Katanya jatuh cinta itu berjuta rasanya. Demikian halnya Bia yang mengalami perasaan campur aduk bagaikan naik rollercoaster yang melesat naik turun. Terlebih saat ketemu sama doi kayak gini bawaannya salting melulu. Cewek mah gitu, sikapnya saat punya gebetan baru cukup berbeda dengan cowok. Biasanya sih cewek lebih malu untuk mengungkapkan perasaannya sendiri.
"Stay cool, Bi. Mas Ganteng nyamperin tuh."
Kebayang dong gimana paniknya Bia. Melihat Mas Ganteng dari jauh saja sudah membuat jantungnya berdebar tak beraturan. Apalagi jika harus bertatap-tatapan, duh jantung Bia kali ini benar-benar nyaris copot. Tapi bukan Bia namanya jika hanya diam di tempat, ia memutar otak dan memikirkan cara mengatasi rasa groginya. Bia membalikkan badan dan membuka kembali lemari pendingin yang ada di belakangnya lalu memasang akting sedang memilih minuman.
"Permisi."
Suara itu membuat Bia membeku di depan lemari pendingin. Entah apa yang ada di benak Bia saat ini tapi yang pasti Bia merasakan sesuatu yang aneh. Antara takut, malu, juga senang. Duh Mas Ganteng, emang paling bisa ya buat dunia Bia berantakan.
"Awas, Bi," seru Elita yang berada di dekatnya. Bia hendak menutup pintu lemari pendingin, namun seseorang menahannya. Reflek Bia menatap seseorang yang berdiri di belakangnya itu. Dan yang terjadi berikutnya Bia nyaris pingsan karena Mas Ganteng menghadiahi senyuman yang langsung menembus dinding hatinya.
"Eh, iya," jawab Bia kikuk lalu dengan langkah gontai menyusul kedua temannya yang menunggu di kasir. Bia harap-harap cemas, pandangannya tak lepas dari sosok Mas Ganteng yang sedang memilih minuman kaleng.
Usai membayar minuman, Bia dan kedua temannya memilih duduk di teras mini market dan menikmati minuman yang baru saja dibeli. Sebenarnya bukan itu tujuan utamanya, you know lah..
"Bi, ini saatnya buat tebar pesona sama Mas Ganteng."
"Duh aku masih gemeteran nih, deg-degan banget sumpah. Ya ampun, Lit senyumnya. Gimana nggak melted coba."
"Tersenyum dianya padaku, manis manis manis," ledek Elita menyanyikan sebaris lirik lagu dari grup band legend Koes Plus.
"Ya elah bucin, baru disenyumin aja dah ge-er," imbuh Anggun.
"Eh eh Mas Ganteng Mas Ganteng."
Mas Ganteng keluar dari mini market dan berjalan ke arah parkiran. Sebuah sepeda motor berplat AD menjadi tujuannya. Sebelum menyalakan mesin, ia menatap tepat ke arah Bia, Elita dan Anggun. Sepertinya Mas Ganteng merasa jika sedari tadi sedang diperhatikan.
"Bi, samperin deh." Anggun berucap lirih. Alih-alih mengikuti saran Anggun, Bia bersikap sok cuek dan asyik memainkan ponsel. Dalam hatinya ingin sekali Bia menatap Mas Ganteng atau membalas senyuman yang tadi ia berikan. Sayang nyali Bia hanya sebesar biji sawi. Akhirnya untuk kesekian kalinya Bia melewatkan kesempatan yang sudah ada di depan mata.
"Bye..bye Mas Ganteng!" Elita melambaikan tangan ketika melihat Mas Ganteng semakin jauh dan menghilang dari pandangan mereka.
"Bia...Bia kapan majunya coba kalau gini gini terus. Keburu digondol kucing, Bi."
"Etdah, grogi tauk! Coba kamu jadi aku pasti juga bakal gitu, Nggun."
"Grogi itu manusiawi, Bi. Masa berani suka, berani jatuh cinta, tapi lihat doi aja berasa kayak lihat setan."
"Iya ih, pake malu-malu kucing. Kucing aja nggak malu-malu pas ketemu gebetannya," jawab Anggun sekenanya.
Bia termangu penuh sesal. Lagi-lagi ia melewatkan kesempatan emas yang sudah ada di depan mata. Diam-diam ia memikirkan misi kedua setelah misi pertamanya bisa dipastikan gagal.
Kali ini Bia dibuat bingung oleh perasaannya sendiri. Dalam hati ia ingin sekali punya kesempatan kedua, ketiga, keempat untuk dipertemukan kembali dengan Mas Ganteng. Tapi jika endingnya seperti ini untuk apa. Ah, memang ya suka dan jatuh cinta itu di luar kuasa Bia, tapi setidaknya persoalan sikap saat di depan gebetan ini yang harus Bia perbaiki.
"WHATS??? Iyuuuuuuuh...."
"Kamu kenapa, Bi?"
"Onde mande tusde, lihat deh ini."
Bia menunjukkan ponselnya pada Elita dan Anggun, ia sedang melihat sebuah unggahan instastory berupa foto sebuah cokelat berhiaskan pita warna merah. Elita dan Anggun yakin dan masih ingat betul jika itu adalah cokelat yang Bia kirimkan untuk Mas Ganteng. Tapi bagaimana bisa pemilik akun instagram bernama @bash_yudha yang menggugahnya.
****
Hai dears, gimana sama part ini? Masih gemay sama si Bia?
Eh ada yang penasaran gimana wajah Mas Ganteng, ehmm kira-kira kayak gini nih.
Pantesan deh kalo Bia tersepona,hihihi....
Ditunggu part selanjutnya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Kasta Tertinggi
Teen FictionSabia Maisadipta begitu terobsesi pada cowok yang dikenalnya saat kegiatan Ospek. Mas Ganteng, begitu panggilan sayang Bia untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi itu. Berbagai cara dilakukan untuk menarik perhatian Mas Ganteng, beribu kesempatan datang. S...