Chapter 11

3.8K 242 43
                                    

🐰

🐰

🐰







Taoyuan international airport

Soobin sudah keluar dari departure gate setelah perjalanan nya dari seoul yang memakan waktu hampir 2 jam itu, jangan tanya keadaan beomgyu karena pria mungil itu sudah sedikit berlari dengan koper nya untuk mengejar langkah panjang panjang si pria tiang.

"Lama" ucap soobin kepada beomgyu yang baru saja tiba di hadapannya, mereka sudah berada di luar bandara, menunggu mobil jemputan yang sudah dia pesan sebelumnya.

  "Salahmu yang tidak membantu ku menurunkan koper tadi" sergah beomgyu tak ingin di salahkan.

  

"Mobilnya sudah datang, ayo masuk" soobin tak menggubris ucapan beomgyu tadi.

  "Soobin hyuung, kau menyebalkan sekali" sungut beomgyu dan bergabung di dalam mobil dengan soobin di sampingnya.



    Jalanan kota Taipei  masih ramai   meskipun waktu sudah menunjukkan dini hari,  rasanya sangat berbeda dari seoul  kalau menurut beomgyu, lebih menenangkan  hatinya untuk saat ini.

  Selang beberapa waktu mobil yang mereka  naiki sudah berada di pelataran hotel bintang 5  milik choi grup

 

   Soobin dan beomgyu sudah berada di kamar type luxury deluxe dengan pemandangan  menara taipei 101 dari balik jendela balkon mereka.


  "Waah, indahnyaaa..." Beomgyu sudah melangkah menuju balkon untuk merasakan suasana dini hari yang bisa membuat beomgyu bahagia.

   Beomgyu masih  setia merasakan  angin musim gugur yang menerpa kulit nya saat lengan besar soobin melingkar di pinggang yang lebih mungil, menyandarkan dagu lancipnya pada bahu beomgyu.

"Gak nyesel kan aku ajak kamu kesini" ucap soobin dengan bisikan yang tepat berada di cuping telinga beomgyu.

    "Terimakasih banyak soobin hyung"   beomgyu sedikit deg degan karena soobin semakin merapatkan tubuh beomgyu pada besi pembatas balkon.

  Soobin membalik tubuh mungil beomgyu, memberi kecupan pada bibir tipis si mungil dan tersenyum setelah nya.

"Tidur sana, sudah malam"

"Aku sudah tidur di pesawat tadi, sekarang belum mengantuk" ucap beomgyu yang masih ingin merasakan angin malam  disana.

"Tidur sekarang, atau mau aku tiduri?" Tawar soobin dengan seringai yang membuat bulu kuduk beomgyu merinding.

"Aku tidur sekarang" beomgyu langsung berlari cepat untuk berganti baju tidur dan langsung menenggelamkan diri kedalam selimut, dia baru sadar kalau malam ini dia harus tidur satu ranjang dengan soobin, beomgyu baru ingat kalau dia belum mengabari yeonjun setelah dia sampai di sini.

Beomgyu masih berbalas pesan dengan yeonjun di bawah selimut saat  suara pintu balkon di tutup dari dalam, tanda soobin sudah berada di dalam kamar.

  Soobin memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu, dia jadi ingat dengan ucapan beomgyu yang bersedia untuk mandi bersama kalau sudah berada di sini.

"Beomgyu, kau bilang akan mandi bersama denganku"

"Aku sudah tidur" ucap beomgyu tanpa sadar karena jemarinya masih aktif mengetuk abjad di layar ponselnya untuk mengirim pesan ktalk kepada yeonjun.

"Ya sudah tidur ya nyenyak sayang~~"

   Soobin tanpa aba aba sudah menyibak selimut yang beomgyu gunakan, dia langsung merebut ponsel beomgyu dan mengeceknya.

"Waah, berani sekali kamu menghubungi yeonjun saat sedang denganku"

"Hanya percakapan biasa kan, tak ada apapun" bela beomgyu, pasalnya mereka hanya bertukar pesan biasa tanpa ada kata kata seperti sepasang kekasih.

"Aku tak perduli, aku hanya ingin kau tak menghubungi nya lagi, kau mengerti sayang?"  Tangan soobin sudah menyapa leher beomgyu yang tidak tertutup baju tidurnya,usapan telapak tangan soobin seperti sedang menghitung kissmark yang masih belum hilang sempurna itu.


"Kau benar benar membuka lebar pahamu untuk choi yeonjun juga ternyata hm?"  Soobin mencekik  beomgyu dengan satu tangan  sampai kepalanya terantuk headbed.

"Jawab choi beomgyu!!"


  "Khh lepass..." Beomgyu  sudah kesulitan bernafas karena cengkraman pada lehernya kuat sekali.

  
   Soobin melepaskan tangannya saat melihat beomgyu sudah banjir air mata, pria mungil itu terlihat sangat sexy saat sedang menangis, soobin baru tahu kalau itu fetish yang dia sukai dari seorang choi beomgyu.

  "Kamu cantik saat menangis" soobin  menarik surai beomgyu agar  dia mendongak ke atas tepat bertatapan dengan manik soobin.


     Tak di sangka sangka, tangan soobin sudah mengelus pipi beomgyu
Dan..

Plakk..
 
Sebuah tamparan mendarat dengan sempurna di pipi beomgyu, dia tak ingin menangis karena soobin pasti akan lebih bahagia kalau beomgyu sampai kalah.

  "Apa kau sudah puas Hyung?" Beomgyu masih menahan rasa perih pada pipi nya.


"Kau cepat tidur lah, aku tidak sudi  dengan bekas milik orang lain"

Soobin sudah pergi secepat kilat dari kamar mereka dan menyisakan beomgyu yang hatinya sakit karena perkataan soobin barusan.


  "Apa aku se menjijikkan itu?"

   Beomgyu terkekeh dengan ucapannya sendiri,  kalau begitu... Apakah dia masih pantas untuk di hargai?






   💜💜💜

Maaf pendek dan gaje 😭😭

Sampai ketemu lagi minggu depan~

R LA VU

Tata💜



  

  

     

🔞 POSSESSIVE ✓  || Multi Pairing TXT ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang