Kemarin aku menerima kabar jika kak Julia dan sekeluarga akan pindah rumah dari Bandung ke Bali. Entah ada apa dengan mereka sampai-sampai memutuskan untuk pergi dari kota Bandung. Aku beberapa kali mencoba menghubungi kak Julia namun tidak pernah dijawab, dan ketika aku menghubungi Yoga akhirnya aku mendapat sedikit pencerahan. Tetapi, Yoga menolak untuk menceritakannya lewat telfon, maka dari itu Yoga memintaku untuk datang kerumah mereka sebelum mereka pergi ke Bali.
Hari ini adalah hari dimana aku menjanjikan akan mendatangi rumah kak Julia. Namun, aku harus menunggu pesanan ojek online karena saat ini Rendy sangat susah sekali dimintai tolong, lagipula dia pun sedang sibuk-sibuknya di sekolah, jadi aku bisa memakluminya.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya driver ojek yang aku tunggu pun datang. Berkali-kali ia meminta maaf karena sudah membuatku menunggu cukup lama namun aku maafkan karena aku yakin jalanan kota bandung selalu saja macet. Bapak driver pun memberikan helmnya padaku dan kami segera pergi ke tempat tujuan.
Sepanjang perjalanan, aku melihat ke sekitar, banyak sekali kendaraan di kota ini. Apalagi di jam-jam seperti ini, banyak sekali orang yang akan pergi bekerja. Oh iya, ngomong-ngomong soal kerja, sudah seminggu aku tidak bekerja lagi ke tempat kerjaku sebelumnya. Akhirnya aku memantapkan diri untuk resign dari perusahaan itu. Bukan hal yang mudah untuk mengajukan surat pengunduran diri, apalagi aku harus dihadapkan dengan pak Chandra, bosku yang aneh itu. Dia berkali-kali menolak pengunduran diriku namun pada akhirnya dia menyerah dan melepaskanku dari perusahaan itu.
Yuta pun tidak masalah dengan keputusanku untuk keluar dari perusahaan. Yuta bilang, selagi Yuta masih bekerja, aku tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mencari uang.
Setelah sekitar 30 menit diperjalanan, aku sampai di komplek perumahan tempat tinggal kak Julia dan keluarga. Bapak driver berhenti tepat di depan rumah kak Julia. Setelah aku memberikan ongkos dan tak lupa mengucapkan terimakasih, lalu bapak driver pun pergi.
Tanpa ragu aku langsung membuka pagar dan masuk ke dalam rumah mereka. Sampai di depan pintu, ketika aku akan mengetuk pintu tiba-tiba saja pintu sudah terbuka dan ada Yoga disana. Jujur, setelah kejadian tiga bulan yang lalu itu, aku masih saja merasa canggung saat bertemu Yoga. Padahal aku sudah berusaha melupakan kejadian itu namun aku sangat payah dalam hal melupakan.
"Eh Sarah? Sendirian?" Tanya Yoga yang masih berada di depan pintu dengan rambut yang masih acak-acakan khas bangun tidur.
"Iya Yong, hehee maaf ya kepagian."
"Ih gapapa atuh, kenapa gak bilang ke saya? Kan nanti saya jemput."
"Ah gapapa kok."
"Yaudah ayo masuk." Ajaknya, sambil merangkul tubuhku lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
Aku benar-benar masih merasa malu, apalagi jika mengingat bahwa Yoga sudah melihat seluruhnya yang aku miliki.
"Si a Yuta gimana kabarnya?" Tanya Yoga sambil melepas rangkulannya ketika kita sampai di ruang tengah.
"Baik kok, tadi aku telfon tapi gak diangkat, kayaknya dia lagi tidur."
"Haha iya pasti lagi tidur, beda nya jauh banget atuh amerika sama bandung mah."
"Hehe iyaa."
Ketika sedang asyik mengobrol, tiba-tiba kak Juli dan a Kiki datang dengan beberapa koper di tangan mereka.
"Eh Sarah, aa kira mau kesini nya nanti siang." Sahut a Kiki.
"Tadinya sih mau gitu, tapi pasti nanti kita ketemunya cuma bentar." Jawabku.
"Kak, kakak mau kemana sih? Kok dadakan gini?" Tanyaku pada kak Julia.
KAMU SEDANG MEMBACA
101 [ YUTA ]
Fiksi PenggemarBukan cerita yang berat, ini hanya sedikit cerita tentang perjalanan cintaku dengan seseorang bernama Yuta. [ Mohon bijak dalam memilih bacaan, pilihlah bacaan sesuai usiamu 💚 ] 🥇 Ranking : #1 nakamotoyuta on 3 January 2021 Start: 01-10-19 © VANC...