Taehyun terbangun dengan tubuh yang masih dalam dekapan sang kekasih, tangan nya yang bebas menyelusuri meja nakas dan menemukan ponsel milik Kai, Taehyun bodoh karena melupakan ponsel nya sendiri di apartemen.
Masih pukul 6 pagi, masih terlalu awal untuk bangun.
Jemari Taehyun menyugar Surai Kai yang menutupi mata, Huening nya memang sangat sempurna dengan wajah tampan dan sifat nya yang terlampau baik, bukankah Taehyun lebih dari jahat saat dia memposisikan Kai sebagai yang kedua untuk nya?.
Kai membuka mata saat dirasa Taehyun sedang berusaha lepas dari dekapan.
"Pagi sayang" ucap Kai.
"Aku mengganggu tidur mu ya?, Maaf"
"Tidak juga, kamu ingin sesuatu?"tanya Kai.
"Aku ingin pulang" jawab yang lebih mungil.
"Sepagi ini?"
Taehyun mengangguk dan Kai yang mengalah saat pria mungil nya sudah bangkit dari ranjang dan menghilang di balik pintu toilet kamarnya.
"Aku antar ya?" Sebut ucapan pria blasteran itu hanya basa-basi karena tanpa persetujuan Taehyun pun, Kai sudah menggenggam tangan Taehyun posesif dan berlalu menuju gedung apartemen taehyun.Kai masih keras kepala saat Taehyun sudah memohon untuk tak mengantarnya ke depan pintu unitnya.
"Aku bisa sendiri Kai, sana pulang" ucap Taehyun yang sedang menunggu lift di depannya.
"Iyaa, aku pulang kalau ada apa-apa hubungi aku" Kai mengalah dan memberi usakan kepada puncak kepala taehyun sebelum tungkai nya melangkah pergi dari sana.
Senyum Taehyun masih mengembang untuk hueningkai sebelum maniknya bersitatap dengan pria yang tidak ingin dia temui untuk kali ini.
"Selamat pagi Taehyun-ie..." Tanpa menunggu balasan dari taehyun, soobin sudah menarik lengan yang lebih muda untuk masuk ke dalam lift yang baru datang.Soobin sudah menekan angka 13 tempat dimana unit taehyun berada.
Hari masih terlalu pagi untuk seseorang menggunakan lift, membuat taehyun harus bersabar saat soobin sudah memojokkan nya di ujung kotak besi segiempat yang masih bergerak naik.
Taehyun menahan erangan saat soobin dengan sengaja menggerayangi tubuh taehyun dengan jemari yang bergerak bebas di di balik kaos panjang yang taehyun gunakan.
"Hyuunghh"
"Kenapa sayang?, Aku pikir kau sudah menyerahkan tubuh mu pada hueningkai?"
Ting..
Suara pintu lift terbuka dan pria tinggi yang tidak sabaran sudah menarik lengan taehyun agar cepat sampai ke unit apartemen nya.
"Buka baju mu taehyun-ah" gertak soobin yang sudah duduk di sofa dengan taehyun yang hanya berdiri canggung di depan yang lebih tua, menanti hukuman seperti biasa.
Dalam hitungan detik tubuh putih taehyun sudah terpampang di depan soobin, tak ada bekas apapun yang melekat pada tubuhnya.
Aku tak melakukan apapun dengan Kai" lirih taehyun dengan mata sayu nya.
"Mungkin saja kan kalian sengaja tak meninggalkan bekas apapun?"
"Hyuung..... " Taehyun yang frustasi sudah memberanikan diri melepas celana denim sekaligus celana dalam nya, langkah nya takut-takut sampai dia sudah mendaratkan bokong polos nya di pangkuan yang lebih tua.
"Bukankah hyung yang ingkar janji lebih dulu?, Aku sudah memasak untuk kita berdua dan hyung lebih memilih merayakan nya dengan orang lain"
"Maaf" soobin sudah mengangkat dagu taehyun dan memberi kecupan pada pipi lalu menjalar di bibir penuh taehyun, soobin itu sudah ahli membuat pria mungil dalam pangkuannya pasrah dengan apa yang ingin dia lakukan.
"Taehyun-ah,aku milikmu dan sebaliknya kau juga hanya milikku, hueningkai hanya pegawai rendahan yang dengan jentikan jari bisa ku lenyapkan,jadi sudah mengerti?"
"Iya, aku mengerti hyung" taehyun sudah mengangguk karena tak ada pilihan lain jika dia ingin Kai nya bisa hidup dengan baik, taehyun tidak mungkin mengubur impian Kai sebagai seorang designer hanya karena dirinya."Karena kamu nakal dan sudah berani menginap di tempat pria lain jadi terima hukuman mu sayang" soobin sudah tersenyum layaknya iblis yang sangat mengerikan di mata taehyun.
"Apa yang harus ku lakukan Hyung?"
"Aku sedang tak ingin berhubungan untuk sekarang, jadii sentuh tubuh mu di depanku saja, mudah kan?"
Taehyun yang tak ingin berlama-lama pun sudah bangkit dari pangkuan soobin menuju sofa tepat di depan yang lebih tua.Paha putih itu sudah terbuka lebar menampakan hole ketat milik taehyun, dia sudah membasahi jemari dengan mengulumnya dalam mulut dengan gerakan sensual, menggoda soobin.
"Ahhh__ pria kecil itu menggelinjang saat permainan jari nya sendiri menemukan sweet spot nya, tak lupa satu tangan nya yang sedang memanjakan penis nya sendiri, taehyun bukan pecinta sex toys dia suka sesuatu yang lebih nyata meskipun tangannya harus bekerja ekstra seorang diri.
"Ahhh hyuunghh fuck me please hh____" taehyun sedikit putus asa saat tubuh nya menginginkan suatu hal yang lebih dari itu.
"Hyunie sudah nakal sekali hmm?"
"Ya, aku nakal hyung... hukum aku"
Taehyun yang sedang horny mana punya akal sehat, mungkin beberapa jam yang lalu dia merasa bersalah menjadikan Kai sebagai yang kedua, karena nyatanya sang pria pertama dihati Taehyun bisa membuatnya seperti berada pada kenikmatan yang sudah menjadi candu bagi taehyun.
Persetan dengan ucapan soobin yang sedang tak ingin bersetubuh, karena pria tinggi itu sudah menyambar penis mungil taehyun untuk dia hisap,soobin suka sekali saat taehyun sudah memohon-mohon untuk dimasuki.
Taehyun membuka lebih lebar pahanya saat soobin memasukan milik nya dalam sekali hentak.
Bagi soobin rasanya seperti perayaan ulang tahun yang sedikit tertunda dengan Taehyun sebagai hidangan tanpa perlu repot-repot menyalakan lilin.
_to be continued_
Hello.....
Maaf ya, ternyata aku gak bisa bikin
BinTae smut 😂😂See you next chapter
R la vu
Tata 🐿️
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 POSSESSIVE ✓ || Multi Pairing TXT ||
Fanfiction[MATURE CONTENT] COMPLETED ✓ SooGyu + YeonGyu + KaiGyu BinTae +HueKang + YeonTae Choi Beomgyu sejak dulu bercita cita menjadi seorang designer dengan banyak karya yang menakjubkan Hidupnya sedikit Sulit saat Choi Soobin hadir dan menawarka...