"Ya! Cukup untuk pemotretan hari ini."
Sorak tepuk tangan terdengar di sekelilingku, beberapa orang yang telah dari subuh bekerja, akhirnya merasa lega karna pekerjaan mereka telah selesai.
Aku membungkukkan badanku seraya berkata "terimakasih!" Pada semuanya. Hingga fotographer utama menariku untuk melihat hasil monitor.
"Bagaimana?" Tanyanya, aku hanya tersenyum dan menjawab "wajahku selalu bagus.".
"Junkai, ada telfon." Suara manajer mengintrupsiku, aku menoleh kearahnya bermaksud menanyakan siapa penelpon itu. Namun bukannya memberitahu, manajer malah memperlihatkan layarnya.
Muak melihatnya, aku hanya membalikkan badanku dan kembali berbincang dengan fotographer.
"Junkai..." keluh manajer,
"Bilang saja aku sibuk."
Lagi, aku membungkukkan badan pada semuanya seraya berterimakasih. Jadwal pemotretanku di Korea selesai, tinggal rangkaian jadwal lain yang perlu ku bereskan.
"Ponselku mana ya ?" Aku bertanya pada manajer yang sedang duduk di sebelahku. Ia mengeluarkan tas selempangnya dan memberikan ponselku. "Sekarang kita akan kemana?" Tambahku bertanya pada manajer namun tidak mendapat respon, lelah, aku memilih bertanya langsung pada penerjemahku yang duduk disebelah supir dengan bahasa Korea.
"Restoran bbq, ngomong-ngomong. Bahas Korea mu bagus." Pujiannya menyadarkanku, bahwa tanpa sadar aku berbicara bahasa korea.
Tanpa ingin berbicara lanjut, aku hanya tersenyum simpul padanya, memilih memainkan ponselku.
'Qianxi : kau dimana? Inggris atau Korea?'
'Yuan : hei ibumu taunya kau mempunyai jadwal di London! Dimana kau sekarang?'
'Mama : Junkai tolong jawab mama.'Pop up pesanku sangat bertumpuk, tak mau ambil pusing aku men slide semuanya. Tanpa ada yang dibaca apalagi di balas. Aku ingin bermain game sebentar saja, untuk melepas penatku.
Jika bisa melepas semua bebanku.
"Lagi-lagi mereka menelpon." Celetuk manajer, tahu siapa yang dimaksud, aku dengan mantap berucap. "Block saja nomernya."
"Kau tidak bisa menghindar terus begini."
"Dia saja bisa, masa aku tidak?"
"Tapi—"
"Sudahlah, aku lelah, tak ingin membahas apapun."finalku membungkam manajer, sebelum akhirnya sebuah pesan berasal dari Yuan berhasil membungkamku.
"Aku yakin kau belum tahu ini, tapi bacalah dan pulanglah bodoh!
https://m.weibo.cn/u/2609400635#&video"
Aku yang bingung, dengan cepat membuka link yang dikirim Yuan. Namun betapa terkejutnya ketika ku melihat sebuah video, dimana itu adalah berisikan ku dan Renjun saat pertama kali kami bertemu.
"Karrycrablue
Ini adalah video yang sedang ramai di twitter, seorang fansite Renjun #NCTDream, mengatakan bahwa ia melihat Renjun menjadi korban kekerasan oleh pria lain. Kejadian tersebut terjadi tepat di belakang panggung, yang dimana hanya orang-orang yang memiliki akses khusus yang bisa masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [NCT Dream & TFBoys FF] ✔️
FanfictionKetika dalam satu keluarga kakak beradik menempuh karir yang sama namun terpisahkan jarak dan negara. kira-kira siapa yang lebih terkenal? dan apa problem di balik mereka? Junkai x Renjun bahasa semi baku short story