Happy Reading (。’▽’。)♡
.。o.。o.。o.。o.。o.。o.。o.。o.。o
"Bang, bakso sama teh manisnya tiga ya di meja yang paling pojok" ujar noe sedikit berteriak agar bisa di dengar oleh abang tukang bakso mari mari sini aku mau beli.
"Siap neng" balas abang tukang baksonya sambil mengacungkan ibu jari.
"Kemarin pulangnya gimana na?" tanya shia ke nina ketika ketiga gadis cantik tersebut sedang menunggu pesanannya.
"Aku naik bis shi, lo sendiri? Oh iya lo pulang sama a'a ardel ya hihihi" jawab nina sembari sedikit menggoda shia yang sudah memerah karna malu.
Lucu ketika mendengar nina berbicara, karena gadis tersebut mencampur antara aku dan lo."Ih apaan sih na, udah pinter ngegoda aja! pasti kamu diajarin noe" kata shia.
"Plis gue lagi duduk anteng:)" ucap noe yang hanya di bales tawa oleh shia dan nina.
Setelah acara pesta malam itu, kini mereka bertiga sudah semakin erat pertemanannya. Bahkan mereka sudah membeli gelang couple. Tapi tentu saja gelang itu di umpetin ketika guru piket sedang berkeliling.
"Orang tua lo gapapa ngeliat lo pulang malem?" tanya noe.
"Udah pasti kenapa-kenapa, bahkan dia mau pukul aku, tapi untungnya ada kak cindy hehe" jelas nina.
"Syukur deh"
"Maaf ya na gara-gara kita maksa kamu ikut" ucap shia dengan raut wajah bersalah.
"Gapapa tau! Aku malah seneng waktu lo dan noe ajak, aku jadi ngerasa punya temen" kata nina.
"Aaaaa~ lo itu temen kita kok"
"Iyaa!"
Dan akhirnya ketiga gadis itu segera berpelukan bersama layaknya televisi.
Teletabis goblok.
Oiya maap wkwkw.
"Nih neng pesanannya siap" kata abang bakso sembari mengantar 3 mangkuk bakso dan 3 gelas eh teh manis.
"Makasih bang"
"Sami-sami"
Dan mereka makan dengan nikmat sambil sesekali tertawa dengan obrolan random khas perempuan.
Beruntungnya jam istirahat kali ini tidak ada gangguan dari mimi and the geng maupung kezia..。o.。o.。o.。o.。o.。o.。o.。o.。o
Tringgggggg.....
Bel yang di nanti-nanti kan oleh semua murid akhirnya berbunyi. Ya, bel pulang sekolah.
Semua murid yang berada di kelas XI-Mipa 1 sudah sangat bosan sejak pak wisnu, guru pkn menceritakan pengalaman hidupnya yang sangat membosankan. Tapi setelah bel berbunyi, semua murid XI-Mipa 1 lansung menampilkan ekspresi wajah senang layaknya dapat kado dari santa claus.
"Shi-"
"SHIA!"
Kalimat ardel dipotong begitu saja oleh radit yang segera menghampiri tempat duduk shia.
Shia yang sedang sibuk memasukan buku-bukunya ke dalam tas otomatis menoleh ke arah sumber suara.
"Kenapa dit?""Pulang bareng yu" tawar radit.
"Aduh gak bisa" tolak shia secara lansung.
"Kenapa?"
"Udah janjian sama nina mau pulang naik bis, maaf ya"
"Yaudah gue juga ikut!" seru radit.
"Motor kamu?" tanya shia bingung.
"Oh iya ya gue bawa motor hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shia
Ficção AdolescenteIni kisah tentang seorang gadis bernama Calishia Rheva Shallita. Gadis lugu yang ingin mengubah dunianya. #3 in Mina On 11 Nov 2019