"Halo bro!"
"Bra bro bra bro, apaansih masih subuh juga."
"Gimana udah siap?"
"Hmmm, tar sejam lagi gue telfon balik."
"Okee!"
Pagiku diawali dengan menerima telfon dari Lucas, yaa sudah sekitar 3 bulan hampir setiap minggunya selalu aku habiskan bersama Lucas. Tentu itu bukan keinginanku, melainkan keinginan Yuta.
Jangankan aku, Lucas sendiri pun bingung mengapa Yuta menugaskan dirinya untuk melakukan hal yang Yuta inginkan.
Tiga bulan yang lalu, setelah kepindahan keluarga kak Julia ke bali, Yuta tiba-tiba saja mengabariku bahwa ia ingin aku datang ke Amerika. Bukan hanya itu, Yuta pun menugaskan Lucas untuk menemaniku selama perjalananku menuju Amerika. Aku tidak tau apa yang ada dalam pikiran Yuta saat itu.
Sudah pasti aku sangat senang, tetapi aku pun bingung. Perjalanan menuju Amerika bukanlah perjalanan yang mudah. Sebelum pergi pun aku harus mengurus segala keperluan yang aku butuhkan untuk perjalananku. Mulai dari membuat paspor dan juga visa. Selama hampir 3 bulan itulah aku selalu bersama Lucas, membuat paspor dan visa bersama-sama. Terlebih ketika membuat visa, aku dan Lucas harus datang ke Jakarta karena kantor kedutaan besar Amerika berada di Jakarta, ada pun syarat-syarat nya yang sangat rumit membuatku dan Lucas merasa lelah setiap harinya.
Ketika Yuta memintaku untuk datang menemuinya, Yuta sudah berpesan padaku agar aku tidak perlu khawatir dengan segala biayanya, karena semua yang aku butuhkan sudah ia penuhi, mulai dari tiket pesawat dan segala hal yang aku perlukan selama diperjalanan nanti. Bahkan, biaya untuk Lucas pun sudah Yuta tanggung.
Aku sudah berbicara banyak pada ayah dan ibu, mereka ikut senang dan tak sungkan memberikan izin untukku melakukan perjalanan menuju Amerika untuk menemui Yuta.
Bahkan sampai detik ini pun aku masih tidak menyangka bahwa hari itu akan tiba, aku akan bertemu Yuta setelah satu tahun lebih tidak pernah bertatap muka secara langsung. Meskipun aku masih bingung sebenarnya apa tujuan Yuta menyuruhku untuk datang ke tempatnya saat ini.
"Akutuh bingung, kenapa harus aku yang kesana? Kenapa bukan kamu yang pulang." Ujarku berbicara dengan tembok yang sudah dipenuhi dengan foto-foto Yuta yang aku tempel disana.
Selama ini, Yuta sering sekali mengirimku foto-foto tempat yang pernah Yuta kunjungi selama dia berada di Amerika. Mulai saat itulah aku tertarik pada negara itu. Aku pun membeli peta Amerika berukuran besar dan menempelkannya di tembok kamarku. Lalu, aku mencetak semua foto tempat-tempat yang pernah Yuta kunjungi dan yang pernah ia kirimkan padaku. Aku pun menempelkan foto-foto tersebut pada peta yang sudah menempel pada tembok. Aku tempelkan foto-foto tersebut sesuai dengan nama kota yang tertera pada peta.
Dan kini aku tau, selama satu tahun di Amerika Yuta sudah mengunjungi banyak tempat yang indah dan tempat-tempat itu berada pada rute yang sama. Tempat-tempat yang Yuta kunjungi selalu memiliki pemandangan laut yang indah. Aku jadi sangat tertarik untuk pergi kesana.
"Kak.." Suara Rendy terdengar dari luar kamarku.
"Masuk Ren!" Jawabku dari dalam.
Rendy memasuki kamarku, dengan kedua tangan yang dipenuhi sepiring nasi uduk dan juga segelas teh panas.
"Sarapan dulu kak." Ujarnya.
"Nanti aja di bawah, kakak lagi repot ini."
"Iya makanya aku bawain makanannya ke atas, kakak pasti lagi repot dan nanti di bawah gak bakal sempet sarapan." Ujarnya sembari membawa makanan tersebut ke atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
101 [ YUTA ]
FanfictionBukan cerita yang berat, ini hanya sedikit cerita tentang perjalanan cintaku dengan seseorang bernama Yuta. [ Mohon bijak dalam memilih bacaan, pilihlah bacaan sesuai usiamu 💚 ] 🥇 Ranking : #1 nakamotoyuta on 3 January 2021 Start: 01-10-19 © VANC...