi udah rapi?"

"Kakak juga gatau."

"Sama bang Yuta?"

"Ya iyalah, emang sama siapa lagi?" Jawabku dengan tangan yang sibuk memilih cardigan mana yang akan aku pakai.

Rendy yang sedang berdiri dekat pintu, menghampiri dan duduk lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur ku yang baru saja aku bereskan.

"Kakak kapan sih nikah sama bang Yuta?" Tanya Rendy dengan tubuh yang mulai dimiringkan dan tangan kiri yang menopang kepalanya.

"Hmm..gatau, tanya nya sama bang Yuta lah jangan sama kakak."

"Coba aku tebak.." Rendy terbagun dan duduk dengan kaki yang di sila.
"Kayaknya kakak bakal nikah sama bang Yuta taun ini deh."

Terkejut dengan perkataan Rendy, aku reflek melemparkan boneka yang ada diatas meja ke arah Rendy.

"So tau kamu!"

"Yeeee bukannya di aminin!" Sahutnya.

Aku menghampiri Rendy dan duduk sejajar dengannya, menarik bantal dan menaruhnya diatas pangkuanku.

"Nikah itu gak segampang yang kamu pikirin." Jelasku pada Rendy yang tengah duduk memperhatikan aku.
"Kakak juga gamau buru-buru nikah, lagian kakak belum lulus kuliah."

"Tapi..." Rendy menjeda ucapannya.

"Tapi apa?"

"Bang Yuta keliatan udah siap buat nikahin kakak, lagian kakak masih tetep bisa lanjut kuliah kan walaupun kakak udah nikah?"

"Bisa aja sih, tapi... ya gatau deh ah gausah nanya-nanya soal nikah." Aku menyimpan bantal kembali ke tempat semula. Aku berdiri dan bergegas turun ke lantai bawah untuk siap-siap menunggu Yuta datang.

"Kak!! Tunggu, malah ninggalin.." terdengar suara Rendy yang masih berada didalam kamar ku, tapi tidak digubris karna aku lebih memilih untuk turun ke lantai bawah.

Sesampainya dilantai bawah, tepat sekali dengan kedatangan Yuta. Terdengar suara mobil yang terparkir didepan pagar rumahku. Aku bergegas menuju ke halaman rumah untuk membukakan pagar.

Yuta keluar dari mobilnya dengan sweater warna abu, celana hitam dan juga kunci mobil yang digenggam di tangan kirinya. Rambutnya yang berwarna cokelat, berkilau terkena sinar matahari pagi.

Yuta mulai menghampiri pagar rumah, dan aku masih sibuk membuka pagar yang terkunci.

"Sarah nya ada mbak?" Tanya nya sembari menunjukan kebingungan.

"Ini saya sarah, mas nya siapa ya?"

"Oh saya Yuta, pacarnya mbak sarah."

"Kalo gitu, mas pacar saya dong?"

101 [ YUTA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang