1.Calishia Rheva Shallita

427 121 89
                                    

"Pagi ma" salam pagi yang di lontarkan shia sembari menuju kursi ruang makan.

"pagi juga sayang" Balas Dela,Ibu shia yang sedang sibuk melakukan aktifitas masaknya didapur.

Hari ini adalah hari dela libur kerja,ia memutuskan untuk membuatkan shia sarapan karena tidak setiap hari dela bisa melakukan ini untuk shia.

"Papa udah pergi kerja ma?"tanya shia membuka topik obrolan.

"udah barusan pergi buru-buru,sampe papa kamu gak sempat sarapan"jawab dela masih fokus dengan masakannya.

Shia hanya ber-oh ria membalas penjelasan dari dela.

Setelah selesai dengan aktivitas masaknya,dela menghampiri shia yang sedang duduk di kursi ruang makan sambil membawa nasi goreng yang barusan ia masak.

"jadi kamu udah siap belum ke sekolah baru kamu?"tanya dela sembari mengambil nasi goreng untuk ditaruh dipiring dia dan shia.

"siap dong ma"ucap shia dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng "tapi shia takut kalau nnti shia gak punya teman"sambung shia khawatir.

Tiba-tiba dela menghentikan aktivitas makannya lalu ia memegang tangan anak semata wayangnya.
"jangan takut calishia,kamu baik dan cantik pasti banyak yang mau berteman denganmu"
Lalu ia tersenyum hangat kepada shia dan shia membalas senyumnya juga dengan hangat.

Memang sih tepat hari ini,shia baru pertama kali bersekolah di sekolah umum. Sebelumnya shia dari SD sampai SMA kelas 1 selalu bersekolah homeschooling karena itu kemauan dari kedua orang tuanya. Shia?tentu saja ia tidak mau tapi sebagai anak yang penurut shia selalu menuruti kemauan kedua orang tuanya. Tapi seminggu yang lalu,shia resah dengan hidupnya..ia ingin lihat dunia luar,ia ingin punya teman,shia kesepian. Maka dari itu dia mengeluarkan resahnnya kepada orang tuanya sambil menangis,ia hanya ingin bersekolah di sekolah umum,shia ingin punya teman.
Karena kedua orang tuanya tidak tega,mereka akhirnya mengabulkan permohonan shia.

Setelah selesai sarapan,shia berdiri didepan cermin,ia memandangi dirinya sendiri yang sudah rapih dengan seragam putih abu-abu yang sudah ia kenakan.

"aku siap,aku siap"gumam shia meyakinkan dirinya sendiri.

"sudah jangan bercermin mulu nanti kamu telat dihari sekolah pertamamu"ucap dela sembari memperhatikan shia "mang didin udah nunggu kamu diluar ya shi"sambung dela mengingatkan.

"hehe iya ma ini mau berangkat kok"

"yaudah sana nanti telat,belajar yang benar ya,jangan cari pacar dulu"ucap dela menggoda shia.

"ih enggak kok ma,aku berangkat dulu ma"ucap shia setelah berpamitan dengan dela

"jalan ya non,tidak ada yang kelupaan kan non?"tanya mang didin setelah ia dan shia sudah sampai didalam mobil.
"enggak ada kok mang"

Diperjalan menuju sekolahnya,shia hanya terdiam sambil mendengarkan lagu yang keluar dari radio mobilnya.
Ia melihat keluar jendela memandangi pemandangan kota yang sudah ramai dipagi hari.

Kaca luar mobil shia dipenuhi dengan bekas rintik-rintik hujan yang sudah mulai redah bahkan sudah berhenti.

Disela-sela shia sedang memandangi pemandangan kota dipagi hari,ia melihat seorang pria berseragam sekolah SMA yang sedang mendorong motornya.

"kasihan pasti mogok" gumam shia

"hah?kenapa non?"tanya mang didin
yang berada di depan shia,matanya masih fokus menyetir ke arah jalanan.

"gak papa kok mang"jawab shia.

Kira-kira setelah menaiki mobil selama 15 menit,akhirnya shia sampai di sekolah barunya,SMA Nuri.

ShiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang