PART.09♡

3.2K 280 4
                                    

Isak tangisan lula sangat terdengar sekarang, ayah ya mengusir lula dari rumahnya dengan alesan karena lula tidak menyetujui kalo ayah ya menikah lagi dengan perempuan lain sementara lula sama sekali belum bisa melupakan sang bunda yang udah meninggal lima tahun lalu.

Dia memasukan barang barang kedalem kopernya dengan air mata yang berjatuhan di pipinya, dia memeluk foto ibunya dengan hati sakit sekarang.

Lula keluar dari kamarnya dan ayah ya hanya diam dan menunggu lula untuk pergi dari rumah ini.

"Jangan pernah cari lula lagi!"lula teriak didepan muka ayahnya.

Suasana yang sangat ga mendukung kali ini, lula berjalan dengan menarik kopernya angin yang menusuk kedalem badan ya membuat perempuan ini kedinginan.

Lula duduk di halte bus sambil masih menangis, ayahnya udah dipengaruhi sama perempuan yang mau dinikahiin ya.

Perempuan ini memegangi dadanya sesekali merasakan sakit hati di dadanya.

Lula bingung harus pergi kemana lagi, dia gapunya tujuan sekarang apalagi ditambah besok dia masih sekolah.

Dia menelpon seseorang dari ponselnya, dan orang di telepon sebrang sana mengangkat telepon ya.

Sebuah mobil berwarna kuning pun berhenti didepan lula tepat sekali, dan dia pun turun dari mobilnya.

"Lula kenapa lo bisa kaya gini"

Lula langsung memeluk yeji dengan tangisan yang meledak disana yeji hanya bisa menenangkan lula dengan elusah dipundaknya.

"Lo kenapa la, jelasin sama gue jangan nangis kaya gini dong"yeji masih terus mengelus punggung gadis ini.

Lula akhirnya melepaskan pelukan ya dan menghapus airmatanya yang udah basah banget dan mata yang sangat sembab itu.

"Yaudah sekarang lo ikut gue, jelasin semua ya dirumah gue aja, yuk"ajak yeji.

Lula mengangguk dan memasuki mobil yeji setelah itu yeji pun menjalankan mobilnya.

Setelah sampe kerumah yeji, lula turun dan samaan sama yeji kedalem rumah untungnya orang tua yeji lagi gaada dirumah dan lagi pergi ke Cina dan pulang ya gatau kapan jadi lula kerumah yeji.

Yeji membuatkan minuman hangat dan memberikan ya kepada lula.

"Minum dulu la nih"kata yeji sambil menyodorkan minum ya.

Lula meminumnya dengan sesegukan karena akibat nangis barusan.

"Sekarang cerita sama gue, kenapa lo bisa kaya gini?"yeji.

"Gue juga gatau kenapa gue bisa kaya gini"bales lula dengan air mata yang jatuh gtu aja.

Yeji sambil mengelus punggung ya lula supaya tenang dan gausah nangis lagi, lula juga mulai menarik napasnya dan menenangkan dirinya.

"Ayah gue kayaknya udah ga sayang lagi sama gue ji, dia ngusir gue dari rumah karena gue gasetuju kalo ayah gue tuh nikah lagi sama cewe lain"jelas lula pada yeji.

"Apa!?, yaampun la masa ayah lo sekejam itu sama lo?"yeji membulatkan matanya.

Lula hanya membales yeji dengan anggukan kecil, yeji mengusap wajahnya kasar ayah lula bener bener tega sama anaknya sendiri.

"Yaudah lo tenang aja la, lo bisa tinggal di apartemen gue yang deket perumahannya jeno"yeji.

"Makasih yeji"lula memeluk temanya ini.

Yeji lagilagi mengelus dan menepak nepak punggung lula untuk tenang dan jangan sampe kepikiran lagi.

*-*

↑Dissapointed↓✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang