"Shi gue udah dapet nih alamatnya" ucap noe ketika kedua gadis remaja itu sudah bertemu disebuah halte bus keesokan harinya.
Mereka berdua sudah sepakat dengan obrolan mereka kemarin tentang membatu dan mengajak nina untuk kepesta yang akan dilaksanakan jam 6 sore nanti,dan siang ini mereka sudah janjian bertemu untuk mengunjungi rumah nina."Dapet dari siapa noe?"tanya shia
"Oh itumah urusan kecil,tadi pagi gue kesekolahan terus tanya ke guru yang ada disana tentang alamat rumahnya si nina" jelas noe
"Oh kirain kamu minta ke teman lain kamu"
"Gue gak punya temen lain lagi shi selain lo sama radit"ucap noe sambil menampilkan senyum palsunya.
Shia bingung harus merespon noe seperti apa, dirinya hanya bisa menampilkan senyum hangatnya untuk dipersembahkan kepada sahabatnya.
Ingin sekali shia menanyakan perihal masalah noe dengan mimi, tapi menurutnya sekarang adalah timing yang tidak pas dan bisa saja itu hanya akan membuat noe unmood.Setelah menunggu beberapa menit, bus yang sedaritadi ditunggu shia dan noe akhirnya datang juga.
Tanpa aba-aba lagi kedua sahabat itu lansung menaiki bus umum yang keadaannya sekarang sedang sepi penumpang.
Shia lansung menempati tempat duduk disamping jendela dan noe duduk disebelah shia.
Mereka memutuskan pergi kerumah nina dengan menggunakan bus,karna sekarang motor noe sedang sedikit rusak dan lagipula rumah nina tidak jauh dari halte bus yang akan mereka tuju."Tumben sepi"
"Emang biasanya ramai?" tanya shia yang baru pertama kali menaiki bus dalam hidupnya.
"Iya, biasanya sih gue kalo naik bus gak pernah dapet tempat duduk"
"Jangan-jangan ini bus hantu yang waktu itu pernah viral" bisik shia kepada noe.
"Gini nih orang yang kalo kecil sukanya minum susu cicak, itu tuh hoax shi, jadi orang jangan polos banget nanti gampang dijambret:( " Ucap noe.
"Ih enak aja"
Selama perjalanan,merekapun hanya mengobrol dan mendengarkan musik lewat earphone yang mereka gunakan sarang sebelah.
Kira-kira 15 menit sudah berlalu,dan kedua gadis itu sudah sampai ke halte yang mereka tuju.
Mereka berdua pun segera turun dari bus lalu berjalan menuju ke arah rumah nina."Abis ini kemana?"tanya shia setelah mereka sudah setengah perjalan.
"Kalo menurut alamatnya sih kita harusnya lurus"
"Gak mau tanya orang aja?nanti takut nyasar"
"Iya deh boleh"
Shia dan noe segera meradarkan pandangan mereka untuk menemukan orang yang sedang tidak sibuk agar mereka tidak terlalu menggagu orang tersebut ketika bertanya nanti.
"Tuh noe,kita tanya sama orang yang lagi ngopi dipinggir jalan aja" usul shia.
"Yaudah ayo"
"Misi pak" Sapa noe ketika dirinya dan shia sudah sampai ke tempat orang yang sedang asik mengopi.
"Iya neng?" jawab lelaki tersebut, kira-kira lelaki tersebut berumur 40an.
"Mau tanya,tau alamat ini gak pak?" Tanya noe sambil menunjukan kertas yang tertulis sebuah alamat.
"Oh ini mah saya tau neng, neng geulis lurus aja nanti kalo ada alpamaret neng masuk aja"
"Loh kok masuk pak?" tanya shia heran.
"Kali aja kan neng capek terus mau beli minum di alpa"
"Yang bener dong pak jelasinnya :") "
"Iya neng tadi bercanda doang kok haha, nah kalo udah ketemu alpamaret, neng belok kanan aja terus pasti ada rumah yang ada kandang ayamnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shia
Teen FictionIni kisah tentang seorang gadis bernama Calishia Rheva Shallita. Gadis lugu yang ingin mengubah dunianya. #3 in Mina On 11 Nov 2019