Victor benar-benar merajuk hari ini, tepat setelah sang ibu memberi kabar mengejutkan jika onkolog medis kesayangan segaligus ayah ketiga bagi dirinya akan di pindah tugaskan ke netherlands beberapa hari lagi. Itu artinya akan ada onkolog medis baru yang akan menangani dirinya. Bukan hal yang menarik, dan Victor tidak suka itu.
"Mom, minta kak Zack membatalkan keberangkatannya!" titah Victor dengan raut wajah yang sungguh memprihatinkan.
Jeslyn hanya bisa menghela lelah. Ia sedari tadi berusaha mendekati sang anak, namun Victor selalu menepis apapun yang ingin menyentuh dirinya. "Bear, tidak bisa. Jangan seperti ini."
"Tapi aku tidak mau dengan yang lain!" anak itu masih belum mau mengalah. Benar-benar kekanakan memang, jarang sekali Victor bertingkah seperti ini.
"Victor, dengarkan aku."
Sampai seketika suasana menjadi benar-benar hening kala Namjoon muncul membawa aura yang tidak cukup mengenakan bagi seluruh penghuni rumah.
"Jangan kekanakan. Zack pergi bukan berarti dia memutus hubungan denganmu. Kau itu norak sekali atau memang tidak bisa berpikir? ini sudah jaman canggih, ponsel pun kau sudah memilikinya, Bocah," kesal Namjoon seraya berjalan ke arah adiknya dan menarik paksa tangan Victor agar anak itu turun dari posisi bersila di atas meja.
"Tapi itu berbeda, Kak!" sugutnya merasa tak setuju.
Namjoon hanya bisa menatap datar, lantas menarik kedua pipi sang adik hingga benar-benar tampak memerah. Itu dia lakukan saat Victor terus membantah guna membungkam mulut adiknya secara paksa.
"Tidak ada yang berbeda. Kalian akan tetap berhubungan meski tidak secara langsung. Yang perlu kau lakukan sekarang hanya makan sarapanmu, dan kita pergi ke rumah sakit jika memang kau masih ingin mengucapkan salam perpisahan dengan Zack," ucap Namjoon mengakhiri perdebatan mereka.
Jeslyn hanya bisa menghela lega kala Victor mau tidak mau menuruti ucapan sang kakak. Diam-diam perempuan setengah baya itu mengacungkan ibu jari ke arah Namjoon dan bergegas mendekati si bungsu untuk menyiapkan sarapan, tak lupa mengusak lembut surai madu bocah laki-laki yang masih utuh mengerucutkan bibir tanda kesal.
"Sudah, jangan kesal seperti itu. Nanti, kita kan bertemu Zack, dan juga berkenalan dengan onkolog medis barumu," tutur sang ibu lembut mencoba menghibur putranya.
Dan yang dapat Victor lakukan hanya menghela napas pasrah. Yah, jika sudah begini, tidak ada yang bisa ia lakukan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us
Fanfiction"Aku Victory Kim." Saat pendar mentari terbit menyinari gelap dalam diri. Juan berjanji, akan menggenggam erat jiwa yang ia hempas sampai napas terakhir. ----- Bismillah Star : 6 Maret 2020 End : - Story by @SnowBubble07 Cover by @RiMa_La