Chapter 46

1.3K 110 3
                                    

 

~Possessive~




    Sudah menjelang malam saat Choi Yeonjun berniat untuk pulang ke rumah. Dia sedikit khawatir karena sejak tadi siang Choi Beomgyu tidak bisa di hubungi. Yeonjun merasa bersalah karena dari pada pulang ke apartemen untuk mengetahui Beomgyu sudah kembali dari rumah sakit atau belum, Yeonjun malah memilih untuk pergi makan siang dengan Taehyun. Pria tinggi itu segera memacu mobilnya agar cepat sampai bertemu dengan Beomgyu.

"Beomgyu-ya," Yeonjun menyalakan lampu ruang tamu milik Beomgyu karena seluruh ruangan masih gelap.
Apa Beomgyu belum kembali?  batin Yeonjun.
Langkah kakinya menemukan kantong belanjaan yang tergeletak di meja makan, Yeonjun membukanya dan menaruh beberapa sayuran di laci kulkas. Ada beberapa bungkus daging sapi, ayam dan juga susu.
Harusnya semua bahan makanan itu secepatnya di masukan ke dalam kulkas.
Yeonjun beranjak menuju kamar tidur Beomgyu setelah membereskan semua barang-barang tadi.
Yeonjun mendapati Beomgyu tidur meringkuk masih dengan jubah mandi yang melekat pada tubuhnya.
Dia beranggapan mungkin saja pria mungil itu terlalu lelah dan jatuh tertidur sehabis mandi.

"Gyu-ya, ini sudah malam loh. Kamu juga belum mengenakan pakaian," Yeonjun mengusap bahu Beomgyu agar dia terbangun.

"Hyung? sejak kapan.." Beomgyu bangun dan kepalanya serasa berputar dan memilih untuk berbaring lagi.

"Kamu sakit? jangan bangun dulu. Hyung ambilkan air minum dan baju hangat untukmu."

"Mau kupakaikan bajunya? Aku buatkan bubur ya?" Yeonjun sudah membawa setelan baju panjang dan juga air hangat untuk Beomgyu.

"Aku akan pakai bajunya sendiri, nanti aku makan apa saja yang ada di kulkas," jawab Beomgyu.

"Jangan membantah, aku akan cepat," Yeonjun sudah pergi lagi menuju dapur untuk membuat bubur.

  Beomgyu sudah terduduk di kursi meja makan saat Yeonjun menaruh satu mangkuk bubur yang masih mengepul di hadapannya.

"Terimakasih Hyung, apa kau sudah makan?"

"Aku makan tadi siang. Masih belum lapar, mau ku suapi?" Yeonjun menyendokan bubur dan meniupnya sesaat sebelum di ulurkan kepada Beomgyu.
Si mungil membuka mulutnya menyambut suapan yang lebih tua.

"Tadi siang, makan bersama dengan Taehyun?" sebenarnya itu bukan urusan Beomgyu, tapi dia tak bisa mengendalikan rasa ingin tahunya saat ini.

"Iya, maaf aku tidak mengabarimu Gyu-ya."

"Kenapa harus meminta maaf. Aku senang Hyung bisa mempunyai teman dekat," Beomgyu tak keberatan sungguh.

"tidak sedekat itu. Dia baik dan kita bisa saling mendengarkan cerita satu sama lain."

"Kalau denganku, tidak bisa," Beomgyu merasa sesak secara tiba-tiba. Beomgyu fikir dia hanya menjadi beban untuk Yeonjun karena selalu berbuat baik padanya.

"Apa hyung bertahan denganku karena kasihan?" tanya Beomgyu.

"Apa yang membuatmu berfikir begitu Gyu-ya. Kita selesaikan makanmu dan istirahat lagi."

"Hyung selalu baik padaku. Mau melakukan apapun permintaanku. Sampai aku tak tahu bagaimana untuk membalasnya."

"Kita sudah membahasnya kemarin, aku melakukannya karena aku peduli padamu. Aku menyayangimu Gyu-ya" Yeonjun berhenti menyuapi Beomgyu dan meraih bahu sempit yang lebih muda pelan.

🔞 POSSESSIVE ✓  || Multi Pairing TXT ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang