"Sudah lama tidak bertemu!"
"Aku harap baik-baik saja selama perjalanan"
"Kami akan merindukan mu."
"Maaf pak batas cairan hanya 500ml per orang."
Keramaian bandara ini cukup terasa setelah aku menginjakan kaki ku di gerbang Arriving ini. Sambil menunggu koperku muncul dari gerbong aku menyalakan ponselku dan Mengganti pada provider biasa yang kugunakan jika berada di Korea.
Belum lama ponsel ini menyala sudah ada pesan dari ibuku yang mengirimkan lokasi alamat apartemen dan jadwal Renjun minggu ini. Padahal aku tidak memintanya untuk mengirimkan jadwal bocah sialan itu, tapi tak apa sekedar tahu saja.
"Bahkan apartemen nya mama beli dekat sekali dengan gedung agensi bocah itu." gumamku pada diri sendiri setelah melihat map pada ponselku.
Lalu ku kembalikan layar ponselku pada fitur pesan dan mengetik kan balasan pada ibuku sekedar memberitahunya bahwa aku telah sampai di Korea.
'Hari ini acara B.o.f jam 2'
Ujung kalimat dari pesan mama tidak sengaja ku baca dan dengan reflek ku menoleh ke arah jam yang berada di sudut atas kanan ponselku.
Waktu sudah menunjukan jam 2 berarti acara yang di maksud mama sudah mulai, dan artinya aku benar-benar tidak mengharapkan anak itu datang menjemputku ke bandara.
Koperku keluar dari gerbong pemeriksaan tidak ada yang aneh memang , bahkan satu set kamera ku tidak tersita cukai disini karna tidak lengkap dengan kardusnya. Sehingga mereka mengira itu barang pribadi--walaupun memang benar.
Setelah koperku keluar aku menyeret koperku lalu keluar dari bandara dan menuju stasiun bawah tanah karna dari map google yang kubaca jarak dari bandara ke apartemen ku cukup dekat dengan menggunakan stasiun kereta ke Seoul dan setelah itu sekali menggunakan bis kearah Gangnam.
Aku sudah tidak asing dengan transportasi umum di Korea ini, karna Korea Jepang sudah seperti kantorku dimana aku harus melakukan pemotretan atau syuting di dua negara ini.
Tapi walaupun sering berada di dua negara ini bukan berarti aku menguasai dua bahasa itu.
Di dalam kereta aku melihat poster-poster tertera diatas nya,iklan-iklan dimana ada banyak produk minuman,kampanye atau sekedar promosi bank ada disitu.
Matakupun melihat satu yang menarik,dimana poster tersebut menunjukan foto Renjun berserta satu grupnya yang jumlahnya banyak sekali seperti di tumpuk keatas. Dia terlihat kecil diantara teman grupnya yang lain.
Dalam poster tersebut bertuliskan NCT 2018 ,aku menaikan sebelah alisku apakah maksud 2018 ini membernya ada 18 orang?. Dan dengan begonya aku menghitung jumlah orang yang ada disitu termasuk Renjun di dalamnya.
"Banyak sekali 18, kalau di Cina seperti SNH48 kali ya?" monologku yang kemudian aku terkekeh.
"Apakah sistem dia ada graduate juga? Bagaimana pembagian honornya? Haha kasian sekali adik ku yang malang ." tawaku merasa senang hanya dengan memikirkan penderitaan Renjun.
Suara pemberitahuan menggema di seluruh gerbong kereta,walaupun aku tidak memahami artinya namun yang ku tahu bahwa kereta ini akan segera tiba di stasiun seoul yang kutuju, dengan sigap aku segera berdiri dan menyeret kembali koper ku berdiri di depan pintu kereta.
-o-
Aku menaiki tangga bermaksud keluar dari stasiun bawah tanah ini, namun. Belum sampai ujung aku dapat mendengar suata gemuruh serta teriakan sekelompok perempuan. Rasanya seperti ada konser.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [NCT Dream & TFBoys FF] ✔️
FanfictionKetika dalam satu keluarga kakak beradik menempuh karir yang sama namun terpisahkan jarak dan negara. kira-kira siapa yang lebih terkenal? dan apa problem di balik mereka? Junkai x Renjun bahasa semi baku short story