"Wah siapa nih? Nina si cupu kan?" ucap gadis yang sekarang berada dihadapan nina itu.
"Nina,itu siapa?" tanya shia yang masih berada didalam bilik toilet.
"Siapa tuh? Temen lo? Ada juga ya yang mau temenan sama lo" gadis itu masih terus mengoceh sambil menoyol kepala nina dengan jari telunjuknya.
Lidah nina kelu, ia mendadak tidak bisa berbicara, tubuhnya juga kaku seakan ada benda berat yang menahan kakinya.
Nina ingin sekali lari tetapi gadis itu bersama satu temannya, mustahil buat dirinya untuk kabur."Ck, baju lo apa-apaan nih? Mau dikira seksi? Kalo gitu biar gua bantu buka aja sekalian baju lo" ucap gadis tersebut sambil menarik-narik baju yang sedang nina pakai.
"K-kez berenti kez" mohon nina.
"Eh lo bantu pegang tangannya deh biar dia diem" suruh gadis itu kepada temannya.
Tapi temannya tidak cukup gesit, shia sudah duluan membuka pintu bilik kamar mandinya lalu segera menarik nina agar masuk kedalam sebelum kedua gadis itu semakin gila.
Tidak lupa shia segera mengkunci biliknya dari dalam."Itu siapa na? Loh na kenapa nangis?" ucap shia kaget melihat nina menangis.
"Siapa lo bab* berani ikut campur urusan gue sama si cupu itu" gadis itu masih menggedor-gedor bilik kamar mandi yang berisi shia dan nina.
Shia juga mulai takut, pasalnya ia tidak pernah berantem seperti ini sebelumnya, dirinya juga tidak menguasai bela diri.
Tapi otaknya masih berputar supaya menemukan cara agar dirinya dan nina bisa bebas dari dua gadis gila itu.Shia segera mengambil handphonenya dari saku bajunya dan segera menghubungi noe lewat via suara.
"Noe, aku takut..dikamar mandi ada orang gila yang terus gedor-gedor bilik yang lagi aku pakai" ucap shia saat sambungan telponnya sudah terhubung
"Kok bisa ada orang gila sih anjir?!" balas noe dari sebrang sana.
"Gak tau, dia gila" ucap shia.
"Woi apaan lo berani-beraninya manggil gue gila" ucap gadis yang berada diluar bilik tersebut, ternyata dirinya mendengar percakapan shia dan noe.
"Tuh kan kamu denger kan noe, dia gila" ucap shia ke noe
"Tunggu,gue bakal kesana" ucap noe lalu mematikan sambungan telponnya.
"Buka setan, atau mau gue dobrak?"
"Nina dia siapa sih? Serem banget" tanya shia kepada nina.
Nina tidak menjawab pertanyaan shia karna lidahnya masih kelu, tidak bisa mengeluarkan satu kata pun.Gadis itu masih menggedor pintu bilik kamar mandinya dan itu membuat shia makin geram.
Dirinya segera mengisi air kedalam ember sampai penuh, dan dengan susah payahnya ia mencoba siram air itu ke luar melewati ventilasi atas pintu bilik yang terbuka.
Dan.....Byurrrrr
Air itu mengguyur gadis gila itu dan temannya.
"Maaf aku gak tau kamu siapa, tapi kalau kamu masih berisik aku siram lagi ya" ucap shia dari dalam bilik.
"ANAK SETAN,KELUAR LO BAB*" gadis yang sudah basah kuyub itu semakin gila hingga menendang-nendang pintu bilik dengan sangat kencang.
"Kyaaaaa" nina teriak ketakutan.
"KELUAR LO DASAR PENGECU--"
Byurrrr
"Maaf aku siram lagi, kamu berisik sih" ucap shia.
"T*I SIAPA LO ANJ*** CEPET KELUA-"
"JANGAN GANGGU TEMEN GUE LAGI WOI"
Tiba-tiba ada seorang gadis berteriak memotong kalimat gadis gila itu.
Shia tau itu adalah suara noe, sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shia
Ficção AdolescenteIni kisah tentang seorang gadis bernama Calishia Rheva Shallita. Gadis lugu yang ingin mengubah dunianya. #3 in Mina On 11 Nov 2019