02. Little Afraid

3.3K 453 70
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Victor benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi. Yang pasti, setelah ia membuka mata, dirinya sudah di hadapkan oleh langit-langit kamar. Samar ia merasa aroma manis sang ibu tak jauh dari tubuhnya berada. Mengerjap singkat, ia menoleh dan menemukan si cantik tengah duduk tenang di sisi ranjang.

"Mom," lirihnya samar.

Wanita itu, Jeslyn Kim terlihat sejenak terperanjat kala mendengar suara parau dari sang buah hati yang mengalun lirih. Dengan cepat ia sigap bertanya, "um? bagaimana? ingin minum?"

Victor mengangguk, tentu saja. Tenggorokannya kering sekali, pun lidahnya terasa sangat pahit. Jeslyn meraih gelas bening di nakas samping, kemudian menyingkap selimut yang menutupi tubuh putranya dengan berhati-hati.

"Pelan," titah wanita berparas cantik tersebut seraya menyangga punggung sang putra dengan penuh kelembutan.

"Mom, bagaimana bisa di sini? aku ingat terakhir kali ada di dalam lift," tanya Victor setelah menuntaskan rasa dahaga.

Jesyln sejenak terdiam, seperti menyusun kata-kata, kemudian wanita itu mengusap lembut pipi anaknya sembari sedikit bercerita. "Kakakmu menjemput saat mendapat kabar jika kau pingsan di sana. Seharusnya mommy yang bertanya, bagaimana bisa kau pingsan, Bear?"

Terdiam sembari berpikir, Victor merasa ia baik-baik saja saat terjebak di dalam lift beberapa waktu yang lalu. Tapi kemudian dia merasa mengantuk dan jatuh tertidur. Ah, memikirkan hal itu membuat Victor tiba-tiba teringat pada Juan.

"Mom, saat kak Namjoon menjemput, aku bersama seseorang tidak?" tanya si tampan penuh pengharapan.

Terlihat kerutan muncul pada dahi ibu cantiknya ini. Jeslyn tampak berpikir selama sepersekian detik. "Uhm, Ah iya! kakakmu bilang ada seorang anak laki-laki yang menitipkan ini padanya."

Dengan cepat Jeslyn mengambil gulungan kertas kecil yang tadi sempat Namjoon berikan, kemudian menyerahkan benda itu pada sang anak.

"Apa ini?" tanya Victor kebingungan.

Setelah membukanya, ia menyadari bahwa gulungan kertas tersebut berisi nomor ponsel seseorang. Di ujung tertera nama Juan Park. Detik itu juga entah mengapa Victor merasa amat bersemangat. "Mom, mau ponselku!"

"Eits, tidak boleh," tepis Jeslyn menimbulkan kerucutan kesal timbul dari bibir ranum sang putra.

"Kau harus beristirahat, Bear," titah Jeslyn dengan amat lembut.

Saat ingin membantah pertuturan ibunya, suara decitan pintu yang terbuka membuat mereka berdua secara spontan mengalihkan atensi pada Namjoon yang masuk membawa kotak berbentuk persegi panjang. Hal itu sukses menimbulkan helaan napas lelah si bungsu terdengar mengisi keheningan sesaat.

"Hei Bro, bahagia sekali, sudah sehat?" sarkas Namjoon seraya tersenyum menggoda.

Jika sudah seperti ini, Victor merasa ingin bertengkar dengan Namjoon saja. Kakaknya itu sok polos sekali membuatnya geram setengah mati.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang