DIFFERENT'5

4.1K 254 1
                                    

Milly menangis di pelukan Aiko, ketika melihat kemarahan Tuan Hirosi. Milly tidak tahu, siapa yang telah memberi tahu kepada Papi-nya tentang hubungan nya dengan Badai. Tak berapa lama, beberapa bodyguard datang menyeret Badai. Mata Milly membelak ketika melihat Badai dengan wajah yang lebam di setiap sudut wajah nya.

Milly ingin beranjak, namun Aiko menghalanginya. Wanita yang telah melahirkannya itu mengelengkan kepala nya. Bahu Milly merosot.

Bugh.

Milly mendongakan matanya ketika melihat Badai tergeletak di lantai. "Berani sekali anda mendekati putri saya!" Ujar Tuan Hirosi, sembari menarik kerah kaus milik Badai.

Milly tak menghiraukan larangan Mami-nya. Perempuan itu pun menghampiri Tuan Hirosi dan memeluk kaki Tuan Hirosi. "Pi, jangan sakiti Badai!" Ujar Milly Lirih.

Tuan Hirosi melirik putrinya. Namun bibir nya masih enggan untuk berbicara. Milly masih setia memeluk kaki Tuan Hirosi, Sementara itu Badai menatap Milly Lalu mengelengkan kepala nya.

"Milly minggir!" Ujar Tuan Hirosi masih dengan nada tenangnya.

Milly mengelengkan kepalanya kuat. Sementara Aiko yang melihat Putrinya yang begitu memohon kepada Tuan Hirosi pun menghampiri Milly.

"Milly ayo kita ke kamar!" Ujar Aiko lembut.

"Enggk Mi, sebelum Papi ngelepasin Badai!" Seru Milly masih dengan keadaan yang sama, memeluk lutut Tian Hirosi.

"Apa yang anda berikan kepada putri saya, hingga dia bisa seperti ini dengan Anda?" Seru Tuan Hirosi, badan Milly bergetar. Perempuan itu tidak pernah melihat Tuan Hirosi semarah ini.

"Saya mencinta Putri Anda!" Ujar Badai Tegas, sembari menatap Tuan Hirosi di depan nya.

Tuan Hirosi tertawa, mendengar penuturan Badai. "Hey, dia bilang mencintai putri saya? Berani kamu?" Ujar Tuan Hirosi penuh amarah.

Tuan Hirosi pun melangkah otomatis Rengkuhan Milly pada kaki Tuan Hirosi terlepas. Milly mengelengkan kepalanya ketika sekali lagi, Badai tergeletak di Lantai. Milly masih bersimpu dan menangis. Tuan Hirosi benar-benar kalap memukuli Badai.

"PAPI CUKUP!" Teriak Milly, perempuan itu memeluk kepala Badai.

"Papi, aku cinta sama Badai. Tak bisakah Papi menuruti kemauan Milky kali ini?" Ujar Milly berderaian air mata.

Dada Tuan Hirosi masih naik turun, Pria peruh baya itu berusaha mungkin untuk tidak menyakiti Anak tercinta nya. Sementara Badai, badannya terasa sangat sakit.

Pandangan matanya sedikit buram, sedetik kemudian Lelaki itu pinsan di pelukan Milly. Di iringi dengan jeritan dari Milly.

"Kisah yang memilukan?" Ujar seorang perempuan dari ujung tangga dengan senyum mengembang nya.

****

Milly masih terus menangis di dalam kamarnya. Setelah tadi, Tuan Hirosi memberi penawaran kepadanya. Tuan Hirosi akan membawa Badai ke rumah sakit jika, Milly memutuskan hubungan nya dengan Badai dan? Menerima pertunagannya dengan Nathan?

Milly Tahu, sedari dulu Nathan selalu mengejernya. Tapi satu hal yang Milly Tahu, bawasannya. Nathan adalah kekasih Jessi Kakaknya. Jika Milly bertunangan Dengan Nathan lantas bagaimana dengan Jessi? Mungkin saja Jessi akan bertambah membeci nya.

Tapi jika Milly tidak menerima penawaran itu, Badai yang sekarat. Bisa saja Mati, Jikalau Badai tidak mati. Pasti Tuan Hirosi akan membunuhnya. Dan Milly tidak mau iti terjadi. Milly sangat mencintai Badai.

Knop pintu, kamar Milly terbuka menampilkan sosok Aiko bersama dengan seorang perias di belakangnya. Aiko sedikit berlari kearah Milly dan memeluk anak kesayangannya. Milly memeluk Aiko dengan sangat erat.

DIFFERENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang